Rolls Royce Ajak Teknisi Formula E untuk Bangun Pesawat Listrik Asli Inggris

14/01/2019 | Padli Nurdin

Dengan proyek penerbangan terbaru, Spirit of Innovation, pesawat listrik kerjasama Rolls Royce bertujuan untuk melampaui 480 km/jam, dan mempertahankan kecepatan selama setidaknya empat puluh menit, cukup untuk perjalanan satu arah Jakarta ke Semarang. Royce Rolls berharap proyek ini akan memulai ‘gelombang ketiga industri penerbangan’.

desain pesawat listrik Rolls Royce berwarna putih

Tampilan baru pesawat listrik Rolls Royce

Rolls Royce berada di garis depan pengembang teknologi penggerak baling-baling pada tahun 1931 dengan Supermarine S.6B, yang memenangkan Trophy Schneider untuk kecepatan tertinggi tahun itu dengan kecepatan maksimal 552 km/jam. Pesawat tersebut memulai serangkaian inovasi untuk Rolls Royce dan memberikan ketenaran untuk menjadi pemimpin dalam industri penerbangan Inggris.

>>> Saat SUV Mahal Lamborghini Urus Salah Eja Nama Sendiri Menjadi ‘Lanborghini’

Rekor pesawat listrik saat ini dipegang oleh Siemens yang memasang pesawat hingga 338 km/jam pada tahun 2017. Manajer tim ACCEL Matheu Parr ingin mengalahkan kecepatan tersebut dan menggunakan catatan kecepatan Supermarine sebagai patokan untuk inovasi mereka.

“Kami memantau lebih dari 20.000 titik data per detik, mengukur tegangan baterai, suhu, dan kesehatan keseluruhan powertrain, yang bertanggung jawab untuk menyalakan baling-baling dan menghasilkan daya dorong. Kami telah menarik serangkaian wawasan dari tantangan desain dan integrasi yang unik," kata Parr. “Dan kami mendapatkan pengetahuan untuk tidak hanya merintis bidang bertenaga listrik, penerbangan nol-emisi - tetapi untuk memimpinnya.”

>>> Dapatkan beragam informasi unik pasar otomotif hanya di Mobilmo

desain blueprint Rolls Royce berwarna biru

Desain blueprint pesawat listrik Rolls Royce

Pesawat listrik penuh ini akan terbang sekitar tahun 2020 dengan spesifikasi yang liar. Untuk efisiensi area depan maksimum, paket baterai harus kecil dan kompak, menggabungkan 6.000 sel lithium dengan sistem pendingin canggih untuk membantu baterai tetap stabil. Dengan tiga motor listrik YASA 750R, pesawat akan mendapatkan 500 daya kuda untuk memutar baling-baling modern.

Untuk membuat proyek ini menjadi kenyataan, insinyur aerodinamika ternama dari seluruh Inggris dipekerjakan, terutama dalam divisi teknik penerbangan Rolls Royce, serta beberapa dari komunitas motorsport, misalnya Formula E.

>>> Beragam berita informatif dunia otomotif hanya di Mobilmo

Berita sama topik