Minimalkan Korban Kecelakaan, Karoseri Bus Laksana Terapkan Uji Kekuatan Kursi Berstandar Eropa

16/07/2019 | Fat

Setahun setelah penerapan uji guling berstandar Eropa pada awal Mei 2018 untuk menguji kekuatan struktur rangka bodi, karoseri bus Laksana kembali melakukan uji kekuatan kursi berstandar Eropa, UN ECE-R80 Seat and Anchorage Strength Test pada Kamis (11/7/2019). Pengujian dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat kursi bus dan anchorage terpasang pada struktur bus, lalu dievaluasi dan dilakukan peningkatan apabila belum memenuhi standar.

Foto bus Laksana Legacy SR2 Double Decker di pameran GIIAS 2018

Produk Karoseri Bus CV Laksana, Ungaran Jawa Tengah tidak hanya dipakai di dalam negeri, tapi juga diekspor ke berbagai negara

Menurut Direktur Teknik Laksana Bus Stefan Arman, diterapkannya uji kekuatan kursi dan dudukan kursi ini adalah bukti karoseri bus Laksana selalu mengutamakan sisi safety pada setiap produknya. Dan uji UN ECE-R80 Seat and Anchorage Strength Test dipilih karena sudah terbukti penerapannya di negara-negara Eropa.

“Oleh karena itu, sebagai bukti keseriusan komitmen Laksana akan safety dari setiap produk bus yang dihasilkan, hari ini kami secara resmi memperkenalkan uji R80 di Laksana,” tutur Stefan Arman di Ungaran, Jawa Tengah(11/7/2019). “Oleh karena itu, kami terus meningkatkan standar keamanan produk kami dengan menerapkan standar safety tingkat dunia pada setiap bus yang kami produksi,” imbuhnya.

>>> Legacy SR2 Double Decker, Bus Tingkat Paling Keren Se-Indonesia

Gambaran uji kekuatan kursi bus Laksana

Foto Uji kekuatan kursi Seat and Anchorage Strenght di karoseri bus Laksana

Karoseri Bus Laksana Ungaran menerapkan uji kekuatan kursi berstandar Eropa

Seperti diketahui kekuatan kursi dan dudukannya pada struktur bodi bus menjadi perhatian tersendiri bagi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Beberapa kasus kecelakaan bus yang mengakibatkan banyak korban dikarenakan kursi yang tidak memenuhi standar. Seperti kasus kecelakaan bus di Cikidang, Sukabumi dan Cisarua, Puncak, Bogor hampir semua kursi bus terlepas dari dudukannya sehingga timbul banyak korban.

"Kalau kursi tersebut kuat dan dilengkapi dengan sabuk pengaman, besar kemungkinan jumlah korban dalam kecelakaan akan lebih sedikit. Itulah mengapa kekuatan kursi dan anchorage sangatlah penting," tutur Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono yang turut hadir dalam acara uji kekuatan kursi tersebut.

Dengan mulai diterapkannya uji kekuatan kursi UN ECE-R80 Seat and Anchorage Strength Test oleh karoseri bus Laksana ini, Soerjanto berharap karoseri-karoseri bus yang lain bisa mengikuti demi meningkatkan sisi keselamatan dan kenyaman pengendara juga untuk meminimalisir korban saat terjadi kecelakaan.

>>> Pernah Naik? 6 Bus AKAP Raja Jalanan yang Dikenal Suka Ngeblong

Foto menunjukkan kursi-kursi terlempar keluar saat bus masuk jurang di Cikidang Sukabumi

Kursi terlepas saat kecelakaan bus di Cikidang Sukabumi, (8/9/2018), 21 penumpang meninggal dunia

>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!

Berita sama topik

  • 10/01/2022 | Abdul

    Ingin Menyalip Kendaraan, Perhatikan Etika Dan Aturannya

    Di jalanan saling menyalip menjadi salah satu hal yang lumrah, apalagi saat seseorang terburu-buru maka akan melaju lebih cepat agar sampai tujuan. Namun menyalip kendaraan juga ada aturan dan etikanya jadi tidak boleh dilakukan sembarangan karena bisa menimbulkan bahaya.

  • 13/09/2021 | Abdul

    Mengetahui Jarak Antar Rest Area Jalan Tol Sebagai Tambahan Informasi

    Pembangunan rest area di jalan tol terdapat aturannya. Jadi dalam pemilihan lokasi untuk pembangunan tidak sembarangan. Jarak antar rest area jalan tol diatur dalam PUPR Nomor 10 Tahun 2008. Dengan mengetahui jaraknya maka saat perjalanan dengan mobil bisa memperhitungkan akan istirahat di rest area yang pas.

  • 03/05/2021 | Fatchur Sag

    Pantas Dilarang, Ini Risiko Besar Putar Balik di Jalan Tol

    Ada aturan yang harus dipahami dan dipatuhi pengendara, bahwa putar balik di jalan tol sangat dilarang mempertimbangkan risiko buruk yang mengancam di depan.