Bagaimana Peluang Mitsubishi Xpander Saat Jadi Mobil Bekas

08/09/2017 | Mobilmo.com

Pasar mobil bekas mulai terkena efek peluncuran mobil-mobil baru oleh beberapa produsen. Bukan karena daya beli masyarakat yang menurun, konsumen mulai berpikir ulang mengalokasikan anggarannya, untuk membeli mobil bekas atau mobil baru. Harga mobil baru di bawah Rp 200 juta bahkan di bawah Rp 150 juta jelas bikin calon konsumen pusing mengambil keputusan. Banyak yang harus merencanakan ulang hasratnya memiliki mobil. Mitsubishi Xpander adalah salah satu contoh luncuran baru segmen MPV yang cukup menggoda. Harga yang ditetapkan sebesar Rp 189 juta untuk varian terendah tidak terlalu jauh terpaut dengan harga mobil bekas tipe SUV. Meski belum lama diluncurkan, sambutan yang diterima sungguh luar biasa dan mengagumkan. Hanya dalam waktu dua Minggu, mobil ini dipesan lebih dari 11.000 unit.

Mobil ini memang belum mengaspal di jalanan Indonesia karena pengiriman unit ke konsumen yang telah memesan baru dilakukan pada Oktober 2017 mendatang, namun kehadirannya juga membangkitkan secercah harapan para pebisnis mobil bekas (mobkas). Beberapa pemilik lapak mobil bekas yakin kalau Mitsubishi Xpander bisa mengangkat pamor pasaran mobil bekas terutama pada kelas kendaraan keluarga sejuta umat. Keyakinan ini didasarkan pada kecenderungan masyarakat Indonesia yang tertarik pada suatu produk bila dari desain dan tampang luarnya sudah menggoda. Mitsubishi Xpander termasuk salah satunya. Desain mobil Low MPV baru ini memang benar-benar baru, segar dan nyentrik. Tidak seperti umumnya desain Low MPV yang sudah beredar yang memiliki kecenderungan mirip. "Kalau masuk pasar mobkas sudah pasti akan dicari. Dari sisi tampilan Xpander benar-benar segar, jadi wajar bila peluangnya juga bagus apalagi konsumen Indonesia kebanyakan lihat mobil dari desain tampilannya dulu," ujar Budiyanto, dari Anugerah Mobilindo Kemayoran kepada media, Minggu (27/8/2017) lalu. Herjanto Kosasih, selaku Manager Senior WTC Mangga Dua mengutarakan hal yang tak jauh berbeda. Menurutnya, ada kebiasaan yang sulit dirubah dari konsumen mobil Indonesia. Umumnya mereka tertarik membeli model baru karena penasaran. Baru kemudian melepasnya setelah beberapa bulan digunakan. Mitsubishi Xpander diperkirakan akan mulai merambah pasar mobil bekas pada awal tahun 2018. "Tidak semua, tapi kebanyakan di sini (WTC) konsumenya cenderung penasaran saja. Jadi mereka beli baru, coba tiga sampai lima bulan langsung over kredit, biasanya langsung ke tangan pedagang," kata Herjanto. Dari sisi positif Xpander diyakini bisa menambah ramai lapak pedagang mobil bekas. Kemungkinan besar akan terjadi banyak transaksi bila sudah merambah kesana. Akan tetapi, sisi kekurangannya tetap tak bisa dikesampingkan. Kebanyakan benak masyarakat sudah tertanam kesan negatif pada produk-produk Mitsubishi. Walau berbagai pengembangan terus dilakukan secara masif. Layanan produk juga semakin dipermudah dengan bertambahnya dealer dan jaringan penjualan di banyak daerah di tanah air. Hal itu tidak serta merta bisa menghilangkan pola pikir konsumen Indonesia bahwa merek Mitsubishi itu bisa menipiskan isi dompet dan ATM akibat dari mahalnya biaya perawatan dan suku cadang. Selain itu, ada juga rasa kekhawatiran masyarakat karena belum banyaknya bengkel-bengkel umum yang terbiasa menangani produk merek Mitsubishi sesuai standar perusahaan. Hal ini bisa merepotkan karena kalau ada keluhan terkait kondisi kendaraan, mau tidak mau harus ditangani bengkel resmi meski itu hanya sedikit.

"Anggapan konsumen Mitsubishi itu mahal, ini sih sudah jadi keluhan lama dari konsumen saat mau beli mobkas Mitsubishi. Selain itu, konsumen juga biasanya khawatir mengenai jaringan layanan, apalagi belum banyak bengkel-bengkel terbiasa menanggani produk Mitsubishi, repot juga kalau ada apa-apa harus selalau ke bengkel resmi kan," sambung Herjanto.