Pengin Beli Mobil Baru Tanpa Setoran Bulanan, Planning Seperti Ini!

16/12/2017 | Mobilmo.com

Keinginan memiliki kendaraan roda empat alias mobil untuk zaman sekarang rasanya makin mudah saja. Perilaku transaksi kini sudah banyak beralih dari tempo dulu. Kalau dulu orang yang butuh mobil akan mendatangi dealer untuk kemudian melakukan penawaran. Sekarang, dealer yang menawarkan kemudahan untuk memiliki mobil, bahkan kepada orang yang sebenarnya belum butuh-butuh amat dengan mobil, meski harus setoran.

Berbagai kemudahan ditawarkan agar orang mau membeli seperti memberikan potongan harga atau diskon dalam jumlah besar, berbagai bonus hadiah dan kredit murah setoran rendah dengan waktu yang panjang hingga 8 tahun. Untuk tawaran yang terakhir, yaitu kredit mudah setoran rendah sering kali paling menggoda buat calon konsumen. Meski sebenarnya, risiko bakal pusing tujuh keliling terbuka lebar. Nah, bagi yang tidak mau terjebak iming-iming punya mobil dengan setoran murah tapi temponya panjang, bisa kok nantinya membeli mobil baru dengan secara cash alias bebas setoran bulanan. Untuk saat ini, model mobil dengan harga paling terjangkau adalah mobil-mobil di segmen LCGC atau mobil murah ramah lingkungan, seperti Brio Satya, Ayla, Agya, Wagon R, Calya-Sigra dan Go Panca yang dijual di kisaran harga Rp 100 jutaan sampai Rp 150 jutaan.

Konsumen boleh memiliki mobil-mobil tersebut dengan cara kredit, tapi ke depan mereka bisa mendapatkan mobil tersebut dengan membeli tunai tanpa setoran lagi. Bagaimana caranya? Founder & Financial Advisor Integrita, Ghita Argasasmita memberikan tips dan trik untuk hal tersebut. Step awal konsumen memang harus membeli dengan cara kredit alias setoran bulanan. Baru setelah lunas konsumen bisa merekayasa agar bisa membeli mobil baru dengan cara tunai. "Uang yang biasanya dibayarkan untuk kredit, dialokasikan ke yang lain. Misal investasi di reksadana pasar uang," tutur Ghita di acara Mobil88 di kawasan Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Seumpama, lama investasi yang diambil adalah tiga tahun kemudian hasilnya diambil. Dari hasil tersebut lalu ditambahkan dengan hasil penjualan mobil bekas yang dibeli tiga tahun lalu juga. Baru kemudian dibelikan mobil baru. Kalau memang belum sampai, bisa ditambahkan lagi satu atau dua tahun waktu investasinya. "Sebenarnya bisa dengan cara menabung, tetapi orang sekarang ini ingin punya dulu, tidak mau nabung dulu sampai uangnnya cukup baru beli mobil," tambah Ghita.