Kabar Baik, Permintaan Suku Cadang Meningkat Masa Transisi New Normal
11/07/2020 | Abdul
Masa pandemi Covid-19 membuat ekonomi di Indonesia mengalami penurunan. Hal tersebut karena dampak dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Alhasil banyak kendaraan yang berdiam di rumah dalam waktu cukup lama. Namun permintaan suku cadang mobil telah mengalami peningkatan setelah status berubah jadi new normal transisi.
Masa transisi new normal masyarakat kembali beraktivitas
Ekonomi masyarakat di Tanah Air sudah mulai pulih dan mobil kembali digunakan pemiliknya untuk melakukan aktivitas. Begitupun untuk permintaan sparepart mobil yang mulai ada kenaikan.
Bahkan hal tersebut juga sejalan dengan data yang dimiliki oleh PT Suzuki Indomobil Sales, yang mana aksesori resmi Suzuki Genuine Parts (SGP), Suzuki Genuine Accessories (SGA), Suzuki Genuine Oil (SGO) untuk sepeda motor, Outbond Motor (OBM), mobil dan penjualan suku cadang telah menunjukkan peningkatan.
>>> Baca Juga, Diler Mobil dan Motor Suzuki Terapkan Protokol Kesehatan
Berkaitan dengan permintaan suku cadang mobil yang mengalami peningkatan, dari pihak Christiana Yuwantie selaku Sparepart Dept Head PT SIM memberikan ungkapannya. Bahwasanya untuk peningkatan penjualan spareparts dimulai pada bulan Juni.
Aktivitas yang berangsur normal membuat permintaan suku cadang meningkat
>>> Suzuki Berlakukan Protokol Kesehatan Ketat Untuk Seluruh Diler di Wilayah PSBB
“Memasuki masa transisi dan recovery pandemi Covid-19, permintaan konsumen untuk suku cadang sudah mulai meningkat dan hampir kembali normal. Dibuktikan dengan total penjualan suku cadang Suzuki baik domestik dan ekspor di semua segmen pada Juni 2020 mencapai 92 persen jika dibandingkan dengan periode bulan yang sama 2019, setelah sempat turun selama 3 bulan berturut-turut pada periode Maret-Mei 2020,” ujar Christiana dalam keterangan persnya.
Pihaknya memberikan penjelasan, bahwa sebelumnya memang penjualan sempat mengalami penurunan antara bulan April-Mei 2020 dengan persentase 32%. Akan tetapi pada bulan Juni telah mendekati angka penjualan seperti tahun sebelumnya dengan besaran persentase 92,6%. Memang untuk kontribusi dalam kenaikan tersebut yang paling besar adalah untuk penjualan oli yaitu 126,5% dan suku cadang sepeda motor 101,5%.
Sementara untuk sparepart OBM total penjualannya mencapai 64,3% untuk Juni, padahal di bulan Mei hanya 13,6% saja. "Meskipun penjualan suku cadang OBM di bulan Juni berangsur naik, namun belum terlalu signifikan karena masih sedikitnya turis yang datang untuk wisata ke pulau atau pantai," katanya.
>>> Pilih mobil bekas terbaikmu di sini, yang tidak boros BBM
Permintaan aksesoris, oli, suku cadang mulai mengalami peningkatan
Pihak Christiana menambahkan soal permintaan sparepart mobil meningkat. Jadi kontribusi terbesar adalah Jabodetabek dalam penjualan aksesori dan suku cadang. Pada bulan Juni revenue meningkat untuk sepeda motor 135,5% dan mobil 102,1% bila dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian yang menyusulnya adalah Jawa Tengah pada segmen mobil dan sepeda motor, Sumatra segmen mobil dan Jawa Timur sepeda motor.
Christiana juga menuturkan bahwa akan memenuhi permintaan suku cadang mobil dan aksesoris dan ketersediaannya dipastikan. Pihaknya berharap dengan menggunakan suku cadangnya bisa nyaman dan aman dalam bertransportasi.
>>> Beragam berita informatif dunia otomotif hanya di Mobilmo
Berita sama topik
-
16/09/2021 | Abdul
Jadwal Perbaikan Ruas Jalan Tol Dalam Kota, Harap Diperhatikan
Perbaikan Ruas Jalan Tol Dalam Kota dilakukan mulai tanggal 13 - 19 September 2021. Pengendara yang ingin melintasinya diharapkan waspada. Nah kali ini kami berikan lokasi dan waktu pekerjaan yang dilakukan.
-
20/08/2021 | Fatchur Sag
Gaikindo Ingin Diskon PPnBM 100% Diperpanjang Lagi
Diklaim menyelamatkan industri otomotif, Gaikindo ingin Pemerintah memperpanjang lagi diskon PPnBM 100% setelah Agustus. Bila perlu sampai akhir tahun 2021.
-
06/04/2021 | Abdul
Rincian Diskon PPn BM Pada Mobil Dengan Mesin 1.500 cc – 2.500 cc Yang Baru Terbit
Diskon PPn BM untuk mobil dengan mesin berkapasitas 1.500 cc sampai 2.500 cc diberikan. Tentunya hal ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang ingin membeli mobil dengan mesin kapasitas antara 1.500 cc -2.500 cc. Dalam kebijakan tersebut terdapat 2 klasifikasi yang ada perbedaan diskon.