Teknologi Baru Telah Disiapkan, Pengendara Dapat Tidur Selama Perjalanan

01/03/2019 | Abdul

Namun masalahnya adalah dari pihak konsumen masih banyak yang ragu akan perangkat canggih tersebut. Keraguan yang terjadi bukan tanpa alasan, karena sudah pernah beredar kabar penggunaan teknologi baru tersebut dapat berakibat celaka. Seperti yang pernah terjadi di california, yang mana pengemudi Tesla terjadi kecelakaan dengan menghantam pembatas jalan karena teknologi Self Driving Car yang mengalami masalah.

Gambar ini menunjukkan Mobil Tesla warna putih dengan ilustrasi lingkaran dan garis warna biru

Teknologi baru Full Self Driving diperkirakan siap tahun 2020

Akan tetapi dengan masalah tersebut ternyata dari pihak Elon Musk selaku pendiri Tesla Motors tidak meninggalkannya. Bahkan pihaknya menginginkan untuk menciptakan penerusnya yakni Full Self Driving. Tentunya hal tersebut banyak menerima penolakan dari masyarakat umumnya.

>>> Lihat Juga, Ada Yang Baru, Teknologi Deteksi Jenis Kelamin Dan Usia Penumpang Pada Mobil!

Namun dari pihak Elon tidak bercanda soal teknologi terbaru tersebut. Dilansir dari halaman News pada tanggal 25 Februari 2019, bahwasanya pihak Elon menyebutkan teknologi baru nya tersebut akan sempurna pada tahun 2020.

Pihaknya juga menambahkan, bahwasanya teknologi Full Self Driving merupakan hasil penyempurnaan dari teknologi mobil tanpa awak yang sebelumnya telah diluncurkan. Jadi nantinya mobil akan berjalan sendiri sampai tujuan dan pengemudi dapat tertidur dengan pulas di dalam mobil selama perjalanan.

Gambar ini menunjukkan interior mobil dengan terlihat kemudi mobil dan layar besar pada dashboard

Banyak konsumen yang ragu akan teknologi baru tanpa awak ini

“Ini (full self-driving) adalah bagian dari penyempurnaan fitur. Artinya, mobil bisa mencari tempat parkir, menjemput pengemudi, dan mengantar kemanapun tujuannya, tanpa intervensi,” kata Elon.

>>> Baca Juga, Ini Alasan Teknis Mengapa Mobil Lama Tidak Bisa Mengadopsi Teknologi Kekinian Ala Mobil Baru

Meskipun begitu, dari pihak Fred Lambert yang merupakan ahli kendaraan listrik melakukan penolakan dengan tegas. Pihaknya menuturkan bahwa pemberian kata tersebut terlalu berlebihan, hal tersebut dikarenakan dalam pengoperasian sistem masih mengandalkan pengemudi seperti misalnya untuk menentukan arah mana yang dituju.

“Saya tidak suka Elon menyebutnya full self-driving, sementara (masih) memerlukan pengemudi, untuk secara aktif mengawasi sistem,” ungkap Fred.

Gambar ini menunjukkan seorang pengemudi wanita sedang melepas tangan saat mengemudi

Teknologi Full Self Driving memungkinkan pengendara untuk melepas kemudi saat berkendara

Jadi teknologi baru merupakan salah satu bukti bahwa zaman telah berkembang. Namun apabila fungsinya sebagai langkah untuk meningkatkan keamanan, lebih baik pengerjaannya dilakukan beberapa proses dan pertimbangan yang matang. Supaya lebih aman dan nyaman serta dapat meningkatkan keselamatan berkendara.

>>> Beragam berita informatif dunia otomotif hanya di Mobilmo