Truk Tronton Dan Trailer Dihimbau Untuk Memasang Perisai Kolong
26/07/2020 | Abdul
Berkendara di jalan raya kadang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi tidak hanya kejadian baik saja, hal buruk juga bisa terjadi seperti misalnya kecelakaan. Beberapa faktor mempengaruhi hal tersebut seperti kondisi jalan, lalu lintas, pengemudi dan kondisi kendaraan. Salah satunya yang disarankan untuk meningkatkan keamanan adalah memasang perisai kolong pada truk trailer dan tronton.
Perisai kolong untuk menghindari mobil kecil masuk kolong belakang truk
Adapun kecelakaan kadang terjadi antara mobil truk dan kendaraan kecil biasanya di jalan tol. Tentunya kalau soal akibat pasti sudah banyak yang membayangkan seperti dampak terbesar terjadi pada mobil kecil. Selain kendaraan yang rusak parah, yang lebih fatal adalah pengemudi atau penumpang mengalami luka yang berat bahkan kadang sampai meninggal.
>>> Baca Juga, Pabrik Toyota Di Seluruh Dunia Akan Kembali Dibuka
Salah satu hal yang dapat membuat nya lebih parah adalah saat mobil kecil masuk ke bagian kolong kendaraan besar. Oleh sebab itulah dari pihak Kemenhub memberikan saran untuk kendaraan truk besar untuk memasangkan perisai kolong pada bagian samping dan belakang.
Saat masuk kolong mobil besar maka mobil kecil terkena dampak besar
Jadi pihak Kemenhub terus melakukan kampanye keselamatan dalam berlalu lintas terhadap pihak yang terkait. "Kecelakaan di jalan tol 90% melibatkan mobil kecil dengan truk. Itu 90% korban tingkat fatalitasnya tinggi sekali, bisa luka berat, meninggal dunia karena kalau masuk ke kolong truk, balon airbag-nya itu tidak berfungsi karena langsung masuk ke kepalanya itu (kendaraan kecil ke kolong truk)," tutur Budi Setiyadi selaku Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub setelah melakukan RUP (Rear Underrun Protection) secara simbolis yang dilakukan di UPUBKB (Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor) Banyumas, Jawa Tengah pada 18/7/2020.
>>> Sedang cari mobil bekas dengan harga bersaing? Cintamobil punya solusinya
Jika dilihat secara kronologi, kecelakaan yang terjadi memang dapat dilogika. Seperti yang telah diketahui, di jalan tol kecepatan kendaraan dibatasi dengan minimum 60 km/jam dan maksimal 100 km/jam. Memang aturannya begitu, akan tetapi untuk kendaraan besar terbilang sulit bahkan untuk mencapai kecepatan minimum. Sedangkan untuk kendaraan kecil hampir semua melaju dengan kecepatan tinggi, bahkan ada yang melebihinya.
Kemenhub himbau mobil truk tronton dan trailer pakai perisai kolong
Dalam kondisi tersebut jika dibarengi dengan cuaca dan kondisi yang kurang mendukung seperti gelap di malam hari, hujan lebat dan berkabut, maka bisa terjadi kecelakaan. Hal tersebut disebabkan pengemudi mobil kecil tidak melihat adanya kendaraan besar yang melaju dan setelah sadar mobil truk yang berjalan lambat sudah di dekatnya sehingga berakhir dengan kecelakaan. Saat menabrak kendaraan besar yang tidak ada perisainya maka akan langsung nyungsep di kolong belakang mobil besar
Bila terjadi hal tersebut maka airbag tidak akan bekerja dengan maksimal karena terjadi benturan yang langsung ke bagian area pengendara. Ditambah lagi untuk memasang perisai kolong pada kendaraan besar seperti truk trailer dan tronton masih sekedar himbauan saja.
>>> Beragam berita informatif dunia otomotif hanya di Mobilmo
Berita sama topik
-
16/09/2021 | Abdul
Jadwal Perbaikan Ruas Jalan Tol Dalam Kota, Harap Diperhatikan
Perbaikan Ruas Jalan Tol Dalam Kota dilakukan mulai tanggal 13 - 19 September 2021. Pengendara yang ingin melintasinya diharapkan waspada. Nah kali ini kami berikan lokasi dan waktu pekerjaan yang dilakukan.
-
20/08/2021 | Fatchur Sag
Gaikindo Ingin Diskon PPnBM 100% Diperpanjang Lagi
Diklaim menyelamatkan industri otomotif, Gaikindo ingin Pemerintah memperpanjang lagi diskon PPnBM 100% setelah Agustus. Bila perlu sampai akhir tahun 2021.
-
06/04/2021 | Abdul
Rincian Diskon PPn BM Pada Mobil Dengan Mesin 1.500 cc – 2.500 cc Yang Baru Terbit
Diskon PPn BM untuk mobil dengan mesin berkapasitas 1.500 cc sampai 2.500 cc diberikan. Tentunya hal ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang ingin membeli mobil dengan mesin kapasitas antara 1.500 cc -2.500 cc. Dalam kebijakan tersebut terdapat 2 klasifikasi yang ada perbedaan diskon.