Terlalu Kaya, Konsumen Jaguar Land Rover Tak Tertarik DP 0 Persen

14/02/2019 | Fatchur Sag

Layanan konsumen di kantor OJK

OJK izinkan perusahaan pembiayaan tawarkan kredit dengan DP 0%

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengizinkan leasing menerapkan kredit kendaraan bermotor tanpa uang muka alias DP 0 persen kepada konsumen. Meski belum tentu diaplikasikan, Kebijakan yang dituangkan dalam Peraturan OJK Nomor 35/POJK.05/2018 mengenai Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan itu setidaknya menjadi payung hukum bagi leasing bila sewaktu-waktu ingin menerapkan.

Bagi sebagian konsumen, DP 0% memberi lampu hijau untuk bisa memiliki kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor tanpa harus keluar uang lebih dulu. Namun bagi kalangan tertentu hal ini tidak berlaku. Seperti konsumen Jaguar Land Rover yang hampir semua sudah terlalu kaya, mereka tidak tertarik dengan kredit tanpa uang muka. Meski sama-sama kredit konsumen Jaguar Land Rover lebih memilih skema kredit tanpa bunga dengan tenor 12 bulan dan bukan kredit tanpa uang muka.

>>> Baca juga: Fokus Mengurus Model Yang Laku, ADM Resmi Hentikan Penjualan Daihatsu Copen

"Pada dasarnya, konsumen kami itu tidak memaksakan dalam membeli mobil. Sebab, secara harga saja sudah miliaran rupiah, jadi sudah pasti punya uang," tutur Brand Director Jaguar Land Rover (JLR) Indonesia PT Wahana Auto Ekamarga, Jentri Izhar seperti dikutip dari Kompas, Selasa (12/2/2019). "Jadi buat konsumen kami, tidak berlaku skema uang muka nol persen itu," lanjutnya.

Gambar Land Rover Range Rover generasi pertama

Land Rover Range Rover Evoque di North American International Auto Show 2008

Satu yang kini jadi tantangan adalah kabar penghentian produksi yang disebabkan gangguan Brexit. Media-media Inggris memberitakan kalau pabrik JLR bakal ditutup pada 8-12 April 2019 dan bakal berimbas pada 3 pabrik JLR di Castle Bromwich, Solihull dan Halewood, dan juga pabrik mesin di Wolverhampton.

>>> Review Jaguar I-Pace 2019: SUV Masa Depan dari Jaguar

Yang jadi tantangan PT Wahana Auto Ekamarga bukan soal produksi dan pengiriman JLR ke Indonesia, tapi pada harga jual yang kemungkinan besar bakal makin mahal. "Pegiriman sih nggak ngaruh, tapi ke harga ada kemungkinan harga bisa naik karena faktor produksi, material yang digunakan, suplai chain tergantung dari mana. Brexit adalah tantangan kami yang berikutnya," tutur Jentri.

Foto Jaguar I-Pace tampak dari samping depan

Kehadiran Jaguar i-Pace 2019 akan sangat tergantung pada regulasi mobil listrik pemerintah Indonesia

>>> Beragam berita informatif dunia otomotif hanya di Mobilmo

Berita sama topik