Alasan Suku Cadang, Mobil Ini Alami Depresiasi Harga Cukup Besar

07/02/2019 | Fatchur Sag

Foto puluhan mobil bekas KIA di depan dealer

Meski kondisinya masih baru, mobil yang dijual pemiliknya tetap mengalami penurunan harga

Depresiasi harga jadi kekurangan pasti pada mobil-mobil baru yang dibeli konsumen. Jangankan sudah dipakai selama bertahun-tahun atau berbulan-bulan, baru pulang dari dealer pun mobil baru langsung turun harganya saat dijual kembali. Meski demikian, besar kecil depresiasi tidak bisa dipatok sebab ada banyak faktor yang mempengaruhi seperti kemudahan dalam hal perawatan dan mencari sparepart kendaraan.

Mempertimbangkan alasan-alasan tersebut, wajar bila kendaraan yang tidak terlalu laris di pasaran memiliki harga jual kembali cukup rendah seperti mobil-mobil non Jepang. Sebagai contoh mobil asal Amerika Ford meski dibeli dengan harga mahal saat masih baru, harganya turun besar saat dijual sebagai mobil bekas. Begitu juga mobil merek Korea Selatan seperti KIA, depresiasi harganya juga sangat tinggi saat dijual sebagai mobil bekas, antara 30% hingga 40%.

>>> Disebut Ajarkan Mengemudi Offensif, Iklan Ford Mustang di Inggris Dilarang

Foto mobil KIA Rio tampak dari samping depan

KIA Rio terbaru diluncurkan di pameran IIMS 2017

"Harga jual KIA Rio jauh di bawah Yaris atau Jazz, meski harga barunya sebanding, di angka Rp 200 jutaan. Tapi, kalau bekasnya paling tinggi Rp 130 juta (lansiran 2014-2015)," tutur Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih sebagaimana dikutip dari VIVA, (4/2/2019).

Herjanto menjelaskan, kesulitan mencari suku cadang menjadi alasan utama harga KIA bekas terjun bebas. Bahkan untuk model yang baru lima tahun dipakai sparepartnya sulit ditemukan. Jadi sangat wajar bila mobil-mobil KIA disamakan dengan mobil-mobil Eropa yang juga mengalami depresiasi harga cukup tinggi.

Sebagai misal KIA Rio, model ini diluncurkan di Indonesia pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 dengan banderol harga Rp 250 jutaan. Nah, versi bekas dari model ini di ditawarkan pada Desember 2018 dengan harga Rp 138 juta - Rp 145 juta atau mengalami depresiasi harga 42% hingga 45%.

>>> Pasar Tak Pernah Mati, Ini Beda Berburu Mobil Bekas Zaman Dulu Dengan Sekarang

>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya