Tak Ada Sedan, Indonesia Sulit Bersaing Di Pasar Dunia

18/01/2018 | Mobilmo.com

Menghitung jumlah penjualan mobil, Indonesia boleh bangga sebab menjadi negara dengan penjualan mobil terbesar di Asia Tenggara mengalahkan yang lain. Tapi kalau bicara soal produksi dan ekspor, Indonesia harus belajar banyak dari negara tetangga Thailand yang berhasil unggul jauh. Bila Indonesia hanya berkutat dengan penjualan dalam negeri, Thailand sudah jauh menjadi negara penyuplai kendaraan roda empat buat pasar dunia.

Penjualan mobil Toyota ekspor

Sebagai perbandingan, Indonesia sukses menjual sebanyak 1.061 juta unit dengan jumlah produksi sebanyak 1.177 unit. Hampir semua mobil produksi Indonesia tersebut dipasarkan buat konsumen dalam negeri dengan model MPV paling mendominasi. Baca : Pecahkan Rekor, Ekspor Mobil Toyota Bakal Mencapai 200.000 Unit Sementara Thailand pada tahun yang sama memang hanya bisa menjual sebanyak 786 ribu unit mobil untuk pasar dalam negeri. Tapi jumlah produksinya mencapai 1.94 juta unit. Itu artinya, lebih dari separo jumlah mobil yang diproduksi di Thailand dijual dan diterima oleh pasar dunia. Menyikapi kondisi pasar yang semacam ini Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D. Sugiarto menyimpulkan bahwa Indonesia tidak bisa bersaing di pasar ekspor kendaraan roda empat. Bila kondisi ini berlanjut dan berlangsung terus menerus dapat dipastikan Indonesia akan sulit buat mengejar Thailand untuk urusan ekspor mobil.

Toyota Avanza, MPV terlaris di pasar Indonesia

Tren pasar dunia saat ini masih didominasi oleh segmen sedan dan pick up. Kedua model tersebut menjadi model paling laris hampir di setiap negara. Sementara di Indonesia, model mobil keluarga MPV menjadi model paling banyak dibeli, seperti Avanza, Xenia, Mobilio, Innova, dan juga Calya - Sigra. Tentu saja, kalau Indonesia mau bersaing di pasar dunia, Indonesia harus mengikuti tren pasar dunia, bukan hanya berkutat di seputar pasar domestik saja. “Masalahnya di situ, kita di mana, pasarnya di mana. Itu yang mengakibatkan kita jago kandang, yang menyebabkan kita tidak bisa ekspor lagi,” tutur Jongkie di Jakarta, Selasa (16/1/2018). Jongkie juga menuturkan, Gaikindo sebenarnya sudah berulang kali membicarakan hal ini kepada Kementerian Perindustrian. Gaikindo juga berharap Kemenperin mau meramu ulang regulasi mobil sedan di Indonesia, diataranya soal pajak. Pajak yang terlalu tinggi dianggap menjadi penyebab segmen ini kurang begitu dilirik oleh konsumen dalam negeri sebab harga sedan jadi mahal. Baca : Penurunan Pajak Mobil Mewah Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor Sedan

Toyota Vios jadi andalan ekspor Toyota

Hanya sedikit produsen mobil yang mau bermain di pasar sedan dan memproduksinya di Indonesia, seperti BMW, Mercedes Benz dan Toyota. Yang lain, menunggu saat harga sedan lebih bersahabat.