Pengertian Teknologi Mesin SkyActiv pada Mobil Mazda
05/08/2017 | Mobilmo.com
Pengertian Teknologi Mesin SkyActiv. Mobil-mobil keluaran terbaru pada umumnya telah dilengkapi dengan berbagai fitur yang telah didukung dengan teknologi-teknologi masakini. Begitupun juga dengan Mazda yang mulai mengembangkan teknologi terkini dan diaplikasikan dengan mobil-mobil terbaru buatanya. SkyActiv Technology sebagai andalan untuk mesin terbaru Mazda.
Tentunya hal tersebut memaksa pada setiap pemilik mobil untuk mengenali berbagai karakter mobil yang dimilikinya. Tujuannya, supaya pemilik mobil mengetahui beragam seluk beluk teknologi serta dapat megoperasikan secara optimal atas keunggulan berbagai fitur yang ada pada mobil tersebut.
Di Indonesia, MMI (Mazda Motor Indonesia) menawarkan mesin baru berupa SkyActiv G. mesin tersebut merupakan mesin yang pertama kali digunakan pada mobil SUV Mazda CX 5 yang kemudian disusul oleh mobil sedan Mazda 6, MPV Mazda Biante dan juga mobil hatchback Mazda 2.
Baca juga : Spesifikasi dan Daftar Harga Mazda CX 5 Semua Tipe
Lalu seperti apa keunggulan serta kelebihan mesin SkyActiv G yang dimiliki oleh Mazda?
Kelebihan utama yang dimiliki mesin SkyActiv G pada mobil Mazda terletak pada limpahan torsi yang besar. Hal ini bisa dicapai berkat kompresi mesin yang cukup tinggi. Menurut data spesifikasi resmi, mesin SkyActiv Mazda CX 5 dengan kapasitas 2,5 liter sanggup mencapai torsi maksimum 250 rpm saat putaran mesin hanya mencapai 3.250 rpm. Namun dengan catatan, kondisi semacam ini bisa diperoleh ketika menggunakan bahan bakar yang memiliki RON 95. “Istimewanya lagi pada 1.500 rpm torsi sudah mencapai 200 Nm. Itu tidak bisa terjadi di mesin bensin lain yang non-turbo,” ujar Ari Tristanto, selaku Sales Trainer MMI, dikutip dari laman KompasOtomotif. Putaran mesin 1.000 rpm hingga 3.000 rpm merupakan rentang penggunaan harian dalam kondisi perkotaan. Dengan demikian, jika pengemudi dapat memanfaatkan torsi tersebut, maka efisiensi bahan bakar (BBM) akan menjadi lebih maksimal.Rasio kompresi teknologi SkyActiv
Lalu bagaimana bisa SkyActiv G sanggup menghasilkan torsi yang sangat besar? Ari mengungkapkan, pada dasarnya para insinyur Mazda sudah berhasil membuat rasio kompresi tinggi pada SkyActiv-G sangat stabil untuk digunakan hingga menguntungkan. Sebagai tambahan informasi, rasio kompresi yang dibawa mesin SkyActiv G mencapai 1:14. Rasio mesin ini menjadi lebih tinggi jika dibandingkan dengan mesin yang digunakan pada mobil sport atau supercar. “Torsi akan meningkat saat rasio kompresi makin tinggi karena efisiensi bahan bakar makin tinggi dengan jumlah bensin yang sama. Jadi makin tinggi kompresi, torsi akan makin besar,” ujar Ari. Meskipun hal tersebut cukup menggembirakan, namun tentunya ada konsekuensi dibalik kompresi mesin yang cukup tinggi. Pemahamannya, jika kompresi mesin semakin tinggi, maka kemungkinan mesin ngelitik atau knocking akan semakin besar. Sedangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya adalah dengan cara mengundurkan pengapian. Meskipun menjadi solusi, namun bila hal tersebut dilakukan maka torsi yang dicapai akan menjadi turun drastis. Sementara ada cara lain yang juga bisa dilakukan tanpa harus torsi menjadi turun drastis, yakni menggunakan bahan bakar yang memiliki RON lebih tinggi. Akan tetapi dalam hal ini Mazda memutuskan tidak memilih keduanya. Sebab, Mazda sendiri menyampaikan bahwa selain untuk menjadikan irit dalam mengkonsumsi bahan bakar (BBM), SkyActiv-G dihadirkan agar biaya dalam pengoperasian bahan bakar menjadi masuk akal.Mesin lebih stabil
Teknik tersendiri juga dimiliki oleh Mazda agar rasio kompresi 1:14 bisa stabil. Cara Mazda melakukan hal ini adalah dengan melakukan perbaikan pada ruang bakar atas temuan reaksi oksidasi pada suhu yang rendah, kepala piston cekungan, memanfaatkan sistem pembuangan 4-2-1 serta karakter pada injeksi ditingkatkan. Bukan berhendti hanya sampai disitu saja, semua sektor pengembangan mesin yang dilakukan oleh Mazda juga ditunjang dengan beberapa paket lainnya, seperti SkyActiv Drive (transmisi), SkyActiv Chassis dan juga SkyActiv Body.Rasio kompresi SkyActiv G untuk konsumen di Indonesia
Yang jadi pertanyaan, apakah sama rasio kompresi untuk konsumen di Indonesia dengan konsumen di luar negeri? Sayangnya tidak, untuk konsumen Mazda di Indonesia mesin SkyActiv G yang ditawarkan oleh MMI rasio kompresinya lebih rendah jika dibandingkan dengan rasio kompresi yang ditawarkan di luar negeri, yakni 1:13. Bahkan, mesin yang digunakan pada Mazda Biante kompresi yang dihasilkan lebih rendah lagi, yaitu 1:12 serta belum menggunakan kanalpot dengan sistem pembuangan 4-2-1. Mazda melakukan hal ini tentunya bukan tanpa alasan, karena hingga sampai saat ini di Indonesia masih menerapkan regulasi emisi Euro II. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata SkyActiv Technology dengan rasio kompresi 1:14 dinilai sama sekali belum cocok diterapkan untuk konsumen di Indonesia. Alasanya jelas, sebab kompresi 1:14 membutuhkan bahan bakar minimal Research Octane Number (RON) 92. Jika rasio kompresi yang tinggi tersebut di tawarkan di Indonesia maka bukan hanya harga mobil saja yang akan semakin mahal, akan tetapi potensi daya beli mobil Mazda di daerah-daerah juga akan berkurang karena bahan bakar (BBM) yang setara dengan Pertamax Plus masih sangat jarang ditemui kecuali di kota-kota besar, terlebih lagi di luar pulau Jawa. Baca juga : Di Mobil Mazda, Fitur Ini ‘Tegur’ Pengemudi yang Ngantuk Itulah sedikit ulasan atau penjelasan tentang mesin SkyActiv pada mobil Mazda. Sekian dan semoga bermanfaat.CARI BERITA
Berita mobil populer
Review mobil populer
Spesifikasi Mobil Suzuki Karimun Wagon R Blind Van 2015 : Kendaraan Pekerja Keras Dengan Kargo Luas
Review Toyota Avanza 2008 : Mobil MPV Keluarga Dengan Kaki-Kaki Yang Sangat Baik
Spesifikasi Mobil Daihatsu Taft 1996 : Mobil 90-an Bisa Untuk Bernostalgia
Spesifikasi Mobil KIA Sedona 2016 : MPV Premium Temani Perjalanan Bersama Keluarga