Inilah Alasan EMI Belum Bangun Pabrik Mazda di Indonesia

11/07/2019 | Fatchur Sag

Sepak terjang Mazda di Indonesia memang tak setenar merek Jepang lain seperti Toyota, Honda, Mitsubishi dan Suzuki. Mereka terkenal hingga pelosok-pelosok karena produk-produknya menyasar semua segmen dengan harga dari yang termurah hingga termahal. Meski demikian tak berarti Mazda ketinggalan kereta. Dengan beragam produk yang dipasarkan Mazda menjadi salah satu merek paling kompetitif di posisi tengah merek otomotif paling laris di Indonesia.

Foto Mazda CX-9 terbaru, tampil lebih menarik dan premium

Mazda masih mempertahankan skema CBU dalam menjual produknya di Indonesia

Hanya saja dengan total penjualan tahunan mencapai ribuan unit Mazda belum kepikiran membangun pabrik di Indonesia alias semua modelnya diekspor secara utuh / CBU dari Jepang, Thailand dan Malaysia. Meskipun beberapa produsen lainnya, seperti Wuling, DFSK sudah mulai membangun pabrik di Indonesia namun Mazda dalam merencanakan pembangunan pabrik perakitan mobil di Indonesia masih dalam tahap pertimbangan.

Hal tersebut diakui oleh Arman Arfandy selaku Presiden Direktur EMI bahwa selama ini EMI masih mengandalkan produk Completely Built Up (CBU) ketimbang Completely Knock Down (CKD). Salah satu alasannya karena volume penjualan masih belum masuk dalam hitungan bisnis. Untuk melokalisasi produksi EMI masih terus berhitung untung ruginya. "Kita lihat dulu, karena secara volume kita masih jauh untuk skala ekonomisnya. Kita juga masih terus menganalisis secara mendalam pasarnya," tutur Roy seperti dikutip dari Tempo (8/7/2019).

Roy berharap pemerintah bisa memberikan kemudahan regulasi dalam bisnis otomotif khususnya kategori mobil sedan di Indonesia yang selama ini pajaknya masih selalu dianggap kemahalan.

>>> All New Mazda CX-9 Yang Sendirian di Segmen SUV Premium

Tampilan menarik New Mazda 2, mobil Mazda termurah di Indonesia

Mazda 2, model termurah mobil Mazda yang dijual di Indonesia

Melihat dari alasan tersebut memanglah cukup masuk akal, karena selama ini dalam penjualan Mazda mayoritas berada di segmen sedan. Jadi menurut Roy jika nantinya regulasi soal ini sudah sesuai dengan hitungan bisnis tidak menutup kemungkinan EMI juga bakal membangun pabrik Mazda di Indonesia dan akan serius bersaing dengan merek-merek lainnya. "Kalau aturannya (regulasi) mendukung, yah tentu kita akan lebih intensif lagi bicara dengan prinsipal," katanya.

Terkait strategi untuk meningkatkan penjualan, EMI fokus memasarkan varian-varian baru dari produk lama yang sudah ada. Dan itu dipandang cukup efektif, hasilnya juga terlihat penjualan Mazda bergerak cukup positif. "Kita masih fokus dengan varian-varian baru. Makin banyak variannya semakin besar juga volume (potensi penjualan) produk Mazda," pungkas Roy.

>>> Review Mazda CX-9 2019: Perpaduan Pengemudian dan Kenyamanan untuk Keluarga

>>> Beragam berita informatif dunia otomotif hanya di Mobilmo

Berita sama topik