Jenis-Jenis Kerusakan Turbo

30/04/2019 | Arfian Alamsyah

Sistem induksi udara paksa atau lazim disebut dengan turbo memang sudah menjadi cara pabrikan mobil saat ini guna menambah tenaga serta menekan emisi gas buang. Memasang turbo pada mesin mobil pun saat ini jadi primadona hampir semua pabrikan mobil di dunia. Selain dapat memperbesar output tenaga dari mesin, memasang turbo juga akan membuat konsumsi BBM mobil lebih irit. Namun, bukan berarti turbo tidak bisa rusak, berikut ini kami rangkum jenis-jenis kerusakan turbo.

>>> Ini pendapat kami mengenai SUV canggih racikan China yang dilengkapi turbo keluaran Amerika

Tampak Mesin Mercedes-Benz A 200 Progressive Line 2019

Sekarang eranya mesin modern berkapasitas kecil namun 'disuntik' turbocharger

Jenis-jenis kerusakan turbo :

1. Turbo Ngebul Asap

Tampak turbo ngebul asap

Sil rusak, disebabkan bearing ikutan rusak, sehingga tekanan oli jadi lemah

Hal pertama yang termasuk jenis-jenis kerusakan turbo adalah turbo ngebul. Ini disebabkan oleh bushing bermodel journal bearing yang sudah aus atau 'termakan'. Bushing bermodel journal bearing ini berfungsi untuk menahan as agar tidak goyang maju dan mundur. Bearing yang rusak juga dapat menyebabkan as menjadi ikutan rusak serta lama kelamaan membuat sil yang ada dibalik turbo menjadi getas sehingga keluar asap.

>>> Lebih efisien dan bertenaga, mari kita pahami cara kerja sequential turbocharger

2. Bearing Turbo Rusak

Tampak bearing turbo rusak

Bearing turbo (journal bearing) yang rusak dapat menyebabkan kerusakan turbo

Bearing turbo yang rusak umumnya akan mengakibatkan kipas atau turbin pada sistem turbo jalannya menjadi tidak lurus lagi. Kalau sudah parah, kipas dapat menyerempet ke housing (rumah) turbo. Hal ini mengakibatkan kipas menjadi rusak parah. Apalagi jika turbo yang dipasang adalah keluaran aftermarket dengan bahan ceramic yang tahan dengan temperature tinggi, tapi jika sudah pecah maka kemungkinan turbin tidak bisa direparasi.

>>> Ternyata ini dia alasan mengapa tuning mesin berturbo jauh lebih sulit dari mesin N/A

3. Turbine Shaft Rusak

Turbine shaft pada sistem turbo

Turbin shaft rusak merupakan salah satu kerusakan terparah pada turbo

Yang terakhir dalam jenis-jenis kerusakan turbo adalah turbin shaft yang rusak. Jadi, pada as atau turbine shaft ada sebuah billet atau piston bearing yang tidak boleh oblak. Pada piston bearing tersebut terdapat ring yang fungsinya menekan oli agar tidak bocor. Bila ring sudah termakan, maka akan bikin as billet tadi goyang. Ini merupakan salah satu part dengan tingkat presisi tinggi, dan tidak bisa dibubut jika sudah rusak.

>>> Ingin membeli mobil bekas? Dapatkan daftarnya di sini

Tampak turbo yang bersistem twin scroll turbocharger

Turbo rusak akan membuat mesin kehilangan efisiensinya dan berakibat tenaga loyo serta konsumsi BBM boros

Bila peranti turbocharger yang rusak dipaksa terus dan tidak dibetulkan, maka turbo akan kehilangan efisiensinya dalam bekerja. Misalnya, yang biasanya turbo akan nge-boost pada putaran mesin 3.000 rpm, akibat kerusakan turbo, maka boost baru bekerja pada putaran 4.000 bahkan 4.500 rpm. Lama kelamaan, kerusakan menjadi semakin parah, dan menyebabkan turbo gagal bekerja. Kalau sudah begini, efisiensi yang dihasilkan turbo untuk mesin mobil menjadi hilang.

>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!

Berita sama topik