Ingin Menyalip Kendaraan, Perhatikan Etika Dan Aturannya

10/01/2022 | Abdul

Berkaitan dengan etika menyalip kendaraan lain saat berada di jalan, Jusri Pulubuhu selaku Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menyebutkan, bahwasanya kecelakaan lalu lintas yang penyebabnya karena menyalip ikut menyumbang sebesar 70%. Jadi pengemudi diharapkan untuk selalu berhati-hati saat ingin mendahului kendaraan lain.

“Karena riskannya perilaku menyalip pada kecelakaan, sehingga aturan menyalip paling banyak daripada peraturan jalan raya lainnya,” ujar Jusri.

Berikut ini merupakan beberapa etika mendahului kendaraan lain yang diberikan oleh Jusri. Semoga dapat menambah pengetahuan dan keamanan serta keselamatan bisa didapatkan selama berkendara.

1.  Tidak Mendahului Di Tempat Yang Dilarang

Gambar ini menunjukkan anak-anak sedang menyebrang dan terlihat ada pak petugas polisi

Terdapat jalanan yang tidak boleh menyalip kendaraan lain

Jadi terdapat tempat-tempat dimana kendaraan tidak boleh menyalip seperti turunan, tanjakan garis solid (tidak putus), persimpangan, depan sekolah, jembatan, zebra cross dan lainnya. Tujuan adanya larangan menyalip di tempat yang telah disebutkan adalah agar tidak terjadi kecelakaan, karena resikonya tergolong besar jika melakukannya. Apalagi saat mobil melaju dalam kecepatan tinggi maka untuk mengendalikan mobil akan lebih sulit meskipun melakukan pengereman mendadak sekalipun.

>>> Baca Juga, Pakar Keselamatan: Menyalip Dari Kiri Seperti Berjudi

2. Menggunakan Filosofi PDA

Gambar ini menunjukkan ilustrasi jalur untuk menyalip kendaraan lain

Ada etika menyalip untuk keselamatan bersama

Etika menyalip kendaraan selanjutnya yang disarankan oleh Jusri adalah dengan memakai filosofi PDA (Penting, Dibenarkan, Aman). Filosofi tersebut maksudnya adalah ketika menyalip maka perlu memenuhi 3 filosofi yang disebutkan. Apabila kurang satu saja sebaiknya tidak menyalip.

“Pastikan filosofi tersebut terjawab semua, penting atau tidak? Lalu dibenarkan atau tidak? Dan yang terakhir adalah aman atau tidak? Walaupun penting dan dibenarkan, tapi tidak aman, jangan menyalip,” ungkap Jusri.

>>> Klik di sini untuk mengetahui informasi tentang review Mobil terlengkap

3. Menjaga Jarak Pandang Dan Melakukan Pengecekan Lewat Spion

Gambar ini menunjukkan seorang pengendara sepeda motor ingin menyalip mobil

Lihat spion untuk mengetahui keadaan sekitar sebelum menyalip

Jika 2 etika yang telah disebutkan di atas telah terpenuhi, maka selanjutnya adalah dengan menjaga jarak pandang dan mengecek keadaan sekitar melalui spion mobil. Jarak pandang menjadi salah satu hal penting yang perlu dilakukan ketika akan menyalip. Tujuannya adalah pengemudi mendapatkan bidang pandang yang baik.

Apabila bidang pandang sudah didapatkan dengan baik selanjutnya pengecekan melalui spion. Melihat spion bertujuan memastikan bagian samping dan belakang dalam kondisi aman untuk menghindari senggolan terhadap kendaraan lain. “Jika sudah aman, berikan (lampu) sein, kemudian baru eksekusi (menyalip),” jelas Jusri.

>>> Ingin Menyalip Truk Tidak Boleh Sembarangan! Berikut Penjelasannya

4. Mempercepat Laju Mobil

Gambar in menunjukkan seorang pengemudi sedang menyalip mobil lain

Kecepatan mobil harus melebihi yang disalip

Pada saat melakukan eksekusi menyalip kendaraan, pihak Jusi memberikan saran untuk menambah laju kendaraan. Apalagi saat mendahului di jalan yang hanya 2 jalur saja, ketika menyalip maka mengambil jalur lain yang berlawanan.

“Dalam hal eksekusi ini kita harus bisa mempercepat kendaraan, artinya maksimal kecepatan kita diatas 20 kilometer dari yang disalip. Proses menyalip itu sangat berbahaya, sampai belum tersalip berarti posisi kita belum aman,” kata Jusri. Namun tetap perlu memperhatikan ritme lalu lintas yang sedang terjadi demi keamanan.

>>> Pilih mobil bekas terbaikmu di sini, yang tidak boros BBM

5. Menjaga Akselerasi Mobil

Gambar ini menunjukkan 2 mobil sedang melaju di jalanan

Tetap berhati-hati ketika menyalip kendaraan lain

Tips terakhir dari pihak Jusri dalam mendahului kendaraan lain adalah memastikan bahwa performa mesin yang dimiliki cukup. Untuk cara yang bisa dilakukan adalah dengan menurunkan gigi transmisi ke posisi lebih rendah. Tujuannya adalah akselerasi yang didapatkan lebih cepat. Akan tetapi bila ternyata akselerasi yang didapatkan ternyata sudah cukup maka tidak perlu melakukan penurunan gigi transmisi, Sobat tinggal menyesuaikan saja dengan kondisi di jalan.

Tidak hanya itu saja, masih ada hal lain yang perlu dilakukan yakni berkomunikasi saat ingin menyalip. Sobat bisa memberi tanda berupa klakson dan mengedipkan lampu dim untuk memberikan informasi bahwa ada kendaraan yang ingin menyalip. Dengan begitu pengemudi di depan mengetahui bahwa ada kendaraan lain yang ingin mendahului. Perhatikan juga momentum ketika menyalip kendaraan dan juga kondisi jalan supaya tetap aman dan sampai tujuan dengan selamat.

>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!

Berita sama topik

  • 13/09/2021 | Abdul

    Mengetahui Jarak Antar Rest Area Jalan Tol Sebagai Tambahan Informasi

    Pembangunan rest area di jalan tol terdapat aturannya. Jadi dalam pemilihan lokasi untuk pembangunan tidak sembarangan. Jarak antar rest area jalan tol diatur dalam PUPR Nomor 10 Tahun 2008. Dengan mengetahui jaraknya maka saat perjalanan dengan mobil bisa memperhitungkan akan istirahat di rest area yang pas.

  • 03/05/2021 | Fatchur Sag

    Pantas Dilarang, Ini Risiko Besar Putar Balik di Jalan Tol

    Ada aturan yang harus dipahami dan dipatuhi pengendara, bahwa putar balik di jalan tol sangat dilarang mempertimbangkan risiko buruk yang mengancam di depan.

  • 15/03/2021 | Abdul

    Sering Lewat Jalan Tol, Tahukan Tentang Perbedaan Sistem Transaksi Terbuka Dan Tertutup

    Jalan tol menjadi favorit pengendara mobil saat bepergian, terutama ketika menempuh jarak jauh. Dari kondisi jalan terbilang terawat dan bisa lebih cepat sampai tujuan. Disamping hal tersebut, pengendara perlu membayarnya mengandalkan uang elektronik memakai kartu e-Toll. Bagi Sobat pengguna jalan tol diharapkan untuk mengetahui perbedaan sistem transaksi terbuka dan tertutup di jalan tol.