Pabrik Hyundai di Cikarang Bakal Bikin Mobil Jenis Ini

27/11/2019 | Fatchur Sag

Seperti tak surut pesona Indonesia bagi produsen otomotif dunia. Meski ada yang gagal bertahan dan memilih pergi, pabrikan lain datang bagai pengganti. Hyundai Motor Company secara resmi mengumumkan kerjasamanya dengan pemerintah Indonesia untuk membangun pabrik manufaktur di Indonesia tidak lama setelah General Motors mengumumkan hengkang dari Indonesia tahun depan (2020).

Foto saat Penandatanganan MoU Hyundai dengan Pemerintah RI di pabrik Hyundai Ulsan Korea Selatan

Deal, Hyundai bakal punya pabrik manufaktur di Indonesia

Tidak main-main, investasi besar senilai Rp 21,5 triliun digelontorkan untuk membuat pabrik seluas 77,6 hektar di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini nantinya bakal jadi pemasok utama kendaraan-kendaraan untuk pasar Asia Tenggara dengan kapasitas produksi mulai 150 ribu unit per tahun di tahap awal hingga 250 ribu unit untuk kapasitas maksimal.

Menyambut niat baik Hyundai, Presiden RI Joko Widodo terbang langsung ke Korea Selatan untuk menandatangani nota kesepahaman (memorandum of Understanding/MOU) dengan Hyundai Motor Company di pabrik Hyundai Motor - Ulsan, pada 26 November 2019.

Rencananya, pembangunan pabrik bakal dimulai Desember 2019 dan ditargetkan bisa mulai produksi pada semester II 2021 untuk memenuhi kebutuhan pasar ASEAN (himpunan negara-negara Asia Tenggara), termasuk Indonesia. Lantas, apa model yang bakal dibikin di pabrik ini?

>>> Review Hyundai H-1 2019: Versi Facelift yang Lebih Mewah

Foto Hyundai H-1 Royale di pameran GIIAS 2019

Ke depan, seluruh mobil Hyundai untuk pasar Indonesia bakal diproduksi lokal

Dalam keterangan resminya Hyundai Motor Company menyatakan bakal memproduksi mobil-mobil berjenis Compact SUV, Compact MPV, Sedan dengan rancangan khusus, serta mobil listrik. Selain memproduksi kendaraan dalam bentuk utuh (Completely Built Up/CBU), pabrik juga bakal memproduksi kendaraan dalam bentuk urai (completely knocked down/CKD) untuk dirakit di masing-masing negara tujuan eskpor dengan target sebanyak 59 ribu unit kendaraan CKD.

Khusus untuk mobil listrik, rencana ini langsung masuk dalam klausul MoU sebagai bentuk dukungan Hyundai terhadap Percepatan Program KBL Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) yang dicanangkan pemerintah lewat Perpres Nomor 55 Tahun 2019.

"Hyundai secara aktif akan terus mendengarkan dan menanggapi setiap harapan dan kebijakan pemerintah Indonesia, berterkaitan dengan kendaraan ramah lingkungan serta akan terus berupaya berkontribusi terhadap komunitas ASEAN," tutur Executive Vice Chairman Hyundai Motor Group, Euisun Chung dalam keterangan resminya, (26/11/2019).

Layak dinanti seperti apa sepak terjang Hyundai di Indonesia pada masa yang akan datang.

>>> Teknologi Hyundai Terbaru Sedang Dikembangkan, Mobil Akan Lebih Senyap

>>> Beragam Berita Informatif Dunia Otomotif Hanya Di Mobilmo

Berita sama topik