Paling Malas Jalan Kaki, Indonesia Peringkat Terakhir dari 46 Negara

Bukan tanpa alasan jika Presiden Jokowi meluncurkan program Jalan Terus Indonesia beberapa waktu lalu. Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Stanford University mengungkapkan bagaimana masyarakat Indonesia malas jalan kaki. Dari 46 negara yang diteliti, Indonesia bahkan sukses mendapatkan peringkat pertama, tapi dari bawah.

Padahal banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari berjalan kaki. Archives of Internal Medicine mengungkapkan bagaimana penderita depresi yang meluangkan waktunya untuk berjalan kaki setiap hari menunjukan penurunan gejala depresi. Bahkan 70% dari koresponden tidak lagi didefinisikan sebagai penderita depresi.

Indonesia dengan penduduk yang malas berjalan kaki (Foto: Okezone)

Jalan kaki tidak hanya membuat jantung sehat, tetapi juga melatih tubuh dan sendi-sendi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard Medical School dari Harvard University menyebutkan bahwa berjalan kaki mampu mengurangi resiko kanker payudara serta meningkatkan sistem imun tubuh. Jadi jangan heran jika orang yang sering berjalan kaki memiliki resiko terkena sakit lebih rendah.

Kurangnya sarana dan prasarana

Meskipun begitu, tidaklah pantas untuk menyalahkan masyarakat Indonesia yang jarang berjalan kaki. Pasalnya fasilitas penunjang berjalan kaki di Indonesia saat ini masih tertinggal dibandingkan negara lain. Mulai dari trotoar yang dijadikan sebagai lapak pedagang kaki lima (PKL) hingga dijadikan lahan parkir.

>>> Dapatkan review mobil terbaru hanya ada di Mobilmo

Trotoar di Indonesia difungsikan sebagai lahan pkl (Foto: Property Observer)

Ternyata, kondisi jalan dan trotoar penunjang fasilitas berjalan kaki di Indonesia masih harus dibenahi. Yang paling diributkan adalah sepeda motor yang seringkali menerobos trotoar untuk menghindari kemacetan kota besar. Hal ini membuat trotoar Indonesia disebut tidak bersahabat dengan pejalan kaki. Bandingkan dengan trotoar yang ada di negara tetangga, seperti Malaysia hingga Singapura.

>>> Ini Yang Ditunggu, Harga Honda All New Brio 2018. Ternyata Worthed Banget Lho!

Selain itu, kondisi udara yang buruk membuat masyarakat Indonesia lebih memilih bepergian dengan kendaraan, baik roda empat maupun roda dua agar lebih cepat sampai tujuan. Prof. Scott Delp dari tim Stanford University bahkan menyebutkan bagaimana tata kota dan desain yang dibangun pemerintahan mempengaruhi niat masyarakatnya untuk jalan kaki.

Trotoar di Singapura yang rapi dan teratur (Foto: The Wanderblogger)

Penelitan yang dilakukan oleh Stanford University mendata rata-rata jumlah kaki penduduk beberapa negara. Penduduk Indonesia mencatat rataan 3.513 langkah perhari. Tertinggal jauh jika dibandingkan dengan peringkat pertama yang ditempati Hong Kong dengan 6.808 langkah setiap hari, atau setara dengan berjalan sejauh 6 kilometer.

Bahkan, Indonesia juga kalah dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Penduduk Malaysia tercatat melangkah sebanyak 3.963 langkah perhari, dimana Singapura menempati posisi 10 besar dengan 5.674 langkah perhari. Untuk data lebih lanjut, Anda bisa melihat jumlah langkah perhari 46 negara yang diteliti.

>>> Intip informasi terkini dunia otomotif hanya ada di Mobilmo