Masih Idealkah Mengganti Oli Mesin Mobil Per 10.000 Kilometer Ditengah Kepadatan Ibu Kota?
28/11/2018 | Arfian Alamsyah
Saat kami diperjalanan untuk berkunjung ke bengkel langganan guna kegiatan meliput dan menghimpun informasi baik kabar terbaru maupun tips teknik ala Mobilmo.com yang biasa Anda nikmati di web ini, kami pun sempat terjebak macet panjang dan dengan durasi lama didalam mobil. Ketika macet tersebut kami iseng bertanya sendiri, apa masih ideal prosesi mengganti oli per 10.000 kilometer ditengah kepadatan ibu kota seperti ini?
>>> Ini peran vital yang dikerjakan oleh filter oli
Pembangunan infrastruktur dimana-mana membuat macet
Mengapa 10.000 kilometer? Coba Anda buka lagi buku panduan perawatan atawa buku servis mobil sampeyan. Rata-rata baik mobil Jepang, maupun Eropa tertera angka patokan pergantian oli itu di 10.000 kilometer. Well, kita tahu pabrikan mobil sudah menghitung secara seksama angka tersebut, namun sayangnya, pabrikan mobil enggak memperhitungkan tingkat kemacetan jalan ibu kota yang sudah sedemikian parah.
>>> Pahami macam-macam kode oli disini
Masih kah harus mengikuti odometer mobil sebagai patokan?
Kemacetan jalan di ibu kota besar secara otomatis akan mengurangi daya tahan oli secara drastis. Pabrikan tidak memperhitungkan engine running hour yang makin tinggi akibat jalan macet. Sehingga menggugurkan satuan jarak tempuh yang jadi cara paling gampang untuk menentukan waktu ganti oli mesin. Memang dulu diwajibkan ganti oli mesin tiap 3.000 km, lalu teknologi oli berkembang hingga 5.000 km dan sekarang kualitas material mesin sudah tahan untuk pakai oli mesin sampai 10.000 km.
>>> Kilometer atau bulanan yang paling pas jadi patokan untuk ganti oli
Ilustrasi diatas menunjukkan apa yang akan terjadi ketika mesin mobil dibiarkan running 24 jam pada 2200 rpm
Lalu mengapa waktu pergantian oli mesin bahkan transmisi harus dipercepat? Karena saat posisi macet, mesin tetap menyala dan enggak mungkin kan Anda melakukan START - STOP manual? Jadi artinya oli yang bertugas sebagai minyak pelumas komponen bergerak dalam mesin seperti piston dan katup tetap berjalan normal meski mobil dalam keadaan berhenti alias enggak jalan. Apalagi kondisi mesin idle itu lebih berbahaya bagi oli dibandingkan dengan mesin berputar pada putaran tinggi.
>>> Awas jangan salah pakai oli, ini akibat buruknya
Jangan tunggu mesin Anda seperti ini
Perlu bukti lebih real? Coba Anda cek rute perjalanan Anda setiap hari via aplikasi Google Maps. Saat jam sibuk atau bahasa gaulnya rush hours. Jarak yang hanya 18 kilometer dapat dilalui dengan waktu antara 1,5 jam hingga 2 jam! Edan kan? Coba Anda naik sepeda dengan average speed 18 km/jam, rute 18 kilometer tersebut hanya ditempuh dengan lama perjalanan 1 jam saja. Sudah terbayang kan macetnya kota Jakarta saat ini?
>>> Ini dampak buruk akibat lalai mengganti oli mesin
Selain oli menjadi cepat rusak saat mobil kena macet, konsumsi bahan bakar juga boros
Lalu bagaimana cara mengukur yang tepat kapan mobil harus ganti oli? Ada yang disebut dengan engine running hour. Apa itu? Gampangnya adalah cara pengukuran dengan waktu kerja mesin. Cara ini akan lebih adil untuk mesin dan si oli sendiri, karena ketika posisi mesin idle dan mobil juga berhenti karena melewati kemacetan yang parah, waktu kerja oli dalam melumasi mesin terus dihitung. Lalu bagaimana cara tahunya dong?
>>> Bolehkah oli mobil bertransmisi otomatis digunakan mobil dengan transmisi manual
Tidak hanya pagi dan siang, bahkan malam hari pun jalanan tetap macet
Ada beberapa sumber literatur yang Mobilmo.com ketahui dan menjelaskan bahwa oli mesin jenis mineral itu punya waktu maksimal kerja sekitar 100 hingga 125 jam kerja. Untuk oli semi sintetis ada di angka 250 jam kerja, dan untuk full sintetis bisa lebih dari 400 jam kerja. Nah, kalau sudah tahu angkanya kan gampang, tinggal konversikan saja datanya menyesuaikan operasional mobil Anda.
>>> Nih, kami kasih fakta tentang ganti oli
Agar lebih akurat, Anda bisa menggunakan alat engine hour meter seperti ini
Ambil contoh Anda setiap hari berangkat kerja pasti 4 jam didalam mobil, dan saat liburan mobil dipakai pelisir atau mengarungi kemacetan weekend sekitar 5 jam berarti dalam satu minggu mesin mobil Anda bekerja selama 25 jam kerja. Jika mobil Anda pakai oli semi sintetis, maka oli wajib diganti setiap 10 minggu, atau gampangnya 2,5 bulan sekali.
>>> Dapatkan tips perawatan mobil lainnya hanya di sini
Tidak hanya oli mesin dan transmisi, air radiator pun bekerja keras mendinginkan mesin saat macet
Masih bingung? Oke, mari Mobilmo.com buat simulasi jika waktu 10 minggu tersebut dikonversikan pakai satuan jarak. Jarak rumah Anda ke kantor tetap 18 kilometer, berarti jarak untuk pulang pergi jadi 36 kilometer, artinya itu selama 5 hari tiap minggunya, ditambah saat weekend kita asumsikan mobil menempuh jarak 100 kilometer.
>>> Simak review mobil terlengkap disini
Jadi bagaimana? Masih mau ikuti buku manual kendaraan Anda?
So, total waktu mobil Anda tadi yang selama 10 minggu itu sama dengan 2.800 kilometer. Nah, sekarang apa Anda masih yakin untuk mengikuti ganti oli sesuai dengan rekomendasi pabrikan atau buku panduan perawatan yaitu setiap 10.000 kilometer? Saran Mobilmo.com sih jangan ya.
Berita sama topik
-
27/08/2022 | Hafizh Fauzan
Mau Modifikasi Pelek Datsun Cross Biar Makin Kece? Simak Dulu Pilihan Pelek Aftermarket Menarik ini
Jika Anda memiliki Datsun Cross dan ingin membuat tampilan mobil Anda agar semakin menarik, salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah mengganti pelek. Kira-kira pelek apa yang pas untuk mobil ini? Simak rekomendasi pelek aftermarket berikut ini
-
01/05/2022 | Padli
Berapa Lama Ganti Aki Mobil Ertiga? Intip Spesifikasi Sekaligus Harganya
Kembali dari perjalanan jauh, cek aki mobil Ertiga Anda agar tidak ada masalah di kemudian hari. Berikut penjelasan mengenai kapan harus mengganti aki dan harganya.
-
26/04/2022 | Padli
Satu Sasis, Harga Aki Mobil Calya Sama dengan Sigra?
Berapa harga aki mobil Calya? Jika terpaksa, apakah aki mobil MPV 7-seater milik Toyota ini bisa diganti dengan aki kembarannya, Daihatsu Sigra?