Mengapa Mobil Kekinian Mengadopsi Multi Koil Pengapian?

31/10/2019 | Arfian Alamsyah

Dulu, mobil hanya menggunakan satu buah koil pengapian untuk mensuplai listrik ke masing-masing silinder. Jadi, koil tidak menjadi satu dengan kepala busi. Koil terlebih dahulu masuk ke tempat distributor untuk kemudian masing-masing dibagi ke silinder. Lantas, mengapa mobil kekinian tak lagi mengadopsi hal ini? Tapi menggunakan sistem multi koil pengapian?

>>> Berbahayakah jika mesin pincang karena koil mati dipaksa berjalan jauh?

Gambar menunjukkan Distributor pengapian Toyota Kijang

Mesin lawas mengandalkan distributor koil pengapian untuk mensuplai listrik ke masing-masing silinder

Alasannya sederhana, yakni jika salah satu koil bermasalah, mobil masih bisa berjalan meskipun pincang dan tidak optimal. Sementara, jika menggunakan satu buah koil dengan distributor, jika koil pengapian mengalami masalah, mobil bisa berhenti total alias mogok. Apalagi, koil dengan sistem distributor dirasa tidak maksimal, sebab perjalanan listrik jadi terlalu panjang dan banyak energi yang terbuang.

>>> Begini cara kerja koil pengapian

Gambar menunjukkan Mesin 1TR-FE Toyota Kijang Innova

Mesin jaman now menggunakan satu koil per silindernya

Sementara, jika menggunakan sistem koil distributorless alias satu silinder menggunakan satu koil. Percikan api pada busi dapat lebih besar dan menghantarkan tenaga lebih maksimal. Disamping itu, kekuatan koil pengapian tanpa distributor jauh lebih kuat dan tahan lama. Sementara koil pengapian dengan distributor sebaliknya. Jadi itulah alasan mengapa mobil kekinian mengadopsi multi koil pengapian.

>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!

Berita sama topik