Memahami Cara Kerja Ignition Coil atau Koil Pada Mobil

24/11/2018 | Arfian Alamsyah

Tampak ilustrasi skema pengapian mobil yang masih menggunakan CDI

Skema pengapian mobil yang masih menggunakan CDI

“Sistem pengapian yang lebih modern yang sudah tidak menggunakan distributor atau umumnya lebih dikenal dengan distributorless ignition systems (DIS), menggunakan Ignition coil yang jumlahnya lebih dari satu, atau tiap silinder dilayani dengan satu koil pengapian,” tambah Henry Hutabarat, Technical Trainer dari Perusahaan Konsultan Otomotif Sewells.

Lalu ada lagi sistem waste sparke system, dimana sebuah koil pengapian dapat digunakan untuk dua silinder. Namun yang kini banyak digunakan oleh pabrikan mobil terkini adalah sistem DIS tadi, yang mana bentuk koil pengapiannya menjadi satu dengan kop busi, atau bisa juga disebut dengan Coil On Plug (COP). Sistem DIS dinilai lebih efisien dan juga lebih mudah dalam menganalisa kerusakan koil.

Tampak sebuah koil tanpa distributor atau distributorless

Koil mobil modern kini tanpa menggunakan distributor atau distributorless

Pertanyaan berlanjut mengapa mobil membutuhkan koil untuk menunjang sistem pengapiannya? Fungsi koil adalah untuk mengubah tegangan listrik yang normalnya hanya 12V menjadi ribuan volt untuk dapat menciptakan lompatan bunga api pada celah busi. Untuk besar atau kecilnya tegangan yang dibutuhkan tentunya berbeda untuk masing-masing mobil. Hal tersebut tergantung dari banyak parameter. Juga tegangan tinggi yang dihasilkan oleh koil tidak hanya stuck pada satu voltage (tegangan) saja, bisa 5000 volt hingga 25.000 volt, bahkan pada beberapa sistem pengapian mobil berperforma tinggi dapat mencapai 40.000 volt.

>>> Baca juga: Menganalisis Kerusakan Pada Ignition Coil Atau Koil Pengapian

Lalu bagaimana sih cara kerja koil pengapian?

Didalam koil pengapian itu terdapat dua buah gulungan dengan sebuah inti besi. Gulungan tersebut ada dua, gulungan utama (primer) yang terhubung dengan kunci kontak sebagai suplai utama tegangan, dan gulungan sekunder yang berfungsi sebagai ground. Lalu ada lagi satu gulungan lagi yang ada di dalam Ignition coil atau koil pengapian yang terdiri dari beribu lilitan tembaga. Satu lilitan ke terminal positif, dan lainnya adalah output tegangan tinggi.

Tampak ilustrasi bagian dalam koil mobil

Gambar diatas menunjukkan bagian dalam koil mobil

Yang penting untuk diketahui adalah perbedaan antara jumlah lilitannya, antara kumparan utama dengan sekunder itu perbedaannya bisa 80:1. Jika perbandingan semakin besar maka akan semakin tinggi pula tegangan yang dihasilkan oleh koil pengapian. Mobil dengan performa tinggi biasanya pakai perbandingan lilitan yang lebih tinggi dari mobil harian.

>>> Terus ikuti tips & trik seputar otomotif di Mobilmo.com

Oke, sudah cukup teorinya, bagaimana dengan cara kerjanya? Saat modul pengapian digabungkan via sirkuit utama (primer) ke massa, secara otomatis arus listrik akan mengalir melalui gulungan tadi. Listrik yang dikumpulkan pada inti besi tersebut akan menjadi medan magnet.

Lalu modul pengapian secara tiba-tiba memutus arus kumparan primer (utama) ke massa. Hal ini akan membuat medan magnet yang sudah terbentuk tadi jatuh juga secara tiba-tiba serta menghasikan induksi tegangan tinggi di kumparan sekunder. Proses ini akan menaikkan voltage (tegangan) listrik secara berkali-kali lipat. Tegangan super tinggi ini lalu dialirkan ke busi untuk dapat memercik bunga api.

>>> Sedang mencari mobil Toyota Camry bekas? Nih sini tersedia banyak mobil Camry bekas yang bagus untuk Anda

Berita sama topik