Dua Tahun Buka Kios Bensin Orang Ini Tak Pernah Menarik Pembayaran Dari Pembelinya

13/09/2018 | Fatchur Sag

Di zaman yang semakin maju dan modern ini, kegiatan manusia menjadi makin mudah. Jarak jauh yang memisahkan antar teman dan saudara diperdekat dengan adanya sarana transportasi dan komunikasi. Kecanggihan teknologi juga memberi kemudahan di berbagai bidang pekerjaan. Jika ada yang berkurang dari adanya kemajuan dunia saat ini, mungkin itu adalah kepedulian dan kejujuran. Di akui atau tidak, berbagai kemudahan yang disumbangkan oleh teknologi membuat orang makin kehilangan rasa kedekatan yang nyata dengan orang lain. Banyak orang memilih fokus dengan kegiatannya sendiri demi memenuhi tuntutan hidup.

Gambar pak tani bersiap menanam padi

Semua orang harus berjuang untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidup (foto: hosanasilvi)

Bila dulu orang bekerja hanya untuk makan, pakaian dan tempat tinggal, kini tidak lagi. Ada listrik yang harus dibayar tiap bulan. Ada pulsa yang harus dibeli tiap kali habis. Ada bahan bakar harus dicari biar kendaraan tidak mogok (bagi yang punya kendaraan), dan masih banyak lagi kebutuhan besar yang lain. Wajar bila kemudian orang melakukan aktifitas lebih banyak agar mereka bisa mendapatkan yang lebih banyak dibanding kebutuhannya.

Karena tuntutan keadaan pula, hal-hal buruk yang semestinya dijauhi menjadi sesuatu yang dianggap wajar dan tak lagi ditakuti seperti menipu, berbuat curang, melakukan tindak penggelapan, pencurian, perampokan dan lain sebagainya. Rasa kasihan dan empati kepada sesama pun seolah sirna dari hati nurani. Sampai di sini, sebuah kepedulian seperti yang dilakukan bapak ini jadi sesuatu yang langka dan jarang ditemui.

>>> Baca juga: Penggiat Keselamatan: Tertib Berlalu Lintas Harus Masuk Kurikulum Pendidikan

Dilansir dari harian TribunNews, dia adalah seorang bapak yang tinggal di Dusun Duwet Desa Bringin Ngaliyan Semarang, Jawa Tengah bernama Sukarminanto.

Berprofesi sebagai penjual jasa cuci kendaraan di kios kecilnya di pinggir jalan, Sukarminanto tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan buat berbuat kebaikan kepada orang lain, khususnya pengendara kendaraan bermotor yang melintas di depan kiosnya. Dia mewujudkan niatnya dengan mengambil jalan yang tidak lazim bahkan sangat jarang dilakukan oleh orang lain, yaitu membuka kios bensin dengan nama "Bensin Kejujuran". Apa uniknya kios ini sehingga jadi istimewa bagi dirinya dan banyak orang?

>>> Penggiat Keselamatan: Tertib Berlalu Lintas Harus Masuk Kurikulum Pendidikan

Gambar kios Bensin Kejujuran warga Semarang

Lapak Kios Kejujuran jadi ujian buat orang untuk selalu berbuat jujur (foto: TribunNews)

Pria yang biasa disapa Minto ini menuturkan, dari awal niatnya adalah memiliki usaha bensin buat membantu masyarakat. Dengan lapak kayu seperti umumnya penjual bensin eceran, Minto menjual bensin eceran menggunakan botol bekas air mineral satu literan yang dijajar rapi. Minto tidak memungut pembayaran langsung. Minto menyediakan kotak pembayaran yang sudah dikasih lobang cukup lebar untuk memasukkan uang. Di bawahnya terdapat tulisan besar-besar harga Rp 10 ribu/liter atau tiap botol.

Dengan adanya kotak pembayaran tersebut, Minto tidak perlu lagi selalu menunggu setiap waktu. Dia juga tidak perlu repot mencari kembalian sebab rata-rata pembeli sudah mengetahui berapa duit yang harus dibayarkan. Di satu sisi, pembeli juga lebih mudah menemukan uang Rp 10 ribu dari pada mencari recehan di kantongnya.

>>> Dapatkan review mobil terbaru hanya ada di Mobilmo

"Saya memang sertakan niat usaha bensin dengan keinginan membantu masyarakat," tutur Minto kepada awak media yang menemui, Senin (10/9/2018).

Aktifitas jual Bensin Kejujuran ini sudah Minto jalankan selama hampir dua tahun, dan selama itu pula banyak cerita mewarnai. Lebih lanjut saat ditanya apakah dia tidak khawatir niat baiknya disalah gunakan oleh orang lain seperti isi bensin dan tidak memasukkan uang ke kotak pembayaran, atau isi lebih dari satu liter tapi bayarnya cuma satu liter?

Minto yakin seyakin-yakinnya bahwa hal tersebut tidak begitu jadi persoalan. Dia percaya kebaikan yang dilakukan juga akan dibalas dengan kebaikan oleh Yang Maha Kuasa.

>>> Waspada Kebakaran Kendaraan Di SPBU! Patuhi Peraturan Saat Mengisi Bahan Bakar

Foto Penjual bensin kejujuran bersama lapak bensinnya

Dari awal lapak ini sudah diniati buat membantu orang lain (foto: RMOLJateng)

Minto mengaku pernah beberapa kali rugi karena ada juga pembeli yang tidak membayar, namun ia tidak terlalu memikirkan hal itu karena sejak awal memang ingin membantu.

"Saya percaya, orang butuh pasti akan bayar. Jika ada orang yang tidak memasukkan uang di kotak, mungkin dia kebetulan tidak bawa uang saat itu," katanya menjelaskan.

Meski demikian, Minto juga mengingatkan untuk selalu mengutamakan kejujuran melalui tulisan besar "Kejujuranku Keselamatanku". Minto sengaja menjadikan dirinya sebagai objek agar dia terhindar dari prasangka buruk kepada orang lain. Bila pun ada orang lain kemudian membaca dan merasa diingatkan, itu adalah nilai plus buat dirinya.

>>> Berbagai berita pasar mobil di dalam dan luar negeri hanya ada di sini

Semenjak pemerintah mulai mengurangi stok bensin premium di SPBU-SPBU dan menggantikannya dengan Pertalite, Minto kininhanya menjual Pertalite saja. Kiosnya dia buka selama 24 jam non stop selama persediaan masih ada.

"Usaha Bensin ini semata mata juga untuk membantu orang orang yang kehabisan bensin terutama malam hari, mengingat lokasi SPBU yang lumayan jauh. Semisal punyanya Rp 2 ribu atau Rp 5 ribu, bahkan jika memang tidak punya sama sekali, selagi itu ikhlas dan benar kondisinya, saya juga senang bisa bantu," kata Minto menutup pembicaraan.

Sungguh sebuah tindakan mulia yang tak setiap orang bisa menjalani. Salut buat pak Minto!

>>> Chevrolet Indonesia Bagi-Bagi Tips Hemat Bahan Bakar, Apa Saja?

Foto dua anak berjalan berangkulan

Indahnya berbagi kebaikan (ruralhealthit.com)

>>> Intip informasi terkini dunia otomotif hanya ada di Mobilmo

Berita sama topik