Tingkatkan Daya Jelajah, TMC Uji Coba Panel Surya Pada Toyota Prius
18/09/2019 | Fatchur Sag
Elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia tak hanya selangkah lebih maju untuk industri otomotif dalam negeri, tapi juga memberi dampak ekonomi dan jadi lahan bisnis untuk berbagai pihak. Seperti produsen mobil itu sendiri, perusahaan swasta, maupun BUMN. Pertamina siap menggelontorkan dana besar untuk produksi baterai mobil listrik, begitu pula PLN juga menyiapkan ribuan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Mulai 2019 Indonesia resmi masuk era kendaraan listrik
Nah, jika elektrifikasi di Indonesia sedang menggeliat, Toyota Motor Corp (TMC) lebih jauh lagi. Raksasa otomotif asal Jepang ini tengah menyiapkan Toyota Prius generasi terbaru. Meskipun labelnya sama, yaitu mobil listrik namun ada yang berbeda dengan Prius versi lama sebab untuk pengisian daya tidak menggunakan colokan listrik atau steker. Prius terbaru ini memanfaatkan panel surya untuk menangkap cahaya matahari kemudian diolah menjadi tenaga listrik.
>>> Review Toyota Prius 2019: Ikon Hybrid dengan Wajah Baru
Seperti yang telah diberitakan oleh Reuters, Jumat, (13/9/2019) proyek demontrasi tenaga surya pada Prius tersebut didanai pemerintah Jepang. Sedangkan untuk pemasangan panel surya yang dirancang Sharp Corp, insinyur Toyota meletakkannya di bagian kap, atap, jendela belakang dan juga pada bagian spoiler untuk melihat seberapa banyak daya yang bisa dihasilkan oleh sinar matahari. Kemudian listrik dari panel-panel tersebut dialirkan ke baterai sehingga dengan sendirinya Toyota Prius mampu mengisi daya saat kendaraan berjalan di bawah sinar matahari ataupun ketika parkir.
Uji coba penggunaan panel surya dilakukan Toyota pada mobil listrik Prius PHV
Hasilnya, pada saat cuaca cerah kekuatan baterai pada Prius mampu menempuh jarak sejauh 56 kilometer. Menurut studi AAA Foundation Traffic Safety jarak itu sudah melebihi rata-rata penggunaan mobil yang digunakan oleh orang Amerika sejauh 47 kilometer.
Hanya saja teknologi yang digunakan tersebut membuat mobil bergantung pada cuaca. Kinerja Toyota Prius menjadi menurun ketika cuaca sedang mendung sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut masih membutuhkan pengembangan-pengembangan lain.
>>> Tak Hanya Aquaplaning, Ini Potensi Buruk Mengemudi Di Saat Hujan
Penggunaan teknologi panel surya bisa terkendala cuaca
Insinyur utama Toyota, Satoshi Shizuka mengungkapkan tantangan terbesar dalam mengembangkan proyek mobil bertenaga surya tersebut adalah selain menciptakan perangkat yang lebih ringan sebab baterainya sendiri beratnya sudah 80 kilogram. Selain itu menekan biaya produksi juga menjadi hal yang sangat penting harga mobil nantinya lebih terjangkau.
>>> Beragam berita informatif dunia otomotif hanya di Mobilmo
Berita sama topik
-
30/07/2021 | Fatchur Sag
Mahalnya Biaya Kepemilikan Mobil Terbang
Dengan prospek yang semakin nyata, perlu diketahui bahwa biaya kepemilikan mobil terbang tidaklah murah. Ada biaya lain yang berkaitan yang harus disiapkan.
-
16/07/2021 | Fatchur Sag
Mobil Listrik Hyundai Buatan Cikarang Meluncur Tahun 2022
Selain dua model ICE [Internal Combustion Engine], Hyundai Motor Asia Pacific juga merencanakan peluncuran mobil listrik buatan Cikarang sekitar Maret 2022.
-
28/04/2021 | Fatchur Sag
Mobil Suzuki Buatan Indonesia Semakin Laris di Luar Negeri
Dengan ekspor yang selalu meningkat sejak awal 2021 menandakan mobil Suzuki buatan Indonesia semakin diminati di luar negeri. Berikut data penjualannya!