Teknologi Variable Compression Engine Nissan Inovasi Maksimum Motor Bakar Saat Ini
08/10/2018 | Arfian Alamsyah
Oke, kembali ke laptop eh topik. Tidak hanya Mazda saja yang dengan giat mengetes Skyactiv X sebagai basis mesin dengan teknologi Skyactiv generasi terkini. Nissan juga tidak mau kalah dengan meluncurkan mesin berteknologi variable compression engine. Mesin dengan julukkan Variable Compression (VC)-Turbo ini disematkan di balik bonnet SUV dengan sub-brand mereka yang jadi andalan di pasar Amerika yaitu Infiniti QX50.
Sebenarnya teknologi variable compression ini bukanlah ide terbaru. Sebelumnya, sekitar 3 tahun ke belakang pabrikan mobil asal Jerman, Porsche sempat mengembangkan ide ini. Namun, seperti dugaan kami, karena terlalu banyak friksi yang terjadi di mesin dengan teknologi VC-T ini, pabrikan yang bermarkas di Stuttgart Jerman ini mengurungkan niatnya untuk melakukan pengembangan lebih jauh, apalagi menjadikannya produksi masal.
>>> Teknologi asisten pengemudian terbaik kami ulas disini
Infiniti QX50 adalah produk pertama Nissan Group yang menggunakan mesin canggih ini
Lantas apa yang mendorong Nissan untuk tetap menerapkan teknologi ini? Tentunya ada alasan khusus, yakni, ambisi untuk mengail tenaga semaksimal mungkin dengan cara apapun. Maka dipilihlah mesin dengan teknologi VC-Turbo ini. Lantas bagaimana cara kerja mesin VC Turbo yang digadang-gadang oleh Nissan sebagai mesin ter-advance yang pernah Nissan buat? Begini penjabarannya.
Pertama Anda harus mengetahui dahulu siklus dasar motor bakar atau mesin yang mempunyai 4 langkah dalam pembakaran. Langah pertama adalah langkah isap atau intake, pada tahap ini piston turun kebawah menghisap campuran udara dan bahan bakar yang masuk seketika saat klep in ikut terbuka. Pada tahap ini posisi piston sedang di posisi Titik Mati Bawah (TMB).
Untuk dapat memahami teknologi VC-R, Anda harus paham dulu siklus dasar mesin 4 langkah
Tahap kedua dinamakan compression atau kompres. Pada tahap ini piston akan didorong oleh crankshaft (kruk as) untuk naik ke atas mendekati klep. Tahap ini dimaksudkan untuk memampatkan (kompres) campuran udara dan bahan bakar pada tahap sebelumnya yaitu intake. Pada kondisi ini, kedua klep tertutup rapat dan posisi piston sedang berada di Titik Mati Atas (TMA).
>>> Cara merawat mobil injeksi hanya disini
Langkah ketiga adalah power atau tenaga. Busi akan dengan otomatis memercikan bunga api, sehingga terjadi ledakan pembakaran diruang bakar. Pada tahap ini posisi piston yang tadinya berada di TMA secara langsung terdorong ke bawah dikarenakan adanya power. Pada posisi ini, kedua klep masih harus dalam keadaan tertutup rapat, kalau tidak maka terjadi kebocoran kompresi, sehingga pengkailan tenaga tidak maksimal.
Mesin VC-Turbo pada Infiniti QX50 ini merupakan terobosan di dunia teknik otomotif
Terakhir adalah langkah buang atau bahasa keren-nya exhaust. Pada tahap ini kruk as akan berputar dan mendorong piston kembali ke TMA dari TMB seketika itu juga katup ex atau buang akan membuka, dan langkah simultan ini akan kembali berulang terus selama mesin dalam keadaan hidup. Lantas bagaimana sistem VC-Turbo kebanggaan Nissan ini bekerja pada mesin 4 tak?
>>> Ingin membeli mobil, jangan abaikan tulisan review mobil terbaik hanya ada di Mobilmo.com
Dibandingkan dengan mesin konvensional, mesin VC-Turbo sebenarnya memiliki 2 bagian tambahan yaitu, actuator arm yang berfungsi memutar control shaft (dudukan crankshaft) agar kompresi bisa naik dan turun sesuai dengan kebutuhan. Lalu multilink crankshaft yang menempel pada kruk as. Peranti lainnya sama saja dengan peranti kruk as motor bakar dalam (mesin) standar.
Penjelasan cara kerja teknologi VC-Turbo
Cara kerjanya pun mudah dipahami, seperti yang diketahui, mesin dengan pemampat udara paksa alias turbo membutuhkan kompresi yang lebih rendah dari mesin naturally aspirated. Gunanya adalah untuk melindungi komponen internal mesin, agar tidak rusak ketika mendapatkan tekanan udara paksa yang mengalir dari turbin ke ruang pembakaran.
>>> Periksa tekanan kompresi untuk mengetahui kondisi komponen internal mesin
Sebaliknya kompresi mesin tinggi dibutuhkan guna mencapai target efisiensi pada mesin. Nah, ketika butuh akselerasi dan tenaga ekstra maka kompresi mesin diturunkan dari yang awalnya 14:1 ke 8:1. Actuator arm menerima perintah dari Electronic Control Unit (ECU) untuk memutar control shaft, serta harmonic drive dan menurunkan multi link yang berefek pada setang piston serta pistonnya sendiri ikut turun sehingga kompresi mesin menjadi lebih rendah.
Terdapat 4 bagian inti dari teknologi VC-Turbo ini
Namun, menurut kacamata teknik kami dari Mobilmo.com, sistem seperti ini akan berdampak kurang bagus terhadap daya tahannya pada pemakaian yang lama. Beban yang ditopang oleh kruk as dan dudukannya akan semakin besar karena adanya tambahan part tadi. Dan dimasa depan, sumber energi kendaraan adalah yang menggunakan tenaga elektrik.
>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!
Berita sama topik
-
10/01/2022 | Abdul
Ingin Menyalip Kendaraan, Perhatikan Etika Dan Aturannya
Di jalanan saling menyalip menjadi salah satu hal yang lumrah, apalagi saat seseorang terburu-buru maka akan melaju lebih cepat agar sampai tujuan. Namun menyalip kendaraan juga ada aturan dan etikanya jadi tidak boleh dilakukan sembarangan karena bisa menimbulkan bahaya.
-
13/09/2021 | Abdul
Mengetahui Jarak Antar Rest Area Jalan Tol Sebagai Tambahan Informasi
Pembangunan rest area di jalan tol terdapat aturannya. Jadi dalam pemilihan lokasi untuk pembangunan tidak sembarangan. Jarak antar rest area jalan tol diatur dalam PUPR Nomor 10 Tahun 2008. Dengan mengetahui jaraknya maka saat perjalanan dengan mobil bisa memperhitungkan akan istirahat di rest area yang pas.
-
03/05/2021 | Fatchur Sag
Pantas Dilarang, Ini Risiko Besar Putar Balik di Jalan Tol
Ada aturan yang harus dipahami dan dipatuhi pengendara, bahwa putar balik di jalan tol sangat dilarang mempertimbangkan risiko buruk yang mengancam di depan.