Ibu Kota Baru Akan Gunakan Sistem Transportasi Pintar

07/09/2020 | Abdul

Terdapat banyak jenis kendaraan dan sekarang sedang tren kendaraan listrik. Nah pada kesempatan kali ini kami informasikan bahwa berhubungan dengan perpindahan Ibu Kota bari di Indonesia ke Kalimantan Timur nantinya akan diterapkan sistem transportasi pintar. Yang mana salah satu yang digunakan adalah mobil tanpa awak atau kendaraan otonom.

Gambar ini menunjukkan beberapa orang berada di dalam dan diluar kendaraan otonom

Ilustrasi kendaraan otonom dengan beberapa orang di dalamnya

>>> Baca Juga, Mobil Listrik Nissan Kicks ePower Hadir Di Indonesia, Tak Perlu Cas Baterai

Berkaitan dengan hal tersebut dari pihak Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan (Menhub) memberikan dorongan kepada perguruan tinggi melakukan penelitian dan juga mengembangkan kendaraan otonom. Jadi pengembangan diperlukan karena dari pihak pemerintah telah mempunyai rencana untuk perpindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Untuk Ibu Kota yang baru nantinya akan mempunyai rancangan yang memakai konsep green, smart dan sustainable city seperti yang diungkapkan oleh bapak Presiden Joko Widodo (Pak Jokowi).

Dari pihak Budi  dalam keterangan resminya menyebutkan bahwa pihaknya melihat pengembangan yang dilakukan terkait kendaraan otonom mempunyai kaitan dengan konsep Ibu Kota baru. Sehingga hal tersebut dijadikan dasar dalam pembangunan sistem transportasi pintar dan akan menjadi wajah baru di Indonesia dalam hal transportasi.

Pihak Budi juga menyebutkan bahwa pasar industri otomotif di Indonesia sangat besar, prediksinya penjualan kendaraan jenis otonom akan lebih unggul dibandingkan mobil konvensional dalam 5 sampai 10 tahun mendatang.

>>> Klik di sini untuk mengetahui informasi tentang review Mobil terlengkap

Gambar ini menunjukkan mobil Kalayang Skytrain di bandara Soekarno Hatta

Kalayang Skytrain di Bandara Soekarno Hatta

>>> Baca Juga, Regulasi Kendaraan Listrik Dikeluarkan Kemenhub, Ini Aturannya

Jika mengutip dari penelitian dari McKinsey Global Institute dan TU Delf research in electric and automated transport 2019, pihak Menhub menyebutkan bahwa jenis kendaraan otonom bisa membuat emisi karbon dan kemacetan dikurangi, konsumsi bahan bakar juga berkurang sampai 15%. Selain itu bisa juga membuat tingkat kecelakaan yang terjadi di jalan raya menurun sampai 40% karena human error yang berkurang dan juga mempunyai ketepatan waktu dan kepastian.

Konsep sistem transportasi pintar menggunakan kendaraan otonom telah diterapkan di Indonesia sejak tahun 2017 yakni Kalayang Skytrain yang berada di Bandara Soekarno Hatta. Kereta tersebut bisa dipakai oleh pengguna jasa bandara dalam melakukan perpindahan terminal penumpang.

"Kendaraan otonom seperti Automatic Rail Transport (ART) dapat menjadi moda transportasi pilihan bagi ibu kota baru karena aman, andal, dan sangat tepat waktu," ujar Budi.

Agar hal tersebut dapat terwujud, dari pihak Menhub menyebutkan bahwa pihak Pemerintah tidak dapat berjalan sendiri. Perlu melakukan kolaborasi antara sejumlah pihak meliputi swasta, perguruan tinggi dan lainnya dengan Kementerian Perhubungan.

“Kami membutuhkan paradigma baru untuk memastikan transportasi yang efisien di Ibu Kota baru. Untuk itu, partisipasi dan inovasi dari perguruan tinggi seperti ITB (Institut Teknologi Bandung), swasta dan pihak terkait lainnya sangat penting agar tujuan itu dapat terwujud," tambahnya.

>>> Ingin membeli mobil bekas terbaik di pasaran? Dapatkan informasinya di sini

Gambar ini menunjukkan desain Ibu Kota Baru Di Kalimantan

Desain Ibu Kota baru di Kalimantan Timur

Tentunya dengan penggunaan sistem transportasi pintar akan membuat Ibu Kota baru lebih modern. Kita berharap kedepannya akan semakin maju dan menawarkan kemudahan bagi masyarakat Indonesia.

>>> Beragam berita informatif dunia otomotif hanya di Mobilmo

Berita sama topik