Jangan Salah Kaprah Lagi, Inilah 6 Mitos dan Fakta Seputar Oli Mesin
05/08/2019 | Mahmudi Restyanto
1. Oli Hitam
Oli hitam tidak selamanya benar harus sudah ganti
Wajar jika warna oli mesin berubah hitam. Namun tidak selalu benar sebagai penanda sudah saatnya ganti oli dengan yang baru. Padahal anggapan itu tak sepenuhnya benar. Sebab untuk masa ganti oli itu tetap harus mengikuti buku panduan dari pabrikan kendaraan tersebut. Karena oli bukan hanya sebagai pelumas, tapi fungsinya juga untuk membersihkan permukaan dinding silinder terhadap oksida, karbon dan kerak-kerak yang ditimbulkan karena pembakaran. Maka wajar dalam waktu singkat oli bisa berubah hitam.
>>> Jangan Anggap Remeh, Ini Dia Manfaat Mesin Mobil Bersih Yang Didapat Pemilik
2. Ganti Merek Oli
Tidak masalah ganti merek selama spesifikasi oli sama
Benarkah sering ganti oli berbagai merek bikin mesin gampang rusak? Jawabannya tidak sepenuhnya benar. Hal tersebut tidak berbahaya bagi mesin sepanjang kadar kekentalan oli yang digunakan sesuai spesifikasi mesin kendaraan. Faktor yang paling penting lainnya adalah gunakan selalu oli dengan kualitas terbaik.
>>> Cari mobil bekas favoritmu di sini
3. Jarak Tempuh
Odometer tidak bisa menjadi patokan untuk ganti oli
Pada mobil penggantian pelumas misalnya pada kelipatan 5.000 – 10.000 km. Namun sebenarnya, hal tersebut juga tergantung dengan situasi dan kondisi. Jika mobil Anda pakai untuk kegiatan sehari-hari dan sering terjebak macet, maka yang harus menjadi pertimbangan adalah jam kerja mesin kendaraan. Meski kilometer tidak jalan, namun mesin tetap jalan dan tetap tersirkulasi.
>>> Review Mazda CX-3 2016: Mobil SUV Gaya Crossover Mengedepankan Fun To Drive
4. Ganti Filter Oli
Mengganti filter oli mesin harus dilakukan secara rutin
Mengganti filter oli mesin mobil tetap harus dilakukan mengikuti siklus pergantian oli rutin yang direkomendasikan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi potensi kerusakan pada mesin karena endapan kotoran.
5. Oli Sintetis
Oli sintetis justru bagus untuk memastikan tidak ada kebocoran
Penggunaan oli sintetis mitosnya bisa membuat mesin mengalami kebocoran. Tapi ternyata mitos ini sama sekali tidak benar. Oli sintetis memiliki teknologi yang membuat molekul lebih kecil dibandingkan oli mineral, sehingga memiliki cara masuk ke dalam celah terkecil di mesin kendaraan. Bahkan hal itu berguna karena oli sintetis bisa mendeteksi gejala kebocoran pada mesin Anda. Selain itu oli sintetis biasanya direkomendasikan untuk mobil modern karena lebih cocok dengan teknologinya. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa mobil lawas juga bisa menggunakannnya.
>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!
Berita sama topik
-
27/08/2022 | Hafizh Fauzan
Mau Modifikasi Pelek Datsun Cross Biar Makin Kece? Simak Dulu Pilihan Pelek Aftermarket Menarik ini
Jika Anda memiliki Datsun Cross dan ingin membuat tampilan mobil Anda agar semakin menarik, salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah mengganti pelek. Kira-kira pelek apa yang pas untuk mobil ini? Simak rekomendasi pelek aftermarket berikut ini
-
01/05/2022 | Padli
Berapa Lama Ganti Aki Mobil Ertiga? Intip Spesifikasi Sekaligus Harganya
Kembali dari perjalanan jauh, cek aki mobil Ertiga Anda agar tidak ada masalah di kemudian hari. Berikut penjelasan mengenai kapan harus mengganti aki dan harganya.
-
26/04/2022 | Padli
Satu Sasis, Harga Aki Mobil Calya Sama dengan Sigra?
Berapa harga aki mobil Calya? Jika terpaksa, apakah aki mobil MPV 7-seater milik Toyota ini bisa diganti dengan aki kembarannya, Daihatsu Sigra?