8 Perilaku Pengemudi Ini Bikin Gemas dan Geregetan
27/11/2018 | Fatchur Sag
Makin banyak populasi kendaraan makin padat pula jalanan di Indonesia. Hal ini bikin perilaku pengemudi di jalan raya juga makin banyak dan beragam. Ada yang biasa-biasa saja, ada yang menyenangkan, tapi tak sedikit pula yang bikin gemas dan menyebalkan.
Banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas sebagian besar juga tak luput dari perilaku pengemudi yang menyebalkan ini. Entah disadari atau tidak, kebiasaan tidak taat terhadap aturan lalu lintas ini telah merugikan banyak orang. Menurut data kepolisian, kasus kecelakaan di jalan raya telah merenggut korban jiwa rata-rata 3 orang dalam setiap jam. Dari jumlah keseluruhan 61% disebabkan faktor manusia dan perilaku pengemudi. Sedangkan sisanya karena faktor lain seperti kondisi kendaraan, kondisi lingkungan dan yang lain.
Berikut ini 8 perilaku pengemudi yang sering kali bikin gemas pengendara lain yang kami kutip dari seva.id. Kalau Anda bertemu dengannya sebaiknya waspada karena mereka menyimpan potensi bahaya. Anda juga harus bisa mengendalikan diri karena perilaku mereka terkadang memancing emosi. Demikian pula dengan Anda, jangan sekali-kali melakukannya karena bisa membahayakan pengendara lain.
1. Berlebihan menyalakan lampu jauh
Jangan berlebihan menyalakan lampu jauh
Diantara fungsi utama lampu jauh selain memberi penerangan lebih saat melewati jalan gelap adalah memberi isyarat saat hendak mendahului. Sebagian pengemudi ada yang menyalakan lampu jauh ini berlebihan tanpa peduli kalau sorot lampu mobilnya berbahaya karena menyilaukan pengemudi lain dari arah berlawanan. Bertemu dengan kendaraan macam ini kalau Anda tak tahan silau sebaiknya pelankan kendaraan. Jangan pandangi langsung sorot lampunya karena bisa membuat pandangan mata jadi terganggu.
>>> Tips Memperbaiki Fog Lamp Pada Mobil Dengan Langkah Mudah
2. Tidak menyalakan sein
Lampu sein bukan hiasan, tapi kebutuhan
Lampu sein ibarat permisi untuk pindah jalur, berbelok ke kiri atau ke kanan, dan ingin putar balik. Dengan menyalanya lampu sein, pengendara lain bakal paham kalau kendaraan di depannya bakal melakukan manuver dan mereka punya waktu untuk mengerem secara halus. Bayangkan jika kendaraan di depan Anda tiba-tiba belok kanan tanpa sein, sementara Anda sudah ancang-ancang bakal menyalip, Anda pasti kaget. Bahkan tak menutup kemungkinan Anda bisa celaka.
3. Menyalakan lampu darurat tidak semestinya
Salah kaprah menyalakan lampu hazard saat hujan
Namanya juga lampu darurat, sudah pasti dinyalakan saat keadaan darurat. Kenyataannya tak sedikit pengendara yang masih salah kaprah menyalakan lampu darurat atau lampu hazard ini. Lebih-lebih saat kabut dan hujan lebat, sangat sering ditemukan kendaraan dengan lampu darurat menyala. Boleh jadi maksudnya memberi peringatan agar pengendara di belakang hati-hati, tapi malah membuat kagok. Belum lagi kalau mobil mau berbelok, pengemudi di belakang tidak tahu karena lampu sein tidak menyala.
>>> Membeli mobil baru, cek daftar harga mobil terupdate dan terlengkap di Mobilmo.com
4. Bunyikan klakson terus-terusan
Bunyi klakson bisa picu konflik di jalan raya
Bayangkan Anda sedang terjebak macet dan kendaraan di belakang Anda terus-terusan mengklakson Anda, tentu Anda geregetan. Begitu juga saat lampu lalu lintas dari merah berubah hijau, perilaku pengemudi membunyikan klakson menjadi pertanda kalah mereka tidak sabaran. Kalau Anda sendiri kadang bisa emosi dengan bunyi klakson berlebihan, orang lain juga bisa emosi Anda membunyikan klakson berlebihan. Jadi, gunakan klakson seperlunya untuk memberi peringatan pada orang yang ingin menyeberang tiba-tiba atau 'permisi' Anda mau mendahului kendaraan lain.
5. Menggunakan bahu jalan di saat normal
Pelanggaran bahu jalan bisa dilakukan siapa saja
Bahu jalan bukan jalur utama sebuah jalan raya, tapi dibuat untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti saat mobil mogok atau untuk evakuasi sementara kendaraan yang terlibat kecelakaan. Nyatanya, bahu jalan sering digunakan oleh pengemudi secara salah. Alih-alih sebagai tempat berhenti kendaraan yang darurat bahu jalan malah sering digunakan untuk 'menembus kemacetan'. Sudah begitu mereka memacu mobil dengan kencang. Tak sadar bahwa ada bahaya yang selalu mengancam seperti kasus kecelakaan yang sering terjadi. Anda juga bisa geregetan karena terkejut tak menyangka ada kendaraan melaju di sebelah kiri dengan kecepatan tinggi, sementara Anda sedang fokus-fokusnya ke arah depan dan samping kanan.
>>> Wah, Truk Sumbang 65 Persen Kecelakaan di Jalan Tol
6. Menerobos lampu merah
Maut mengintai di lampu merah
Perilaku pengemudi semacam ini masih mudah ditemui di berbagai titik lampu lalu lintas. Sudah jelas-jelas lampu merah menyala, masih saja diterobos. Alasannya kondisi sepi dan tak ada polisi. Ada juga yang sering terjadi, pengemudi memacu kecepatan saat dari kejauhan melihat lampu lalu lintas masih hijau karena tak ingin kedahuluan lampu merah. Padahal hal ini berbahaya, tanpa indikator angka di traffic light pengemudi tidak mengetahui kapan lampu hijau ini jadi kuning dan berubah merah. Kalau tiba-tiba lampu berubah merah, kecelakaan mengancam dari banyak sisi.
- Pertama; kalau kendaraan direm mendadak tanpa ABS, roda mobil bisa terkunci dan kendaraan tak terkendali.
- Kedua; kalau kendaraan bisa berhenti, bisa saja kendaraan ditabrak kendaraan lain di belakang yang mengikuti karena tidak siap dengan pengereman mendadak.
- Ketiga; kalau kendaraan tidak direm dan menerobos lampu merah potensi kecelakaan juga besar sebab kendaraan dari arah lain pasti akan melaju karena lampu sudah hijau.
Kalau Anda sendiri geregetan dengan perilaku pengemudi lain yang menerobos lampu merah, Anda jangan pernah menerobos lampu merah karena pengemudi lain juga pasti geregetan.
7. Berjalan pelan di lajur kanan
Berjalanlah sesuai di lajur masing-masing
'Lajur Kanan Hanya Untuk Mendahului' bunyi pesan yang terpampang besar di banyak ruas jalan Indonesia, khususnya jalan-jalan bebas hambatan. Faktanya sering beda, banyak kendaraan justru melaju pelan di lajur kanan. Bahkan bus dan truk yang sudah disediakan lajur sendiri di sebelah kiri juga banyak yang jalan di lajur kanan. Ini yang bikin geregetan karena kendaraan lain terpaksa menyalip lewat kiri yang sebenarnya sangat dilarang.
>>> Perhatikan Keselamatan Saat Berpapasan, Beri Ruang Yang Cukup di Sebelah Kanan
8. Melakukan aktifitas lain saat mengemudi
Menggunakan gadget saat mengemudi bisa memecah konsentrasi
Zamannya handphone banyak orang tak pandang situasi dalam menggunakannya. Tak di rumah tak di jalan, orang susah berhenti dengan handphone-nya. Bahkan dalam situasi yang butuh konsentrasi tinggi seperti mengemudi, masih banyak yang 'tidak rela' untuk berhenti. Sepertinya mereka tidak sadar kalau bahaya besar mengintai. Anda boleh geregetan dengan perilaku pengemudi semacam ini sebab mereka tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga pengguna jalan lain seperti Anda. Coba saja browsing, Anda akan menemukan banyak kasus kecelakaan yang disebabkan pengemudi main handphone.
Kalau Anda kebetulan sedang mengemudi, hindari kebiasaan melakukan hal lain yang bisa mengganggu konsentrasi seperti main handphone, berdandan, nonton video, ngemil tak henti-henti dan kegiatan yang lain.
Jangan sampai terjadi seperti dalam video berikut:
>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!
Berita sama topik
-
09/09/2021 | Abdul
Apa Alasan Dilarang Menyalip Di Terowongan Dan Jembatan?
Terdapat larangan menyalip di terowongan dan jembatan yang perlu diperhatikan. Hal tersebut berhubungan dengan keselamatan selama perjalanan dan tidak terjadi kecelakaan.
-
11/08/2021 | Doris Elisa
Kenapa Harga Ban Dunlop Ring 15 Lebih Mahal?
Apakah Anda ingin mengganti ban mobil Dunlop untuk mobil kesayangannya? Anda ingin mencari informasi, daftar harga ban mobil Dunlop khususnya harga ban Dunlop ring 15, dimana jual yang berkualitas dan bergengsi? Ikuti artikel ini, Mobilmo.com akan menjawab semua pertanyaan Anda.
-
06/08/2021 | Doris Elisa
Apakah Anda Sudah Tahu, Inilah Tujuan Ban Mobil Diberi Alur
Banyak orang yang salah pikir bahwa tujuan ban mobil diberi alur dan rambut itu hanya sebagai hiasan saja. Padahal, alur dan rambut berpengaruh besar pada pergerakan, keselamatan kendaraan dan pengemudi. Lantas mengapa ban mobil diberikan alur dan rambut?