Hindari Risiko Fatal Pengereman Mendadak, Ini Fitur Keselamatan Yang Wajib Ada

15/01/2019 | Fatchur Sag

Berkendara roda empat tidak melulu pada prinsip 'yang penting sampai di tujuan'. Lebih dari itu keselamatan dan kenyamanan berkendara jadi sesuatu yang mesti diperhatikan. Selain perilaku pengemudi yang sesuai aturan dan mobil dalam kondisi prima, salah satu yang tak kalah penting adalah keberadaan fitur keselamatan pada sistem pengereman.

Foto ilustrasi pengereman mendadak

Dalam situasi-situasi tertentu pengereman mendadak bisa dibutuhkan

Seperti diketahui, saat mobil berada di jalanan akan ada banyak hal yang ditemui yang menuntut pengemudi untuk mengurangi kecepatan, seperti masuk di kawasan macet, persimpangan, lampu merah, tikungan tajam, kawasan sekolah dan yang lain. Beberapa situasi terkadang memaksa pengemudi harus melakukan pengereman mendadak. Hal ini yang membuat mobil dihadapkan pada sebuah risiko, yaitu kecelakaan. Bisa saja mobil melintir terguling, atau pengereman gagal sehingga mobil tetap melaju menjemput bahaya.

Mengantisipasi terjadinya hal-hal buruk tersebut sudah saatnya para konsumen mempertimbangkan untuk memilih mobil dengan fitur keselamatan atau sistem pengereman yang mumpuni. Berikut beberapa fitur keselamatan penting yang sudah banyak diadopsi pada mobil-mobil terkini:

1. ABS (Anti-Lock Braking System)

Ilustrasi sistem Pengereman ABS

ABS mengurangi risiko roda terkunci saat direm

Fitur ABS (Anti-Lock Braking System) mengurangi risiko roda terkunci saat terjadi pengereman mendadak. Gambarannya, saat pengemudi melakukan pengereman mendadak roda bakal seketika berhenti berputar namun mobil tetap melaju. Ini yang dinamakan terkunci. Dalam kondisi ini kendaraan bakal sulit dikendalikan, bahkan untuk berbelok saja sulit. Dengan fitur ABS situasi ini bisa diantisipasi. Pengaturan ABS memompa dan melepaskan rem secara otomatis setiap kali diperlukan. Pengemudi hanya harus menekan pedal rem dan membiarkan sistem bekerja.

>>> Tanda Perlu Mengganti Sensor Rem ABS

2. EBD (Electronic Brake-force Distribution)

Ilustrasi sistem Pengereman EBD

EBD menyempurnakan sistem rem ABS

Fitur EBD (Electronic Brake-force Distribution) umumnya disertakan dalam sistem rem ABS. Fitur ini bekerja mendistribusikan kekuatan pengereman ke setiap roda secara proporsional atau lebih tepatnya EBD mendistribusikan tekanan rem yang tepat pada tiap roda untuk mengembalikan daya cengkeram pada roda yang selip sehingga kendaraan bisa tetap terkontrol.

>>> Bahaya Mengintai, Jangan Bergantung Pada Rem Saat Melewati Turunan Panjang

3. ESC (Electronic Stability Control)

Ilustrasi sistem Pengereman ESC

ESC menghindarkan mobil dari risiko oversteer dan undesteer

Fitur ESC (Electronic Stability Control) adalah sistem yang membantu pengemudi mengkoreksi pengendalian untuk mengurangi terjadinya oversteer (ngesot) atau understeer (tergelincir). Fitur ini secara otomatis sistem tersebut akan mengkalkulasi berapa penguncian traksi yang dibutuhkan pada roda depan dan belakang.

>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!

Berita sama topik

  • 10/01/2022 | Abdul

    Ingin Menyalip Kendaraan, Perhatikan Etika Dan Aturannya

    Di jalanan saling menyalip menjadi salah satu hal yang lumrah, apalagi saat seseorang terburu-buru maka akan melaju lebih cepat agar sampai tujuan. Namun menyalip kendaraan juga ada aturan dan etikanya jadi tidak boleh dilakukan sembarangan karena bisa menimbulkan bahaya.

  • 13/09/2021 | Abdul

    Mengetahui Jarak Antar Rest Area Jalan Tol Sebagai Tambahan Informasi

    Pembangunan rest area di jalan tol terdapat aturannya. Jadi dalam pemilihan lokasi untuk pembangunan tidak sembarangan. Jarak antar rest area jalan tol diatur dalam PUPR Nomor 10 Tahun 2008. Dengan mengetahui jaraknya maka saat perjalanan dengan mobil bisa memperhitungkan akan istirahat di rest area yang pas.

  • 03/05/2021 | Fatchur Sag

    Pantas Dilarang, Ini Risiko Besar Putar Balik di Jalan Tol

    Ada aturan yang harus dipahami dan dipatuhi pengendara, bahwa putar balik di jalan tol sangat dilarang mempertimbangkan risiko buruk yang mengancam di depan.