Hyundai Gabung Dengan Mercedes Dan BMW Di IONITY Dalam Pengisian Daya Mobil Listrik
13/11/2020 | Abdul
Mobil listrik menjadi tren saat ini, yang mana perusahaan otomotif sedang gencar melakukan produksi kendaraan listrik. Tentunya hal tersebut menjadi salah satu inovasi dan langkah mengikuti pasar mobil listrik. Dikabarkan bahwa Hyundai Gabung dengan Mercedes dan BMW dalam mengikuti jaringan perusahaan berkaitan dengan pengisian daya listrik kendaraan.
Dari pihak Hyundai ikut bergabung dengan IONITY yang merupakan salah satu perusahaan jaringan dalam pengisian daya baterai mobil listrik di Eropa. Hal tersebut merupakan salah satu langkah berhubungan dengan mobilitas tanpa emisi agar dapat meningkat. Adapun langkah yang diambil oleh pihak Hyundai nantinya akan diikuti oleh pabrikan KIA.
Hyundai gabung dengan BMW dan Mercedes Di IONITY
>>> Baca Juga, Mitsubishi Motors Targetkan 50% Mobil Listrik di 2030
Berkaitan dengan hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Thomas Schemera selaku Wakil Presiden dan Kepala Eksekutif Divisi Produk Hyundai Motor Group dilansir dari laman iNews. Jadi untuk membuat mobilitas listrik di Eropa sukses maka hal tersebut menjadi suatu langkah yang penting.
Untuk IONITY sendiri di dalamnya terdapat pabrikan otomotif yang mempunyai nama-nama besar di Eropa seperti Audi, Volkswagen, Porsche, Ford, BMW dan Mercedes Benz. Thomas menyebutkan bahwa pihak Hyundai saat ini telah menjadi salah satu bagian dari jaringan infrastruktur pengisian daya yang sangat komprehensif di Eropa.
Berhubungan dengan Hyundai Gabung dengan Mercedes dan BMW dalam IONITY. Untuk pengisian daya IONITY mempunyai standar pengisian Combined Charging System (CSS). Sedangkan Hyundai Group rencananya akan melakukan perluasan jaringan pengisian daya tinggi di jalan-jalan Eropa untuk mobil listrik.
>>> Ingin membeli mobil bekas ? Klik disini untuk informasi lebih lanjut
IONITY terdiri dari pabrikan otomotif ternama di Eropa
>>> Lihat Juga, Terdapat Keunikan Hyundai Ioniq, Salah Satunya Tak Ada Tuas Transmisi
Adapun sistem dari IONITY yakni CSS 100% adalah energi yang terbarukan. Jadi pengemudi mobil listrik akan mendapatkan netral CO2 dan tidak hanya untuk melakukan perjalanan dengan kendaraan bebas emisi saja.
"Kami berkomitmen untuk memberikan solusi holistik agar lebih mudah dari sebelumnya bagi orang untuk beralih ke mobilitas ramah lingkungan," ujar Thomas.
HPC merupakan salah satu jaringan pengisian daya tinggi, yang mana pengembangannya dilakukan oleh pihak IONITY. Jaringan tersebut ditempatkan di Eropa dan terdapat di sepanjang jalan. Teknologi canggih digunakan pada HPC dan kapasitas dalam mengisi daya mencapai 350 kW.
>>> Klik di sini untuk mengetahui informasi tentang review Mobil terlengkap
Stasiun pengisian daya menggunakan teknologi yang terbarukan
Menariknya lagi adalah untuk setiap stasiunnya yang digunakan untuk mengisi daya dari IONITY terdapat 4 titik untuk melakukan pengisian daya. Yang mana energi terbarukan 100% diberikan pada keempat titik tersebut. Tentunya pengisian daya akan lebih mudah berkat Hyundai gabung dengan Mercedes dan BMW karena semakin banyak stasiun pengisian daya pada mobil listrik.
>>> Beragam berita informatif dunia otomotif hanya di Mobilmo
Berita sama topik
-
16/09/2021 | Abdul
Jadwal Perbaikan Ruas Jalan Tol Dalam Kota, Harap Diperhatikan
Perbaikan Ruas Jalan Tol Dalam Kota dilakukan mulai tanggal 13 - 19 September 2021. Pengendara yang ingin melintasinya diharapkan waspada. Nah kali ini kami berikan lokasi dan waktu pekerjaan yang dilakukan.
-
20/08/2021 | Fatchur Sag
Gaikindo Ingin Diskon PPnBM 100% Diperpanjang Lagi
Diklaim menyelamatkan industri otomotif, Gaikindo ingin Pemerintah memperpanjang lagi diskon PPnBM 100% setelah Agustus. Bila perlu sampai akhir tahun 2021.
-
06/04/2021 | Abdul
Rincian Diskon PPn BM Pada Mobil Dengan Mesin 1.500 cc – 2.500 cc Yang Baru Terbit
Diskon PPn BM untuk mobil dengan mesin berkapasitas 1.500 cc sampai 2.500 cc diberikan. Tentunya hal ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang ingin membeli mobil dengan mesin kapasitas antara 1.500 cc -2.500 cc. Dalam kebijakan tersebut terdapat 2 klasifikasi yang ada perbedaan diskon.