Tak Hanya Aquaplaning, Ini Potensi Buruk Mengemudi Di Saat Hujan
11/02/2019 | Fatchur Sag
Hujan, fenomena alam yang tidak bisa ditolak kehadirannya
Tidak selalu saat mengemudi dalam kondisi cuaca cerah dan kering. Kadang kala juga bebarengan dengan turunnya hujan dari langit. Apa mau dikata, hal tersebut tidak bisa dihindari sebab sudah merupakan hukum alam, ada cerah ada hujan, ada kering ada juga basah. Bagi pengemudi, mengemudi kendaraan baik itu sepeda motor atau mobil memerlukan perhatian-perhatian khusus. Keadaan yang berbeda dengan saat cerah mau tidak mau pengemudi harus bisa menyesuaikan dan mengantisipasi berbagai hal yang mungkin terjadi.
Ada banyak potensi buruk mengemudi di saat hujan. Beberapa diantaranya bahkan berpengaruh terhadap keselamatan dan menjadi pemicu terjadinya banyak kecelakaan di jalan raya. Pengemudi harus bisa mengambil langkah antisipasi agar dampak lebih buruk tidak terjadi. Berikut beberapa potensi buruk mengemudi di saat hujan:
1. Visibilitas Terganggu
Visibilitas mengemudi terganggu karena hujan
Curah hujan yang lebat di kaca mobil bagian depan bisa membuat visibilitas atau jarak pandang pengemudi terganggu. Meski ada wiper yang berfungsi untuk menyingkirkan aliran air, tetap saja jarak pandang tidak seperti saat suasana cerah. Terlebih jika hujan terjadi di malam hari dan keadaan luar berkabut, bisa makin pendek jarak pandang pengemudi. Untuk poin pertama ini, pengemudi harus selalu fokus, jaga jarak aman dengan kendaraan di depan serta menyalakan lampu kabut (bukan lampu hazard).
>>> Tetap Aman di Jalan, Berikut Tips Mengemudi di Musim Hujan Ala Adira Insurance
2. Jalanan Licin
Dalam kondisi basah, permukaan jalan jadi lebih licin
Di saat hujan jalanan menjadi basah. Hal ini membuat permukaan jalan lebih licin dibanding saat jalanan kering. Salah satu efek yang harus diwaspadai pengemudi melintas di jalan basah dan licin adalah mobil mudah tergelincir saat menikung, ban selip, dan ban kehilangan daya cengkeram sehingga pengereman tidak maksimal. Mengantisipasi agar tak terjadi hal-hal tersebut, pengemudi harus mengurangi kecepatan, tidak melakukan akselarasi ekstrim dan jangan melakukan pengereman mendadak.
>>> Review mobil terbaru bisa Anda dapatkan di sini
3. Aquaplaning
Terkena Aquaplaning mobil jadi susah dikendalikan
Aquaplaning atau Hydroplaning merupakan potensi paling buruk mengemudi di saat hujan. Aquaplaning adalah kondisi ban mengambang atau tidak menyentuh permukaan jalan saat melewati jalanan yang tergenang air, biasanya terjadi saat mobil melaju dalam kecepatan tinggi.
“Hydroplaning terjadi ketika berkendara di jalanan basah, dan menyebabkan ban mengambang (tidak menyentuh jalan) ketika melewati genangan air,” ujar Budi Mahendra, Executive Coordinator CSVC division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), (28/8/2018).
Dalam situasi tersebut mobil bisa kehilangan kendali dan mengalami kecelakaan. Mengantisipasi agar hal itu tidak terjadi pengemudi sebaiknya tidak melaju dengan kecepatan tinggi untuk menjaga ban mobil selalu menapak di permukaan jalan. Bila sudah kadung melaju cepat dan pengemudi mulai merasa gejala Aquaplaning, pengemudi harus mengurangi kecepatan secara perlahan dengan cara mengangkat kaki dari pedal gas secara perlahan hingga kecepatan mobil berkurang dengan sendirinya. Jangan melakukan pengereman mendadak sebab dalam situasi seperti ini mobil mungkin akan tergelincir, terkecuali mobil memiliki fitur pengereman ABS.
>>> Waspada! Gejala Aquaplaning Bisa Mengancam Pengendara
4. Mobil Kotor
Mobil jadi kotor usai kehujanan, harus segara dicuci
Potensi buruk mengemudi di saat hujan yang pasti terjadi adalah mobil jadi kotor oleh debu jalanan atau genangan air kotor. Yang ini tidak bisa dihindarkan, solusi mengatasi mobil kotor adalah dengan mencucinya sampai bersih. Segera siram mobil menggunakan air biasa sampai merata lalu keringkan dengan lap halus. Jangan membiarkan air hujan mengering dengan sendirinya sebab bisa meninggalkan noda yang kadang susah dibersihkan.
>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!
Berita sama topik
-
10/01/2022 | Abdul
Ingin Menyalip Kendaraan, Perhatikan Etika Dan Aturannya
Di jalanan saling menyalip menjadi salah satu hal yang lumrah, apalagi saat seseorang terburu-buru maka akan melaju lebih cepat agar sampai tujuan. Namun menyalip kendaraan juga ada aturan dan etikanya jadi tidak boleh dilakukan sembarangan karena bisa menimbulkan bahaya.
-
13/09/2021 | Abdul
Mengetahui Jarak Antar Rest Area Jalan Tol Sebagai Tambahan Informasi
Pembangunan rest area di jalan tol terdapat aturannya. Jadi dalam pemilihan lokasi untuk pembangunan tidak sembarangan. Jarak antar rest area jalan tol diatur dalam PUPR Nomor 10 Tahun 2008. Dengan mengetahui jaraknya maka saat perjalanan dengan mobil bisa memperhitungkan akan istirahat di rest area yang pas.
-
03/05/2021 | Fatchur Sag
Pantas Dilarang, Ini Risiko Besar Putar Balik di Jalan Tol
Ada aturan yang harus dipahami dan dipatuhi pengendara, bahwa putar balik di jalan tol sangat dilarang mempertimbangkan risiko buruk yang mengancam di depan.