Terkait Larangan Mobil Konvensional Di Jepang, Toyota Minta Tidak Melarangnya

21/12/2020 | Abdul

Sebelumnya beberapa negara mengungkapkan terkait rencana larangan mobil konvensional. Salah satunya adalah Jepang yang rencananya akan dilakukan pada tahun 2035. Yang mana tahun tersebut juga menjadi batas akhir dari penjualan kendaraan ICE (internal combustion engine/ICE). Namun dari pihak Toyota berusaha untuk mendorong pihak Pemerintah Jepang supaya tidak melarang mobil konvensional.

Gambar ini menunjukkan Akia Toyoda yang merupakan CEO Toyota

Akio Toyoda merupakan CEO Toyota

>>> Baca Juga, Beberapa Negara Punya Rencana Melarang Mobil Bensin Dan Diesel

Seperti dilansir dari laman Wall Street Journal, jadi masih belum jelas mengenai perizinan mobil hybrid dan juga plug-in hybrid. Apakah model tersebut diberikan izin seperti pada negara Inggris. Hal tersebut lah yang menjadi alasan dari Akio Toyoda selaku Ceo Toyota memberikan sorotan terhadap mobil listrik EV saat melakukan konferensi pers akhir tahun yang dilakukan Asosiasi Produsen Mobil Jepang.

Disamping hal tersebut, Toyota menjadi salah satu produsen mobil yang memimpin teknologi hybrid. Hal tersebut juga disebut dengan masa menuju elektrifikasi dari masa transisi. Nah pada saat kendaraan ICE dilarang oleh pemerintah seluruh dunia, dari pihak Toyota akan melakukan penjualan produk mobilnya yang menggunakan baterai solid-state di tahun 2025.

Meskipun begitu, penjualan EV perlu dilakukan mulai tahun 2021 apabila menginginkan perusahaannya tetap relevan. Seperti yang telah diketahui, dari pihak Toyota dan Lexus telah melakukan hal tersebut di negara China sebelumnya dengan menghadirkan C-HR dan UX versi listriknya.

>>> Klik di sini untuk mengetahui informasi tentang review Mobil terlengkap

Gambar ini menunjukkan mobil Toyota C-HR EV yang dihadirkan di China

Di China Toyota sudah menghadirkan C-HR versi listrik

>>> Baca Juga, Mobil Listrik Lexus UX 300e Hadir Di Indonesia Dengan Beragam Fitur Menarik

Terkait larangan mobil konvensional. Belum ada alasan yang diungkapkan pihak Toyota, namun pihaknya telah menyerah sudah sejak lama terkait penjualan mobil listrik yang dijual dengan paket baterai dan juga motor dari Tesla. Untuk saat ini sedang melakukan percobaan dengan Mirai untuk menjadikan mobil bahan bakar sel yang dijadikan alternatif untuk kendaraan penumpang. Namun investasi besar dituntut untuk infrastruktur hidrogennya.

Tidak hanya itu saja, untuk kendaraan listrik yang menggunakan tenaga baterai diangkat oleh pihak Toyota sebagai masalah yang terbatas. Pihaknya juga bisa mengklaim terkait kekhawatiran soal keamanan dengan resiko termal pada penggunaan baterai lithium-ion. Selain itu bisa juga berhubungan dengan pebambangan yang mungkin menjadi masalah hak asasi manusia dan juga lingkungan sekitarnya.

Akan tetapi subjek tersebut tidak dituntut, bisa saja sebelum penggunaan baterai solid-state pihak Toyota dalam kendaraan EV nya perlu bahan bakar sel. Sementara itu, investasi besar memang dituntut untuk EV. Pada beberapa pemerintah memberikan larangan terhadap kendaraan ICE dan pajak juga dinaikkan berhubungan dengan masalah polusi.

>>> Dapatkan berbagai penawaran mobil bekas di sini

Gambar ini menunjukkan logo Toyota dan emblem TOYOTA

Toyota sedang mencoba kendaraan bahan bakar sel sebai alternatif kendaraan penumpang dengan Mirai

Berhubungan dengan larangan mobil konvensional. Memang benar hal tersebut dapat mematikan industri otomotif seperti yang telah diketahui. Namun untuk mobil listrik dapat membuat transportasi pribadi tetap terjaga. Selain itu banyak orang akan kehilangan pekerjaan, namun disamping itu akan membuat terciptanya lapangan kerja yang baru.

>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!

Berita sama topik