Belum Dua Bulan, SPK Toyota Raize Capai 30.000 unit
16/12/2019 | Fatchur Sag
Persaingan pasar otomotif pantang surut di tahun yang mendekati berganti. Beragam model baru diluncurkan para produsen demi meraih simpati konsumen. Harapannya, produk mereka jadi favorit dan terjual sesuai yang diinginkan. Demikian pula dengan Toyota Motor Corporation (TMC) yang meluncurkan model baru Toyota Raize.
Toyota Raize digemari di pasar Jepang
Model ini jadi idola baru pasar Jepang. Kurang dari dua bulan sejak didistribusikan ke diler pada 5 November 2019 model kompak SUV itu menerima pesanan ribuan unit. Diungkapkan Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi, SPK yang masuk mencapai 30 ribuan unit.
"Raize di Jepang responnya sangat bagus, saya satu atau dua minggu ke Jepang, informasi di sana, inden untuk Raize hingga 6 bulan. SPK yang sudah masuk sekitar 30.000-an kalau saya gak salah," tutur Anton seperti dikutip dari Detik, (13/12/2019).
Peluang masuk Indonesia
Banyak yang menduga Toyota Raize bakal jadi line up baru Toyota di Indonesia. Alasannya, belum ada model saat ini yang mengisi segmen kompak SUV. Namun hingga kini belum ada kepastian. Pihak TAM mengaku belum melangkah ke arah itu dan masih mempelajari apakah Toyota Raize benar-benar sesuai keinginan pasar tanah air. "Sabar, kami masih study dulu ya," kata Anton.
>>> Bos TAM: Toyota Raize Mungkin Masuk Indonesia
Toyota Raize dilengkap fitur hiburan cukup lengkap
Sebagai informasi Toyota Raize hanya dibekali mesin 1.000 cc (setara mobil LCGC di Indonesia), 3 silinder, berpendingin air dan berteknologi turbo intercooler. Tenaga yang dihasilkan maksimal 96 Hp pada putaran mesin 6.000 rpm dan torsi 140 Nm pada putaran mesin 2.400-4.000 rpm.
>>> Mencari mobil bekas impian? Dapatkan berbagai pilihan hanya disini
Menilik dari spesifikasi tersebut, Toyota seperti ingin menonjolkan sisi efisiensi bahan bakar Toyota Raize. Sedangkan penyematan teknologi turbo bertujuan mobil ini tetap bertenaga meski bermesin kecil. Menurut Anton, hal itulah yang kini sedang dipertimbangkan benar-benar oleh TAM.
TAM memahami kalau yang jadi prioritas utama konsumen sebenarnya bukan pada besar kecil kapasitas mesin, tapi pada harga mobil tersebut. Di Jepang, Raize dijual dengan harga termurah ¥ 1.679.000 (Rp 217 juta) untuk tipe X 2WD dan termahal ¥ 2.133.700 (Rp 276 juta) yaitu tipe G 4WD.
"Sebenarnya dari sisi customer ya, yang pasti pertama dari sisi harga, kemudian packaging-nya, kemudian power-nya, fuel consumption-nya." kata Anton.
>>> Ternyata Mesin Daihatsu Rocky Cocok Dengan Jalanan Indonesia
>>> Beragam berita informatif dunia otomotif hanya di Mobilmo
Berita sama topik
-
30/07/2021 | Fatchur Sag
Mahalnya Biaya Kepemilikan Mobil Terbang
Dengan prospek yang semakin nyata, perlu diketahui bahwa biaya kepemilikan mobil terbang tidaklah murah. Ada biaya lain yang berkaitan yang harus disiapkan.
-
16/07/2021 | Fatchur Sag
Mobil Listrik Hyundai Buatan Cikarang Meluncur Tahun 2022
Selain dua model ICE [Internal Combustion Engine], Hyundai Motor Asia Pacific juga merencanakan peluncuran mobil listrik buatan Cikarang sekitar Maret 2022.
-
28/04/2021 | Fatchur Sag
Mobil Suzuki Buatan Indonesia Semakin Laris di Luar Negeri
Dengan ekspor yang selalu meningkat sejak awal 2021 menandakan mobil Suzuki buatan Indonesia semakin diminati di luar negeri. Berikut data penjualannya!