Hyundai Mobil Indonesia Belum Melirik Mobil LCGC, Ini Alasannya
04/04/2019 | Fatchur Sag
Selain mobil MPV yang begitu fenomenal, jenis mobil lain yang sangat diminati masyarakat Indonesia yaitu mobil LCGC (low cost green car). Sesuai namanya, mobil LCGC dikenal sebagai mobil murah dan ramah lingkungan, sudah begitu pemakaian bahan bakarnya juga sangat irit dibanding mobil segmen lain.
All New Honda Brio Satya yang sedang menikmati masa-masa indah
Meski segmen ini memiliki porsi pasar yang cukup besar, tidak semua produsen tertarik. Hanya 5 merek yang yang bermain di segmen ini dan semuanya Jepang, yaitu Toyota (Calya, Agya), Daihatsu (Sigra, Ayla), Honda (Brio Satya), Suzuki (Karimun Wagon R) dan Datsun (Go/Go+). Untuk pabrikan lain atau non-Jepang seperti merek China, Eropa, dan yang lain belum melirik segmen ini.
Hyundai misalnya, merek asal Korea Selatan ini memiliki model mobil murah yang sangat terkenal di India, yaitu Hundai Santro atau Hyundai Atoz di beberapa negara. Mobil dengan kapasitas mesin 1.086 cc atau 1.1L ini pernah dihentikan penjualannya beberapa tahun lalu, namun akhirnya diproduksi kembali pada akhir 2018 dengan tampilan yang baru, namun masih mengusung mesin 1.1L. Dan benar saja, penjualan Hyundai Santro generasi terbaru di India langsung melejit.
>>> Review Hyundai Santro 2019, Sang Penerus Kesuksesan City Car Hyundai Di Indonesia
Laris di India, Hyundai Santro belum dijual di Indonesia
Potensi di Indonesia?
Melihat performa penjualan Hyundai Santro di India yang sangat positif ternyata belum menarik rasa optimis Hyundai Indonesia untuk mengaspalkannya di tanah air. Deputy Marketing Director Hyundai Mobil Indonesia, Hendrik Wiradjaya menyebut Hyundai Santro bakal sulit bersaing di segmen mobil LCGC meski harganya adalah harga LCGC.
"Santro ini kalo masuk ke Indonesia saya perkirakan akan memiliki harga di atas Rp 100 juta. Meskipun mungkin akan tetap di bawah dari Hyundai Grand i10 yaitu Rp 160 juta. Namun, kami melihatnya akan sangat sulit untuk bersaing dengan jenis mobil LCGC," tutur Hendrik di Gedung Hyundai, Simprug, Jakarta Selatan, Senin (01/04/2019).
Alasan lain yang membuat Hyundai Mobil Indonesia pesimis menghadirkan Hyundai Santro sebagai LCGC adalah rencana kenaikan pajak 3%. Bila ini terealisasi harga dasar mobil LCGC tidak lagi Rp 95 juta seperti regulasi awal, tapi bisa hampir Rp 100 jutaan. Ini membuat harga jual mobil LCGC bakal makin mahal di masa mendatang.
>>> Ada Pajak 3 Persen, Pasar LCGC Diprediksi Makin Menurun
Bermesin 1.25L yundai Grand i10 tidak masuk dalam kategori mobil LCGC
Saat ini, Hyundai memiliki dua model dibawah 1.500 cc yang dijual di Indonesia, yaitu Hyundai Grand i10 berkapasitas 1.25L dan Hyundai i20 berkapasitas 1.4 L. Keduanya berstatus CBU alias didatangkan secara utuh dari India. Saat ini pula Hyundai dikabarkan tengah dalam proses pembangunan pabrik di Indonesia. Jika tak ada halangan, tahun 2022 mendatang produksi pertamanya bakal diluncurkan.
>>> Beragam Berita Informatif Dunia Otomotif Hanya Di Mobilmo
Berita sama topik
-
30/07/2021 | Fatchur Sag
Mahalnya Biaya Kepemilikan Mobil Terbang
Dengan prospek yang semakin nyata, perlu diketahui bahwa biaya kepemilikan mobil terbang tidaklah murah. Ada biaya lain yang berkaitan yang harus disiapkan.
-
16/07/2021 | Fatchur Sag
Mobil Listrik Hyundai Buatan Cikarang Meluncur Tahun 2022
Selain dua model ICE [Internal Combustion Engine], Hyundai Motor Asia Pacific juga merencanakan peluncuran mobil listrik buatan Cikarang sekitar Maret 2022.
-
28/04/2021 | Fatchur Sag
Mobil Suzuki Buatan Indonesia Semakin Laris di Luar Negeri
Dengan ekspor yang selalu meningkat sejak awal 2021 menandakan mobil Suzuki buatan Indonesia semakin diminati di luar negeri. Berikut data penjualannya!