Sulit Turunkan Gigi Bikin Subana Gagal Mengendalikan Truknya
05/09/2019 | Fatchur Sag
Kasus kecelakaan maut tol Cipularang pada Senin (3/9/2019) lalu terus diselidiki untuk mengungkap kronologi kejadian yang sebenarnya. Sedikit sedikit berbagai fakta mulai terungkap, seperti temuan sementara mengapa dump truk kedua bisa sampai nyelonong mengakibatkaan puluhan kendaraan yang tengah menunggu evakuasi truk pertama yang terguling hancur berserakan.
Puluhan kendaraan berserakan dalam kecelakaan beruntun Tol Cipularang, 2/9/2019
Dipaparkan Kasatlantas Polres Purwakarta AKP Ricky Adipratama kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi, "Kejadian terjadi pada pukul 12.30 WIB, kecelakaan diawali oleh laka tunggal dump truck pengangkut tanah yang dikendarai almarhum Dedi Hidayat, kurang lebih radius 10 meter terjadilah antrean kendaraan karena kecelakaan tersebut, ada 18 kendaraan yang mengantre," tutur Ricky seperti dikutip dari Kompas, (4/9/2019).
Hanya selang beberapa menit antrean itu terjadi dan belum sempat ada proses evakuasi, dump truk kedua datang dengan kencang. Seperti tidak ada pengereman, truk yang disopiri Subana langsung menghajar semua kendaraan yang tengah berhenti tersebut menimbulkan dentuman keras diiringi beberapa ledakan. Truk Subana ikut tergelincir dan hampir saja terjun ke jurang, namun Subana berhasil selamat meski dengan beberapa luka dan mengalami shock.
Ricky menambahkan, sebenarnya Subana berusaha memindahkan gigi ke posisi rendah sebab sebelumnya menggunakan gigi tinggi begitu hendak melintas di jalan menurun, namun kesulitan. Sudah begitu pedal rem juga kurang berfungsi karena terasa keras. Upaya lain dilakukan Subana dengan pindah ke jalur cepat (kanan) untuk menghindari kendaraan di jalur lambat, namun di jalur kanan ada kendaraan lain yang sedang melaju kencang. Pada akhirnya truk Subana yang sudah terlalu dekat dan tak mau pelan menabrak sederet kendaraan yang tengah berhenti.
>>> Toyota Fortuner Masuk Jurang 15 Meter, Pengendara Selamat Berkat Airbag
Truk kedua yang dalam Kecelakaan maut Tol Cipularang nyaris masuk jurang
"Hasil pemeriksaan yang kami dapat, posisi tuas transmisi terakhir berada di posisi 5, dan jarum speedometer berada menunjukkan angka 50 km lebih. Kami meyakini kecepatan kendaran di atas 50 kpj, karena saat terjadi tabrakan mesin berhenti speed-nya tidak langsung turun," kata dia.
Kecelakaan maut tol Cipularang pada Senin (3/9/2019) ini menjadi tragedi kecelakaan paling dahsyat sejak dioperasikan akhir April 2005, ditilik dari jumlah kendaraan yang terlibat yaitu sebanyak 21 kendaraan dan korban jiwa yang ditimbulkan, info terakhir korban meninggal sebanyak 9 orang. Sebelumnya, kecelakaan beruntun juga pernah terjadi pada 18 Mei 2017 melibatkan 10 kendaraan, mengakibatkan tiga orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.
>>> Wah, Truk Sumbang 65 Persen Kecelakaan di Jalan Tol
Subana selamat namun harus bertanggung jawab atas Kecelakaan maut Tol Cipularang
>>> Beragam berita informatif dunia otomotif hanya di Mobilmo