Ada Masalah Dan Mengharuskan Berhenti Di Jalan Tol? Ini Etikanya

Berhubungan dengan berhenti di jalan tol, terdapat etika yang perlu diperhatikan. Tujuannya adalah supaya tetap dalam kondisi selamat dan tidak terjadi masalah seperti kecelakaan. Oleh sebab itu pengemudi diharapkan memperhatikan dengan baik dan benar serta mengetahuinya. Lantas apa saja etika berhenti di jalan tol?

Mobil berhenti di jalan tol umumnya karena ada masalah

>>> Baca Juga, Pantas Dilarang, Ini Risiko Besar Putar Balik di Jalan Tol

Namun tahukah Sobat, bahwasanya berhenti di jalan tol dilarang dengan keras bahkan secara hukum. Untuk hal tersebut dituangkan dalam PP (Peraturan Pemerintah) No 15 Tahun 2005 yang terdapat dalam Pasal 41 Ayat 2 tentang Jalan Tol. Meskipun begitu, ada beberapa kondisi dimana pengendara harus berhenti di jalan tol seperti mobil mogok, ban bocor dan masalah lainnya.

Berikut ini merupakan etika berhenti di jalan tol supaya tetap aman dan tidak menjadi masalah untuk kendaraan lain.

1. Menyalakan Lampu Hazard

Pada saat mengemudi mobil di jalan tol biasanya laju kendaraan akan terbilang cukup tinggi. Namun saat mobil dirasa bermasalah seperti ada yang janggal maka pengemudi akan menepikan kendaraannya untuk melakukan pemeriksaan. Dalam hal ini jangan lupa menyalakan lampu hazard supaya pengemudi lain mengetahui bahwa mobil Sobat mengalami masalah atau sedang dalam kondisi darurat.

Disamping menyalakan lampu hazard, perhatikan sekitar kendaraan dan menepikan kendaraan dengan aman. Perhatikan tempat pemberhentian dan pastikan berada di area bahu jalan. Hal ini sudah ditetapkan pihak otoritas jalan tol yang umumnya terdapat tanda garis pembatas jalan yang menggunakan warna putih.

>>> Ingin membeli mobil bekas terbaik di pasaran? Dapatkan informasinya di sini

Gunakan segitiga darurat sebagai tanda mobil bermasalah

>>> Lihat Juga, Sering Lewat Jalan Tol, Tahukan Tentang Perbedaan Sistem Transaksi Terbuka Dan Tertutup

2. Memasangkan Tanda Segitiga Darurat

Setelah sudah berada di bahu jalan dengan aman, langkah selanjutnya adalah dengan memasangkan segitiga darurat. Warnanya adalah merah dan pemasangannya menjadi tanda bahwa mobil sedang mengalami situasi darurat dan dilakukan perbaikan. Berhubungan dengan aturan terkait pemasangan tanda segitiga darurat, jaraknya adalah sekitar 50 sampai 100 meter sebelum tempat mobil berada.

Jika dilihat memang cukup jauh jaraknya, akan tetapi dengan melihat laju rata-rata mobil di jalan tol yang mencapai 80 km/jam maka jarak tersebut terbilang pas. Ditambah lagi pengemudi mobil menyadari adanya tanda segitiga darurat dan melakukan pemberhentian, waktu yang dibutuhkan adalah 45 meter. Pemasangan tanda darurat tersebut adalah supaya mobil lain bisa menjaga jarak dengan aman dan kewaspadaan ditingkatkan.

3. Mengatasi Masalah Dengan Segera

Jika lampu hazard sudah menyala dan tanda darurat telah terpasang di tempatnya, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah masalah yang terjadi segera diatasi. Namun hal tersebut bisa dilakukan jika pengendara tahu masalah pada mobil dan bisa mengatasinya. Jika tidak bisa diatasi sendiri maka hubungi nomor telepon call center jalan tol. Dengan begitu nantinya akan ada petugas jalan tol yang siap membantu Sobat saat mengalami masalah.

>>> Baca Juga, Ingat, Ini Modal Saat Mengemudi Mobil Di Jalan Tol

Segera perbaiki jika tidak bisa hubungi call center jalan tol

Itulah beberapa etika berhenti di jalan tol yang perlu diperhatikan pengemudi mobil. Memang setiap pengemudi tidak ingin  mobilnya mengalami masalah saat melaju di jalan tol. Akan tetapi setidaknya saat mengalami masalah sudah mengetahui langkah yang harus dilakukan dengan mengetahui langkah dan etikanya sehingga tidak terjadi masalah lain yang lebih fatal.

>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!