Menganalisis Kerusakan Pada Ignition Coil Atau Koil Pengapian

23/11/2018 | Arfian Alamsyah

Koil pengapian atawa ignition coil adalah alat yang dirancang untuk memiliki kekuatan penguat listrik yang dapat diandalkan. Tapi, yang namanya barang buatan manusia pasti ada kelemahan dan dapat rusak secara tiba-tiba. Apalagi benda yang memiliki fungsi listrik cenderung tidak dapat diketahui umur pakainya. Berbeda sekali dengan komponen mekanikal yang dapat diprediksi waktu aus akibat penggunannya. Tapi, umumnya yang menjadi penyebab ignition coil rusak adalah tegangan listrik yang terlampau tinggi. So, mari kita menganalisis kerusakan pada ignition coil atau koil pengapian.

Tampak ilustrasi cara kerja ignition coil

Ilustrasi cara kerja koil pada mobil dengan sistem lama

"Apabila busi serta kabelnya rusak, usang bahkan terputus maka akan berakibat pada jumlah voltase alias tegangan output pada komponen koil pengapian akan terlalu besar. Sehingga nantinya akan merusak insulator yang ada didalam koil pengapian sehingga mengakibatkan kortsleting, jadi sangat penting untuk mengecek dan pastikan kondisi ignition coil sehat atau baik," jelas Henry Hutabarat, salah seorang technical trainer perusahaan konsultan otomotif Sewells.

Tahanan yang ada didalam koil pengapian biasanya akan mengalami kerusakan apabila voltase keluaran listrik koil pengapian melebihi angka 35.000 volt. Nah, ketika hal ini terjadi maka tegangan keluaran dari koil pengapian seketika akan langsung turun serta membuat masalah yang disebut dengan misfire. Problem misfire terjadi saat koil tidak dapat mereproduksi tegangan listrik sama sekali alias mati total. Jika kondisi ini terjadi, maka mobil enggak akan bisa nyala.

Tampak sebuah coil distributorless

Koil mobil modern kini sudah menganut sistem tanpa distributor atau distributorless

1. Cara Memeriksa Ignition Coil

Ada beberapa perbedaan antara ignition coil atawa koil pengapian pada mobil lama dengan mobil keluaran kekinian alias terbaru. Kalau koil pengapian masih pakai distributor rusak, maka kerusakan koil akan berpengaruh besar pada mobil. Seluruh isi silinder mesin atawa piston akan terganggu, so, mesin enggak akan bisa hidup karena mesin mengalami misfire.

Tampak cara memeriksa koil dengan voltmeter

Cara memeriksa 'kesehatan' koil dengan memanfaatkan voltmeter

Mobil keluaran terkini seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, hingga Mitsubishi Xpander sudah menggunakan sistem koil tanpa distributor alias Distributorless Ignition System (DIS). Gampangnya begini, tiap silinder pada mobil dilayani oleh satu buah koil pengapian. Efek positifnya adalah jika salah satu koil mati, maka tidak akan membuat mobil menjadi mogok, paling hanya pincang saja, serta lampu cek engine menyala.

Asyiknya sistem DIS, untuk mobil dengan tahun produksi 1996 yang sudah ada soket OBD, maka kerusakan dari koil pengapian akan memunculkan kode unik, yakni kode silang. Contoh kodenya sendiri tentunya berbeda-beda tergantung dari mobil yang ada, ambil contoh kode DTC P030X, kode paling belakang yakni "X" itu menunjukkan posisi koil yang mati pada silinder.  Lalu kode DTC P0301 itu artinya silinder nomor 1 yang mengalami gangguan.

>>> Baca juga: Mematikan AC Sebelum Mematikan Mesin, Harus Atau Tidak?

Tampak seorang mekanik sedang mengetes koil mati atau tidak dengan voltmeter

Voltmeter dapat digunakan sebagai alat mengecek kondisi ignition coil mobil

Tapi, yang jadi masalah adalah kode-kode tersebut enggak bisa menunjukkan secara detail apa kerusakan yang terjadi pada koil tersebut. Sebab, kerusakan koil itu dapat disebabkan oleh berbagai macam problem dari sistem pengapian, atau malahan bisa juga kebocoran kompresi mesin yang menjadi biang keladi timbulnya kode misfire tersebut. "Atau bisa jadi kode tersebut muncul akibat rusaknya injektor," tambah pria yang berkantor di wilayah Bintaro, Tangerang Selatan.

Nah, bagaimana jika muncul kode DTC tersebut? Segala kode DTC yang muncul akibat terjadinya misfire harus ditindak lanjuti dengan pengecekan pada silinder yang bermasalah. Caranya, Anda dapat memeriksa restriktor atau tahanan di kumparan utama dan kedua dari si koil pengapian tersebut. Lakukan juga pengecekan pada busi atau yang orang bule lazim sebut dengan spark plug. Jangan lupa juga cek celah busi, dan amati lapisan karbon pada elektrodanya.

Tampak skema koil pengapian pada mobil lawas

Skema pengapian dengan distributor pada mobil keluaran lawas

Apabila setelah dilakukan pengecekan secara mendalam hasilnya merujuk pada komponen sistem pengapian, busi serta kabelnya dalam keadaan baik dan tidak ada masalah, maka kemungkinan besar terjadinya misfire adalah injektor yang menjadi biang keladinya. Jadi silahkan periksa restriktor pada injektor serta tegangan injektor. Paling mudah adalah dengan menggunakan lampu NOID yang memiliki fungsi untuk mengetahui pulse dari PCM driver circuit. Nah, jika dari hasil pemeriksaan via lampu NOID juga menunjukkan injektor dalam keadaan prima, maka lanjutkan pemeriksaan dengan melakukan tes kompresi seperti yangf Mobilmo.com pernah ulas.

>>> Baca juga: Kapan Kendaraan Perlu Dilakukan Overhaul Mesin Mobil

2. Tata Cara Memeriksa Ignition Coil

Satu yang harus Anda ingat, jangan melepas kabel busi yang memiliki tegangan tinggi karena sudah diperkuat oleh koil pengapian tanpa menggunakan alat pelindung. Karena itu sama saja Anda melakukan usaha bunuh diri, seperti yang Anda tahu arus listrik yang sudah diperkuat oleh koil pengapian memiliki lonjakan arus yang sangat tinggi, bukan hanya mengagetkan namun juga mematikan. Cara paling aman untuk memeriksanya adalah dengan menggunakan alat sparkplug tester tool.

Apabila Anda menemukan koil pengapian yang disinyalir mengalami kerusakan maka yang harus dilakukan adalah dengan mengukur restriktor pada kumparan utama (primer) dan kedua (sekunder) pakai alat yang namanya ohm meter atau lazim juga disebut volt meter. Jika telah dilakukan pengukuran dan mendapatkan hasil yang diluar spesifikasi normal maka koil harus diganti. Nilai spesifikasi juga berbeda-beda antara tiap merek mobil.

Tampak koil distributorless pada mobil kekinian

Pastikan kondisi koil dalam keadaan baik agar pengapian mobil sempurna

Kami dari Mobilmo.com akan memberi tahu mengenai tata cara dalam melakukan pemeriksaan restriktor atau tahanan. Pertama, Anda perlu menghubungkan test lead ohm meter atau volt meter ke terminal positif (biasanya batangnya berwarna mereh) dan negatif kumparan utama (biasanya batang ohm meter testernya berwarna hitam). Biasanya, jika dalam keadaan normal nilai restriksi (tahanan) kumparan primer ada diantara 0,4 hingga 2 Ohm.

Nilai restrictor (tahanan) nol itu mengindikasikan terjadi korsleting, sedangkan nilai diatasnya atau tinggi menunjukkan terjadi sirkuit terbuka (open circuit). Untuk mengukur restrictor kedua atau sekunder, Anda dapat menghubungkan test lead ohm meter ke terminal positif koil pengapian (warna merah) dan terminal output high voltage (warna hitam). Perlu Anda ketahui koil pengapian tipe terbaru punya nilai restriksi antara 6.000 hingga 8.000 Ohm.

Oh ya, satu hal lagi yang Anda perlu ketahui untuk koil pengapian terkini bentuknya biasanya menyatu dengan kop busi bukan berbentuk botol seperti koil pengapian model lama. Nah, biasanya terminal kumparan utama (primer) ada di konektor atau dibawah ignition coil. Mudahnya, silahkan lihat buku manual servis guna mengetahui posisi terminal dan cara mengetes koil pengapiannya.

3. Cara Pengetesan Ignition Coil Yang Lain

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetes koil pengapian ini. Dari mulai cara yang jamak dilakukan seperti yang sudah Mobilmo.com sebutkan tadi diatas, hingga menggunakan tester percikan atau mekanik-mekanik sering sebut dengan spark tester. Alat ini dapat diperoleh dengan budget yang terjangkau serta tersedia di toko yang menjual alat perbengkelan.

Cara penggunaan spark tester ini pun mudah, pertama pastikan mesin dalam keadaan OFF alias tidak hidup, yang kedua adalah lepaskan koil pengapian yang menempel pada busi. Jika sudah, Anda bisa menghubungkan salah satu ujung spark tester pada bagian atas busi, lalu tinggal hubungkan yang lainnya pada bagian output ignition coil

Tampak koil distributorless sedang dilepas

Hati-hati saat akan melepas koil

Apabila tester spark sudah terpasang, lampu pada spark tester pasti akan menyala jika koil pengapian masih berfungsi dengan baik dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan tegangan guna mereproduksi pengapian. Namun apabila mesin tetap misfire artinya kemungkinan besar kerusakan datang pada busi.

Nah, apabila spark tester tidak menyala maka indikasi kuat koil pengapian atau sirkuit yang berfungsi mengontrol koil pengapian mengalami kerusakan. Solusinya, Anda perlu memeriksa secara seksama soket konektor pada koil pengapian, apakah terjadi korosi, kendor, atau malah putus. Karena jika soket konektornya bermasalah, maka ignition coil tidak akan dapat bekerja.

>>>  Terus ikuti tips & trik seputar otomotif di Mobilmo.com

Berita sama topik