Sama-Sama Mungil, Ini Perbedaan Mobil Listrik Wuling E100 dan E200
05/09/2019 | Fatchur sag
Wuling E100 kembali dipamerkan di Indonesia di ajang IEMS 2019
Ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, 4-5 September 2019 dimanfaatkan betul oleh Wuling Motors untuk memamerkan dua lini mobil listrik unggulannya, Wuling E100 dan E200. Untuk sebagian orang Indonesia, Wuling E100 sudah sangat familiar sebab mobil listrik ini pernah dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 dan beberapa pameran otomotif yang lain. Namun untuk Wuling E200, mobil ini baru pertama diperkenalkan di Indonesia meski di China dan di beberapa negara lain sudah resmi dijual.
Sekilas, hampir tidak ada perbedaan mobil listrik Wuling E100 dan E200. Keduanya sama-sama mungil mirip Mercedes-Benz Smart Fortwo, sama-sama muat hanya dua penumpang. Dari sisi spesifikasi keduanya juga tidak berbeda. Sama-sama menggunakan listrik dengan baterai lithium. Tenaga dihasilkan juga sama yaitu 29 kW, torsi 110 Nm, dan bisa menumpuh jarak hingga 250 km dalam sekali pengisian daya penuh. Lantas dimana perbedaan mobil listrik Wuling E100 dan E200?
>>> Baca selengkapnya Review Wuling E100 2018 di sini!
Interior mobil listrik apapun modelnya memang lebih simpel
Menurut Product Planning Wuling Motors Indonesia Danang Wiratmoko, perbedaan paling menonjol terletak pada sisi kenyamanan. E200 lebih nyaman dibanding E100 karena lebih senyap. "Point of improvement-nya kalau di E200 itu dia kabinnya lebih senyap, jadi ada pengurangan di NVH (Noise, vibration, and harshness)," tutur Danang, di sela pengenalan di Balai Kartini, Jakarta.
Perbedaan kedua ada pada desainnya, seperti tampilan mukanya, penggunaan pelek yang full Alloy untuk Wuling E200 dan bodi two tone color. Di bagian interior juga berbeda. dengan adanya fitur tambahan seperti keyless entry, start stop button, electric parking brake (EPB), konektivitas Bluetooth dan WiFi, hingga Intelligent Auto-driving. Mobil ini juga memiliki tiga mode berkendara yaitu Eco, Normal, dan Sport.
"Konsumen bisa parkir otomatis pakai aplikasi. Misalnya pilih tempat parkir dan mobil akan jalan sendiri ke tempat yang dipilih, setelah sampai, otomatis mobil mati, kunci pintu, dan kasih notif kepengguna. Sebaliknya pas sudah mau balik kita panggil, mobil samperin di lobi," kata Danang.
>>> Ada Almaz, Penjualan Wuling Bulan Juli Pecahkan Rekor
Wuling E200 diklaim lebih nyaman dan modern
Adapun untuk fitur lain seperti Electronic Stability Control (ESC), Rear Parking Sensor, Parking Camera, ISOFIX, SRS Airbag, Tire Pressure Monitoring System (TPMS), hingga sistem deselerasi ABS dan EBD sudah diterapkan pada kedua mobil listrik Wuling tersebut.
Menarik? Memang menarik. Sayangnya mobil ini tidak akan dipasarkan di Indonesia. Desain yang tidak umum, kapasitas penumpang hanya dua orang serta jarak tempuh yang minim jadi sebagian alasan mengapa Wuling Motors tidak akan menjual keduanya. Jika pun nanti menghadirkan mobil listrik model produknya akan disesuaikan dengan karakter konsumen di Indonesia.
>>> Ingin membeli mobil bekas? Dapatkan daftarnya di sini
"Ketika nanti Wuling akan bermain dan menjual mobil listrik di Indonesia, akan disesuaikan dengan konsumen di Indonesia. Kita ada timeline internal, tapi kami belum bisa mengungkapkan itu," tutur Dian Asmahani, Senior Brand Manager SWGM (Wuling Motors).
>>> Intip informasi terkini dunia otomotif hanya ada di Mobilmo