Perkembangan Mobil Listrik Kian Masif, Bisnis Oli Mesin Terancam Hilang

12/03/2019 | Fatchur Sag

Sejak beberapa tahun terakhir kendaraan ramah lingkungan terus dikampanyekan di berbagai negara di dunia. Salah satu opsi utamanya dengan menghadirkan mobil listrik sebagai pengganti mobil berbahan bakar konvensional. Tren ini terus berlanjut dengan perkembangan yang cukup masif. Mobil listrik bahkan diprediksi bakal menguasai dunia dalam beberapa tahun mendatang.

>>> Baca juga: Tahun 2021, Honda Civic Type R Bakal Dibekali Mesin Hybrid

Foto Wuling E100 di pameran GIIAS 2018

Produsen otomotif silih berganti memperkenalkan mobil listrik ke Indonesia

Imbas dari perkembangan mobil listrik, oli pelumas yang selama ini digunakan pada mobil berbahan bakar konvensional terancam hilang. Hal tersebut dituturkan VP Corporate Development PT Pertamina Lubricants Mohamad Zuchri. "Di kendaraan listrik, seperti kita ketahui, sama sekali tidak ada pelumasnya. Jadi teman-teman, contoh misalnya punya motor listrik yang simpel-simpel ya, misal yang digunakan untuk pompa akuarium, itu sama sekali nggak pakai pelumas," tutur Zuchri kepada awak media di sela-sela acara Pertamina-JAMA Engine Oil Seminar 2019, di Jakarta, Senin (11/3/2019) kemarin.

Kalau pun ada yang masih menggunakan pelumas, Zuchri mengatakan volumenya sangat kecil dan jenisnya juga tidak sama dengan oli mesin saat ini. Paling-paling hanya gemuk (grease) yang pemakaiannya hanya beberapa tetes dan tidak setiap waktu digunakan. "Jadi kalau mungkin ada, paling hanya untuk ke arah pelumas dalam bentuk grease. Di motor listrik itu mungkin pakai grease (gemuk) hitungannya hanya cc, sekitar 10-20 cc, dan itu life time. Jadi begitu dipakai ya sudah, sampai motornya rusak dibuang. Jadi nggak ada penggantian pelumas selama pemakaian," jelasnya.

>>> Ada banyak pilihan mobil bekas impian Anda disini, ayo klik sekarang sebelum dibeli orang

Foto sedang mengganti oli mobil

Mobil konvensional masih bergantung pada oli pelumas dan berbagai cairan lain

Seiring dengan itu semua, efek paling besar adalah berhentinya bisnis oli mesin dan oli pelumas. Industri keduanya bakal mati secara perlahan seiring dengan perkembangan mobil listrik yang diprediksi bakal sukses menguasai dunia. Diharapkan para pelaku industri mempersiapkan diri sejak dini untuk mencari berbagai terobosan baru yang mungkin tidak berhubungan sama sekali dengan oli mesin dan oli pelumas.

Seperti diketahui sejak Nissan Motor memproduksi secara massal Nissan LEAF dan memasarkan secara besar-besaran tahun 2010, perkembangan mobil listrik kian cepat. Hampir semua pabrikan otomotif melakukan upaya yang sama dengan mengembangkan mobil listrik sebagai line up baru atau kendaraan masa depan. Saat ini hampir semua produsen telah memiliki line up mobil listrik, beberapa bahkan mendominasi seperti Tesla asal Amerika dan Nissan LEAF itu sendiri.

>>> Klik di sini untuk mengetahui informasi tentang review Mobil terlengkap

Foto Nissan LEAF tampak samping belakang

Nissan LEAF, mobil listrik pertama yang berhasil terjual 400.000 unit

Tesla Model 3 menjadi jawara di pasar Amerika Serikat dengan jumlah penjualan jauh di atas model lain. Sedangkan Nissan LEAF sukses menjadi mobil listrik pertama dengan penjualan lebih dari 400.000 unit terhitung sejak pertama diluncurkan tahun 2010. Di Indonesia, era mobil listrik sepertinya bakal segera hadir. Regulasi kendaraan listrik yang sudah digodok pemerintah sejak beberapa tahun belakangan memasuki tahap akhir dan tinggal menunggu pengesahan. Para produsen pun sudah bersiap sehingga jika regulasi resmi diterbitkan tidak perlu menunggu lama untuk segera dipasarkan.

>>> Beragam berita informatif dunia otomotif hanya di Mobilmo

Berita sama topik