Cara Mengemudi dalam Kondisi Cuaca Hujan

19/12/2017 | Mobilmo.com

Berkendara paling menyenangkan adalah saat cuaca sedang cerah dan sejuk. Tapi yang namanya cuaca memang tidak bisa diprediksi. Bisa berubah sewaktu-waktu tanpa diprediksi. Kadang saat berangkat cuaca begitu cerah, terang, tidak berawan apa lagi mendung. Begitu sudah jalan dapat beberapa kilometer, tiba-tiba mendung dan turun hujan. Mau tidak mau harus jalan berkendara dalam keadaan hujan. Perlu dipahami sebelumnya, mengemudi saat kondisi cuaca sedang hujan deras berbeda dengan mengemudi saat cuaca cerah. Lalu, apa saja hal-hal penting yang perlu diperhatikan saat berkendara di waktu hujan?

Pertama; cek kondisi ban Sebelum memulai berkendara di musim hujan, Anda harus cek ban terlebih dahulu. Pastikan kondisi kembangan ban mobil masih baik dan terlihat jelas sehingga bisa mengakomodasi jalanan yang basah karena hujan. Kedua; periksa lampu Pastikan kondisi lampu-lampu utama bekerja dengan baik. Meliputi lampu utama bagian depan, lampu rem bagian belakang, serta lampu sein depan belakang kanan kiri. Ketiga; ubah karakter berkendara Pergantian cuaca saat berkendara dari cerah ke hujan yang terjadi secara seketika saat sedang mengemudi harus diikuti dengan perubahan cara berkendara. Anda harus lebih berhati-hati dan memperhitungkan segala kemungkinan yang bisa terjadi. Jangan berada di belakang kendaraan lain dalam jarak yang dekat seperti kalau tidak hujan.

Keempat; Hindari juga manuver dan gerakan tiba-tiba Yang sangat penting untuk diingat, saat hujan dan jalanan menjadi basah, traksi ban menjadi tidak sempurna. Terlebih bila terjadi aquaplaning atau hilang traksi dan ban tidak menapak seutuhnya di jalan. Ini bisa sangat berbahaya karena bisa membuat kendaraan tidak stabil dan tergelincir. Kelima; perlambat laju kendaraan Ini adalah cara terbaik buat berkendara saat hujan. Jalan dengan santai, tidak ngebut dan tetap waspada pada setiap pergerakan atau manuver objek lain

“Dalam keadaan hujan deras, jarak pandang terbatas dan kondisi aspal basah, sebaiknya jangan nekat. Jangan pacu mobil terlalu cepat, karena risikonya akan sangat tinggi, bahkan nyawa yang akan jadi taruhannya,” tegas Jusri Pulubuhu selaku Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), kepada media, Jumat (30/10/2015) lalu.