Tahun Baru Cara Baru, Beli BBM Di SPBU Pakai Uang Elektronik

01/01/2020 | Fatchur Sag

Tahun baru 2020 kinerja Pertamina bakal lebih ditingkatkan dengan fokus utama pengawasan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubdisi. Tujuannya memastikan distribusi BBM tersebut tepat sasaran buat pihak yang berhak mendapatkan.

"Program kita fokus di 2020 distribusi atau penjualan (BBM subsidi) kepada pihak yang lebih tepat sasaran," tutur Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati di Gedung BPH Migas, Jakarta Selatan, Senin (30/12/2019).

Untuk hal tersebut di atas, beragam rencana telah disiapkan. Diantaranya dengan memberlakukan transaksi non tunai di seluruh jaringan Stasiun Pengisian Baham Bakar Minyak (SPBU) milik Pertamina. Peralihan transaksi dari tunai ke non tunai ini berkaca pada kesuksesan pembayaran tarif tol yang kini sudah sepenuhnya non tunai.

"Kita akan mendorong menggunakan cashless payment untuk di seluruh transaksi SPBU," kata Nicke.

>>> Tetap Dilarang, Pertamina Ingatkan Bahaya Membeli BBM Menggunakan Jerigen

Foto menunjukkan pegawai SPBU sedang melayani konsumen

Pembayaran non tunai di SPBU

Pertamina bakal melengkapi setiap SPBU dengan perangkat Electronic Data Capture (EDC) atau yang sejenis. Bagi masyarakat yang beli BBM di SPBU, pembayaran cukup dengan menggesek kartu debit, kartu uang elektronik, kartu pembayaran yang lain yang berlaku di Indonesia.

Atau mungkin juga pembayaran dilakukan dengan cara tapping kartu seperti di jalan tol. So, pengemudi hanya bisa mengisi BBM setelah melakukan pembayaran sesuai jumlah yang diinginkan.

Cara yang lain, pembayaran pakai uang elektronik melalui aplikasi dompet pembayaran yang terkoneksi dengan Pertamina seperti LinkAja. "Ada LinkAja, e-payment dan kita sudah koordinasi dengan perbankan untuk support," tuturnya.

Sebagai catatan, konsumsi BBM bersubsidi di tahun 2019 mengalami over suplai atau kelebihan kuota. Di awal tahun Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menetapkan kuota BBM bersubsidi sebanyak 14,5 juta kiloliter (KL). Realita yang ada hingga saat ini kuota telah tembus hampir 16 juta KL alias terjadi kelebihan sebesar 1,3-1,5 KL. Artinya, serapan APBN untuk menutup lebihan ini mencapai Rp 3 triliun.

>>> Fix, Bahan Bakar B30 Persen Berlaku Mulai 1 Januari 2020

Banner promo LinkAja untuk transaksi di SPBU

Bayar BBM bisa juga lewat aplikasi LinkAja

Diharapkan kepada masyarakat yang bukan dari golongan tidak mampu untuk turut berpartisipasi menjaga distribusi BBM bersubsidi tepat sasaran. Caranya dengan beralih ke jenis BBM yang lebih tinggi saat beli BBM di SPBU seperti Pertalite, Pertamax dan yang diatasnya.

>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!

Berita sama topik

  • 09/09/2021 | Abdul

    Apa Alasan Dilarang Menyalip Di Terowongan Dan Jembatan?

    Terdapat larangan menyalip di terowongan dan jembatan yang perlu diperhatikan. Hal tersebut berhubungan dengan keselamatan selama perjalanan dan tidak terjadi kecelakaan.

  • 11/08/2021 | Doris Elisa

    Kenapa Harga Ban Dunlop Ring 15 Lebih Mahal?

    Apakah Anda ingin mengganti ban mobil Dunlop untuk mobil kesayangannya? Anda ingin mencari informasi, daftar harga ban mobil Dunlop khususnya harga ban Dunlop ring 15, dimana jual yang berkualitas dan bergengsi? Ikuti artikel ini, Mobilmo.com akan menjawab semua pertanyaan Anda.

  • 06/08/2021 | Doris Elisa

    Apakah Anda Sudah Tahu, Inilah Tujuan Ban Mobil Diberi Alur

    Banyak orang yang salah pikir bahwa tujuan ban mobil diberi alur dan rambut itu hanya sebagai hiasan saja. Padahal, alur dan rambut berpengaruh besar pada pergerakan, keselamatan kendaraan dan pengemudi. Lantas mengapa ban mobil diberikan alur dan rambut?