Alasan Orang Enggan Membeli Mobil Matik Menurut Rifat Sungkar
16/04/2019 | Fatchur Sag
Dengan hanya ada dua pedal, gas dan rem, mobil dengan transmisi otomatis secara teori lebih nyaman dikendarai ketimbang mobil manual. Seperti di saat bermacet-macetan pengemudi tidak perlu repot mengolah kopling hanya untuk stop and go, begitu pula saat di tanjakan, mobil matik bisa berhenti lalu jalan lagi tanpa khawatir melorot dengan adanya fitur Hill Start Assist (HSA).
Hill Start Assist (HSA), salah satu fitur unggulan pada mobil matik
Dengan berbagai kemudahan yang dimiliki tak lantas membuat mobil matik jadi pilihan utama. Orang masih enggan untuk menjadikannya pilihan utama saat mereka membeli mobil baru. Data penjualan mobil di Indonesia mencatat selama ini orang yang membeli mobil matik jumlahnya lebih kecil ketimbang yang membeli mobil manual, meski tren mobil matik makin meningkat. Dipikir-pikir ini cukup aneh, orang biasanya berharap kemudahan pada setiap hal. Giliran ditawari mobil matik yang lebih mudah dikendarai mereka enggan memilih.
>>> Ingin membeli mobil bekas? Dapatkan daftarnya di sini
Menurut Rifat Sungkar penggiat keselamatan berkendara sekaligus pemilik sekolah safety driving Rifat Drive Labs, ada beberapa alasan mengapa orang tidak memilih mobil matik saat membeli mobil baru maupun bekas.
Pertama; Kurang menantang
Kebanyakan orang Indonesia kurang suka membeli mobil matik karena menganggap mobil matik membosankan alias tidak memiliki tantangan. Karena merasa motoriknya diam pengemudi tidak merasakan sensasinya mengoperasikan kendaraaan.
"Saya kan punya sekolah safety driving, saya sudah ngajar 300 ribu orang dalam 3 tahun. Saya tanya kenapa tidak mau pakai matik. Reason-nya saya tahu itu apa. Reason-nya adalah dia nggak biasa diam aja di mobil. Mereka nggak bisa kalau motoriknya diam saat jalan," tutur Rifat lewat video yang diunggah di akun Rifat Drive Labs.
>>> Safe Mode Transmisi Otomatis, Itu Apa Sih? Ini Penjelasan Teknisnya
Bagi sebagian orang menggunakan mobil matik kurang memberikan sensasi
Anggapan ini tak sepenuhnya benar dan tak sepenuhnya salah. Bisa jadi ini karena kurang update-nya pengemudi sehingga semua mobil bertransmisi otomatis dihukumi sama, membosankan. Padahal teknologi otomoti telah berkembang. Kini muncul banyak mobil matik yang dilengkapi tiptronic dan pedal shifter yang membuat sensasi mengendarai mobil manual tetap bisa dirasakan meskipun mobilnya matik.
"Kalau mereka pakai automatic transmission yang ada tiptronicnya, ada pedal shiftnya mereka kaget kenapa matic bisa jadi manual. Dan itu bisa dinikmati sama mereka," jelas Rifat.
Kedua; Tidak punya engine brake
Saat melintas di jalan turunan yang curam atau panjang pengguna mobil manual bisa memanfaatkan engine brake untuk mengurangi beban pengereman dengan memposisikan gigi persneling di gigi rendah. Yang dikhawatirkan sebagian orang jika memilih membeli mobil matik mereka tidak akan mendapatkan manfaat tersebut karena menganggap mobil matik tak punya engine brake.
>>> Hindari Risiko Fatal Pengereman Mendadak, Ini Fitur Keselamatan Yang Wajib Ada
Engine brake di jalan turunan bisa mengurangi beban pengereman
Menurut Rifat anggapan ini salah besar sebab mobil matik juga memiliki engine brake. "Mobil matik nggak ada engine brake turunan bablas itu salah. Mobil matik ke atas itu bisa pilih gigi terbaik untuk putaran terendah supaya efisiensi bahan bakar bagus begitu turunan dia bisa pilih gigi terendah juga untuk bisa menahan laju mobil supaya kerja rem itu nggak panas," jelasnya.
Dengan makin berkembangnya teknologi transmisi otomatis, seharusnya membeli mobil matik jadi opsi yang patut dipertimbangkan. "Saya menghargai perbedaan tapi saya juga ingin selalu menyarankan kebaikan dan sekarang jawaban terbaik Jakarta macet ada mobil matik kenapa tidak beli," tutup Rifat.
>>> Kenali Dulu Berbagai Jenis Mobil Biar Tahu Yang Anda Butuhkan
>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!
Berita sama topik
-
30/03/2023 | Xuân
Harga Mobil Avanza Bekas Dibawah 100 Juta: Temukan Pilihan Terbaik
Toyota Avanza adalah mobil populer di Indonesia dan menjadi salah satu pilihan mobil bekas yang banyak dicari. Dalam artikel ini, kami akan membahas harga mobil Avanza bekas dibawah 100 juta dan memberikan informasi tentang apa yang perlu diperhatikan sebelum membeli mobil bekas.
-
11/01/2022 | Padli
Penghapusan Pajak Mobil Baru Diperpanjang? Ini 11 Mobil yang Jadi Lebih Murah
Kabar terbaru mengenai rencana penghapusan pajak mobil baru sedang digodok. 11 mobil bisa mendapatkan insentif PPnBM, sedangkan 25 lainnya bisa saja menyusul.
-
15/09/2021 | Abdul
Kelebihan Honda City Hatchback RS Yang Buatnya Menarik
Honda City hatchback RS dirilis pada Maret 2021 oleh PT HPM (Honda Prospect Motor). Mobil ini termasuk model baru karena baru mengaspal di Indonesia. Meskipun begitu, dengan adanya model ini dapat membuat segmen hatchback Honda diperkuat eksistensinya. Hal tersebut tidak lepas dari gaya hidup anak muda.