Penggiat Keselamatan: Tertib Berlalu Lintas Harus Masuk Kurikulum Pendidikan
10/09/2018 | Fatchur Sag
Suka melanggar rambu lalu lintas bermula dari kebiasaan (foto: Rozak-Jurnal)
Budaya berlalu lintas yang baik dan taat aturan masih sangat minim di Indonesia. Masih banyak para pengguna kendaraan bermotor baik mobil maupun sepeda motor yang tidak mengindahkan adanya rambu-rambu. Mereka juga masih sering bertidak seenaknya sendiri dan sering tak terima saat ditegur.
Bukan tanpa upaya, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Korps Lalu Lintas (Korlantas) tak henti-hentinya melakukan sosialisasi, himbauan serta penjagaan di banyak jalanan di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Tilang dan ancaman hukuman juga diterapkan, tapi nampaknya belum bisa menumbuhkan kesadaran di masyarakat.
>>> Bertetangga, Kenapa Lalu Lintas Kuala Lumpur Berbeda dari Jakarta?
Menyoroti hal ini, pemerhati dan penggiat keselamatan berlalu lintas di Indonesia mengusulkan agar materi ketertiban berlalu lintas masuk dalam kurikulum pendidikan di sekolah. Tujuannya supaya kesadaran berlalu lintas yang baik dan beretika terbentuk sejak dini
"Jadi ketertiban lalu lintas itu harus masuk ke kurikulum pendidikan. Sebab, masalah di Indonesia adalah kurangnya pemberian pengetahuan kepada masyarakat," tutur Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center kepada salah satu media, Jumat (7/9/2018).
>>> Baca juga: Review Mitsubishi Colt L300 Pick Up 2018: Muat Banyak dan Mesinnya Bandel!
Ada rambu larangan berhenti, malah parkir (foto: kumpastuntas)
Penggiat keselamatan berlalu lintas yang lain, Edo Rusyanto yang juga Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) menyarankan agar para pengendara selalu mengingat dampak kecelakaan yang tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga keluarga tercinta dan juga pengguna jalan lain.
Sementara itu, Menurut Edo Rusyanto sebagai Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), cara untuk terus menumbuhkan perilaku tertib dalam berkendara, yaitu terus mengingat risiko dan dampak kecelakaan.
"Itu cara efektif, lalu senantiasa mengingat bahwa perilaku tertib adalah ihktiar penting untuk memperkecil risiko ketika berkendara," tutur Edo sebagaimana dilansir dari kompas, Jumat (7/9/2018).
>>> Minimalisis Kecelakaan Di Jalan Raya, Perhatikan 11 Tips Aman Berikut
Salah satu dampak buruk tidak beretika saat mengemudi adalah kecelakaan (foto: pojok pitu)
>>> Berbagai berita informatif paling lengkap hanya di Mobilmo
Berita sama topik
-
16/09/2021 | Abdul
Jadwal Perbaikan Ruas Jalan Tol Dalam Kota, Harap Diperhatikan
Perbaikan Ruas Jalan Tol Dalam Kota dilakukan mulai tanggal 13 - 19 September 2021. Pengendara yang ingin melintasinya diharapkan waspada. Nah kali ini kami berikan lokasi dan waktu pekerjaan yang dilakukan.
-
20/08/2021 | Fatchur Sag
Gaikindo Ingin Diskon PPnBM 100% Diperpanjang Lagi
Diklaim menyelamatkan industri otomotif, Gaikindo ingin Pemerintah memperpanjang lagi diskon PPnBM 100% setelah Agustus. Bila perlu sampai akhir tahun 2021.
-
06/04/2021 | Abdul
Rincian Diskon PPn BM Pada Mobil Dengan Mesin 1.500 cc – 2.500 cc Yang Baru Terbit
Diskon PPn BM untuk mobil dengan mesin berkapasitas 1.500 cc sampai 2.500 cc diberikan. Tentunya hal ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang ingin membeli mobil dengan mesin kapasitas antara 1.500 cc -2.500 cc. Dalam kebijakan tersebut terdapat 2 klasifikasi yang ada perbedaan diskon.