Sudah Cukup Mobil Swakemudi, Rolls-Royce Kembangkan Kapal Swakemudi

21/10/2018 | Padli Nurdin

Perusahaan mobil mewah Rolls-Royce, mencoba untuk memadukan data dari sensor yang ada pada seluruh bagian kapal, mulai dari kamera, lidar, dan radar, untuk membuat kapal swakemudi yang sepenuhnya bisa bergerak tanpa bantuan nahkoda. Dan mereka sudah melakukan uji coba di seluruh dunia.

"Kapal tunda, feri, dan transportasi laut pendek, ini semua kelas kapal yang kami percaya akan cocok untuk operasi otonom sepenuhnya, dipantau oleh kru darat, yang pulang setiap malam," kata Kevin Daffey, Direktur Teknik dan Teknologi Kelautan Rolls- Royce.

>>> Siap-Siap, Ada Mobil Berbahan Bakar Air dan Alumunium di India

Gambar yang menunjukan kapal swakemudi Rolls-Royce

Kapal Rolls-Royce akan melakukan perjalanan tanpa nahkoda

Sensor kapal untuk teknologi swakemudi ini sama dengan yang Anda temukan di lingkungan mobil swakemudi. Sistem kamera akan menyediakan informasi yang cukup untuk mengidentifikasi objek kecil di cakrawala. Hal ini tentu membutuhkan kamera dengan resolusi gambar besar serta kemampuan untuk memproses data yang sangat besar. Karena itu Rolls-Royce menggandeng Intel untuk memasang ruang server pada kapalnya.

>>> Klik sini untuk simak tulisan review mobil lainnya

Langkah berikutnya adalah menjalankan operasi otonom di daerah yang sudah terpetakan, baik dengan kondisi cuaca yang bisa diprediksi. Komputer juga akan mendapatkan kemampuan untuk bergerak meninggalkan pelabuhan, menyeberang antar pelabuhan, serta berlabuh dengan mencari pelabuhan yang tepat.

Komputer juga harus bisa mengoptimalkan rute untuk menghasilkan ekonomi bahan bakar dan secara otomatis menyesuaikan daya untuk memperhitungkan keausan atau pengotoran dari kapal dan baling-baling, kondisi cuaca, dan menjaga jadwal, yang seharusnya membantu memangkas biaya operasi.

>>> Dapatkan beragam informasi unik pasar otomotif hanya di Mobilmo

Sistem kapal swakemudi dari Rolls-Royce

Rolls-Royce memang memiliki alasan untuk mengembangkan teknologi ini. Pasalnya, lebih dari 1.000 total kerugian kapal-kapal besar, 70% merupakan human error. Argumen ini mirip dengan mobil swakemudi: mesin tetap tenang dan fokus, mengalahkan waktu reaksi manusia, dan dapat melihat segala arah sekaligus.

Selain itu, kasus ekonomi menjadi pemacu semangat pabrikan yang dimiliki oleh BMW ini. Sekitar 100.000 kapal besar saat ini sedang berlayar di lautan dunia. Jumlah kargo yang dibawa diproyeksikan akan tumbuh sekitar 4% per tahun, menurut Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan. Selain mencegah kecelakaan, kapal bebas manusia 15% lebih efisien untuk dijalankan.

>>> Beragam berita informatif dunia otomotif hanya di Mobilmo

Berita sama topik