Jakarta Tetap Macet Kalau Harga Tiket Pesawat Mahal
27/12/2019 | Fatchur Sag
Jalan tol layang Jakarta Cikampek digadang menjadi solusi bagi pengendara yang ingin terhindar dari kemacetan di tol Jakarta Cikampek bawah. Indikasinya terlihat dari wajibnya pengendara terus melaju tanpa henti karena tidak ada pintu exit di tengah-tengah serta rest area tempat istirahat. Selain itu, kendaraan pun dibatasi hanya golongan I yang dinilai lebih sehat dan minim gangguan ketimbang kendaraan-kendaraan berat.
Jalan tol layang Jakarta Cikampek untuk kendaraan Golongan I
>>> Pilih mobil bekas terbaikmu di sini, yang tidak boros BBM
Kenyataannya, belum ada sepuluh hari dibuka kemacetan sudah terjadi di tol terpanjang di Indonesia ini. Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, kemacetan ini disebabkan banyaknya warga yang penasaran ingin mencoba rasanya berkendara lewat tol baru ini. “Di Japek kenaikannya biasanya 40 persen, sekarang 80 persen. Untuk kisaran (volume kendaraan) belum dilaporkan,” tutur Menhub Budi, dalam keterangan resminya, Minggu (22/12/2019).
Menurut pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata-Semarang, Djoko Setijowarno, kepadatan tak semata-mata terjadi karena warga yang penasaran. Tapi, ada faktor lain yang secara tidak langsung jadi pemicu tingginya populasi kendaraan di jalan raya. Diantaranya tingginya harga tiket pesawat dan penerapan bagasi berbayar.
"Penumpang pesawat turun 18% di tahun 2019 dibanding tahun 2018 atau sebanyak 21 juta lebih karena tiket pesawat mahal dan bagasi berbayar," tutur Djoko seperti dikutip dari Detik, (25/12/2019).
Tingginya harga tiket pesawat membuat orang berhitung dan memilih moda transportasi yang lebih murah, meskipun dari sisi kenyamanan berkurang.
>>> Benarkah Mobil Sarana Transportasi Paling Berbahaya?
Sudah ada tol layang, kemacetan tetap terjadi
Selain itu kemacetan juga dipengaruhi bertambahnya mobil-mobil baru. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat pertumbuhan mobil baru dalam setiap tahun melebihi angka 1 juta unit dan wilayah DKI Jakarta jadi yang tertinggi.
"Penyebab lainnya penambahan jumlah kendaraan pribadi karena penjualan mobil baru dan harga terjangkau karena ada peningkatan ekonomi," tambah Djoko.
Jadi, direkayasa seperti apapun jalanan Indonesia khususnya ibu kota tetap macet selagi tiket masih mahal dan bagasi harus bayar. Kondisi makin parah saat hari libur seperti Natal dan Tahun Baru atau mudik Lebaran. Masyarakat berduyun-duyun liburan dan memilih jalur darat, bukan jalur udara.
"Kondisi ini akan parah jika pada libur akhir tahun seperti sekarang tiket pesawat tidak turun dan bagasi berbayar tetap ada," tutup Djoko.
>>> Tak Ada Pintu Exit di Tengah, Tol Layang Jakarta Cikampek Dianggap
Tiket pesawat mahal, orang beralih ke moda transportasi darat
>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!
Berita sama topik
-
10/01/2022 | Abdul
Ingin Menyalip Kendaraan, Perhatikan Etika Dan Aturannya
Di jalanan saling menyalip menjadi salah satu hal yang lumrah, apalagi saat seseorang terburu-buru maka akan melaju lebih cepat agar sampai tujuan. Namun menyalip kendaraan juga ada aturan dan etikanya jadi tidak boleh dilakukan sembarangan karena bisa menimbulkan bahaya.
-
13/09/2021 | Abdul
Mengetahui Jarak Antar Rest Area Jalan Tol Sebagai Tambahan Informasi
Pembangunan rest area di jalan tol terdapat aturannya. Jadi dalam pemilihan lokasi untuk pembangunan tidak sembarangan. Jarak antar rest area jalan tol diatur dalam PUPR Nomor 10 Tahun 2008. Dengan mengetahui jaraknya maka saat perjalanan dengan mobil bisa memperhitungkan akan istirahat di rest area yang pas.
-
03/05/2021 | Fatchur Sag
Pantas Dilarang, Ini Risiko Besar Putar Balik di Jalan Tol
Ada aturan yang harus dipahami dan dipatuhi pengendara, bahwa putar balik di jalan tol sangat dilarang mempertimbangkan risiko buruk yang mengancam di depan.