Kecelakaan Tol Cipularang, Biar Tak Terulang KNKT Minta Pemerintah Tak Pakai Truk ODOL Untuk Seluruh Proyek

09/09/2019 | Fatchur Sag

Secara kronologi diketahui dua truk Hino pengangkut tanah diduga kuat menjadi penyebab utama kejadian tragis tersebut. Truk pertama dikemudikan DH terbalik menghalangi jalan menyebabkan antrean puluhan kendaraan, lalu truk kedua datang menyambar antrean.

Foto pasca Kecelakaan beruntun Tol Cipularang, dalam penanganan polisi

Kecelakaan di Tol Cipularang, 2 September 2019 timbulkan banyak korban

Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menduga kuat kedua truk di atas mengalami kegagalan fungsi pengereman disebabkan over loading hingga 300 persen, kini giliran Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengeluarkan pernyataan serupa. KNKT menduga kuat rem truk tidak berfungsi maksimal alias blong dikarenakan kelebihan beban.

Dugaan disampaikan Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono didasarkan penyelidikan yang dilakukan. Pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kebocoran pada sistem rem atau rem dalam kondisi baik.

“Nah kenapa remnya kok bisa blong, itu kita lagi selidiki kemungkinan nanti kita melakukan dengan metode energi kita pengaruh ‘overload’ yang diangkut itu 37 ton muatnya harusnya 12 ton ‘overload’-nya sekitar 25 ton,” tutur Soerjanto, seperti dikutip dari Antaranews, (6/9/2019). “Saya yakin overload yang segitu banyak akan berpengaruh ke kemampuan rem dari truk itu,” tambahnya.

>>> Dua Truk Sama-Sama Rem Blong di Kecelakaan Tol Cipularang, Ini Penyebabnya

Foto memperlihatkan truk tanah yang jadi penyebab kecelakaan Tol Cipularang

Truk tanah gagal melakukan pengereman hingga menyebabkan kecelakaan beruntun

Dalam kondisi kelebihan muatan daya cengkeram kampas semakin kuat menjadikannya semakin panas dan akhirnya menguap menjadi gas. Ini yang membuat rem serasa tidak berfungsi alias blong.

“Karena daya geseknya berkurang karena panas, jadi seolah-olah seperti blong,” kata Soerjanto. “Truk yang kedua ini tahu ada mobil berhenti karena truk terguling dia berusaha ngerem namun remnya sudah mengalami panas yang berlebih sehingga juga tidak efektif sehingga menabrak mobil,” lanjutnya.

Selaku ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto memohon pemerintah tidak lagi menggunakan truk-truk ODOL untuk semua proyek yang ditangani agar kejadian seperti kecelakaan Tol Cipularang tidak terulang. “Seharusnya kita pemerintah jadi contoh untuk proyek pembangunan tol, pelabuhan dan bandara tidak menggunakan truk ODOL,” ujarnya.​

>>> Lintas Marga Ungkap 3 Penyebab Terbesar Kecelakaan di Jalan Tol Cipali

Foto memperlihatkan Truk Proyek dengan muatan penuh

Disarankan truk kelebihan muatan tidak melintas di jalan tol

>>> Beragam berita informatif dunia otomotif hanya di Mobilmo