Biar Enggak Salah Beli, Yuk Pelajari Arti Kode Pada Oli Mesin

15/10/2018 | Mahmudi Restyanto

Sistem pelumasan pada mesin mobil menjadi hal penting karena menyangkut banyak hal. Salah memakai oli, mobil akan terasa tidak bertenaga dan dalam jangka panjang bisa merusak mesin. Bila diperhatikan, setiap oli mesin mempunyai beragam kode di kemasannya dan ini sebagai petunjuk digunakan untuk mobil teknologi mesin apa.

>>> Jangan lalai Mengganti Oli Mobil Jika Tidak Ingin Terkena Dampaknya

Ada dua kode internasional yang umum digunakan pada setiap produsen oli. Kedua kode tersebut adalah SAE (Society of Automotive Engineers) dan API (American Petrolium Institute). SAE merupakan badan internasional yang menjelaskan kekentalan oli. Hal ini berpengaruh pada saat pengaliran minyak pelumas serta ketahanannya di suhu udara. Kode pada SAE juga menunjukkan kemampuan suatu oli dalam menjaga stabilitas kekentalan terhadap pengaruh suhu mesin dan lingkungan baik itu dingin atau panas.

Kekentalan oli disesuaikan dengan jenis mesin

Kekentalan oli berpengaruh terhadap spesifikasi mesin, setiap pabrikan mempunyai rekomendasi masing-masing

Jika angka indeks SAE kecil artinya oli semakin cair. Sehingga kemungkinan oli untuk membeku atau mengeras pada suhu rendah semakin kecil. Ini berguna ketika mesin mobil dinyalakan pada suhu dingin, misalnya saat musim salju di negara-negara Eropa atau Amerika. Pada oli mesin mobil biasanya diikuti huruf W singkatan dari winter (musim dingin) yang artinya penggunaan oli tersebut bisa sampai -20 derajat celcius. Misalnya SAE 5W, SAE 10W atau SAE 20W.

>>> Klik di sini untuk mengupdate informasi tentang tips perawatan lainnya

Namun oli tidak hanya harus bekerja dengan baik saat dinyalakan suhu mesin masih dingin, tapi juga ketika mesin bekerja. Umumnya oli yang digunakan ialah multigrade dimana kekentalannya menyesuaikan pada rentang temperatur mesin. Ini bisa dilihat angka yang mengikuti dibelakangnya. Seperti SAE 5W-20 yang artinya suhu terendah oli tingkat kekentalannya 5, sedangkan pada suhu maksimum (panas) tingkat kekentalan oli 40.

Semakin rendah suhu udara di luar maka mobil membutuhkan oli yang lebih cair dengan kode 0W atau 5W. Namun semakin panas cuaca maka dibutuhkan oli dengan tingkat kekentalan lebih tinggi seperti 15W-30. Pemakaian kekentalan oli yang tidak sesuai dengan suhu negara bisa menyebabkan kinerja oli tidak maksimal. Misalnya, oli SAE 5W-40 digunakan di Indonesia sebagai negara tropis, maka oli akan sangat cair dan sulit melakukan lubrikasi dengan baik.

>>> Baca juga, Cara Agar Mobil Bekas Tidak Boros Oli yang ditawarkan oleh Cintamobil.com

Kekentalan oli diatur dalam angka

Angka kekentalan suatu oli diatur dalam angka yang umum diawali dengan  SAE

Tetapi saat ini selain suhu lingkungan, ada hal lain dalam pemilihan oli mobil, yakni tahun produksi mesin. Pada mobil-mobil baru disarankan menggunakan oli yang cair. Dikarenakan oli yang cair dapat melumasi mesin sampai celah terkecil dengan lebih maksimal.

>>> Mungkin Anda tertarik, Banyak tulisan review mobil yang tertarik hanya ada di sini

Selain kode SAE, juga terdapat kode API. Perlu diperhatikan bahwa oli mesin bensin dengan diesel mempunyai kode API yang berbeda. Pada mesin bensin umumnya dimulai dengan huruf “S”, sementara diesel huruf “C”. Setelah huruf tersebut di ikuti dengan huruf kedua sesuai abjad. Misal SA, SB, SC, SD, SE dan seterusnya. Huruf kedua tersebut bisa diartikan untuk mesin mobil yang lebih modern. Adapun standarisasi API ini juga disesuaikan dengan perkembangan jenis mesin mobil. Umumnya semakin tinggi huruf kedua akan menunjukkan spesifikasi yang lebih tinggi.

Sebagai contoh, oli dari TMO Full Synthetic 0W-20 ECO Power API SN ILSAC GF-5 yang direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan Toyota Calya karena memiliki tingkat kekentalan yang cair sehingga membuat oli ini mampu melumasi seluruh bagian mesin dengan sempurna. Nah, jadi sudah tidak salah beli lagi kan untuk mobil Anda?

>>>  Terus ikuti tips & trik seputar otomotif di Mobilmo.com

Berita sama topik