Investasi Rp 21,5 Triliun, Hyundai Segera Bangun Pabrik 77,6 Hektar di Indonesia

27/11/2019 | Fatchur Sag

Yang dinanti dan diharapkan pemerintah akan investasi besar Hyundai di Indonesia jadi kenyataan. Hyundai Motor Company bersama dengan pemerintah Indonesia secara resmi menandatangani nota kesepahaman (memorandum of Understanding/MOU) untuk membangun membangun pabrik manufaktur kendaraan di Indonesia.

Foto bersama saat Penandatanganan MoU Hyundai Motors Group dengan Pemerintah RI

Hyundai positif bangun pabrik di Indonesia

Penandatanganan MoU diselenggarakan di pabrik Hyundai Ulsan Korea Selatan pada Selasa, 26 November 2019, dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo dengan petinggi Hyundai Motor Group. Turut hadir menemani Presiden Jokowi, beberapa menteri kabinet seperti Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto; Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia.

Sedangkan dari pihak Hyundai ada Executive Vice Chairman Hyundai Motor Group, Euisun Chung, serta Presiden dan CEO Hyundai Motor Company, Wonhee Lee.

"Pembangunan pabrik manufaktur Hyundai Motor di Indonesia dapat terlaksana berkat kerja sama dan dukungan dari pemerintah Indonesia," kata Euisun Chung dalam keterangan resminya.

>>> Teknologi Hyundai Terbaru Sedang Dikembangkan, Mobil Akan Lebih Senyap

Foto saat Presiden Jokowi menandatangani MoU antara Hyundai dengan pemerintah RI

Indonesia bakal jadi basis produksi Hyundai di ASEAN

Pabrik Hyundai berlokasi Kota Deltamas, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat, menempati lahan seluas 77,6 hektar dengan nilai investasi sekitar 1,55 miliar Dollar AS hingga 2030. Sedangkan pembangunan akan dimulai Desember 2019 dan direncanakan bisa beroperasi mulai paruh kedua tahun 2021, dengan kapasitas tahunan sekitar 150.000 unit. Ke depan saat pabrik dioperasikan secara penuh dan maksimal bisa memproduksi hingga 250.000 kendaraan setiap tahun.

Penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of Understanding/MOU) di atas menjadi jawaban atas perbincangan yang dilakukan pemerintah selama ini. Pada 10 September 2018 Presiden Jokowi bertemu dengan empat pimpinan perusahaan besar dalam kunjungannya ke Seoul, Korsel membicarakan soal peningkatakan investasi dan perkembangan investasi yang sedang berjalan. Salah satu dari keempat pimpinan tersebut, yaitu Vice Chairman Hyundai Motor Group, Euisun Chung menyatakan siap berinvestasi di Indonesia.

Pembicaraan dilanjutkan di Indonesia pada 25 Juli 2019. Sejumlah delegasi Hyundai Motor Group bertemu dengan Presiden Jokowi untuk menegaskan komitmen Hyundai membangun pabrik di Indonesia. Dibicarakan juga dalam pertemuan tersebut mengenai pemberian fasilitas tax holiday, perjanjian dagang, serta potensi perkembangan teknologi otomotif di masa depan. Di dalamnya meliputi electric vehicle (kendaraan listrik), fuel cell vehicle (mobil berbahan bakar hidrogen), autonomous vehicle (mobil tanpa awak).

>>> Review Hyundai KONA 2019

>>> Berita terlengkap dari dunia otomotif hanya ada di Cintamobil.com

Berita sama topik