Giliran DFSK Komentari Wuling Almaz
28/03/2019 | Fatchur Sag
SUV Glory 580, model pertama DFSK di Indonesia ditawarkan dengan garansi 7 tahun
Persaingan pasar otomotif roda empat makin menarik. Kehadiran Wuling dan Dongfeng Sokon (DFSK) membuat pasar tak lagi didominasi seratus persen oleh merek Jepang. Kehadiran model baru dari dua pabrikan asal China itu sukses mengganggu pasar meski dengan persentase tak terlalu besar. Bukti berbicara, Wuling berhasil masuk dalam jajaran 10 merek mobil terlaris di Indonesia pada 2018 lalu mengalahkan tiga merek Jepang yang sangat populer, Datsun, Nissan, dan Mazda.
Model-model merek China juga tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Dengan harga yang jauh lebih rendah dibanding harga mobil merek Jepang, mobil merek China berani tampil dengan desain dan fitur yang terbilang 'premium'. Walhasil selain membuat decak kagum banyak orang, mobil-mobil buatan Wuling dan DFSK juga mengundang respon dari para kompetitor asal Jepang.
Paling anyar, ada Wuling Almaz yang hadir mengejutkan pasar otomotif di Indonesia. Model ke-empat Wuling Motors di Indonesia ini hadir dengan perbedaan signifikan dibanding model-model lain. Tampilan luarnya nampak gagah dengan adanya grille berukuran besar dan lampu-lampu berukuran ringkas. Di bagian interior ada kemewahan layaknya mobil-mobil Amerika. Dengan ukurannya yang besar namun berkonfigurasi hanya 5 penumpang membuat kabin terasa sangat lapang. Yang sangat menarik Wuling Almaz memiliki head unit berukuran jumbo 10,4 inchi dengan tatanan vertikal serta kamera 360 derajat.
>>> Diam-diam Ekspor DFSK Glory 580 Ternyata Sudah Dilakukan, Tapi...
Wuling Almaz jadi perbincangan di media-media sosial
Komentar berdatangan dari banyak kalangan, termasuk kompetitor. Toyota menganggap Wuling Almaz berpotensi mengganggu kenyamanan Toyota Rush. Honda lebih santai dengan alasan masing-masing sudah memiliki konsumennya sendiri. Mitsubishi juga demikian, kehadiran Wuling Almaz dianggap menguntungkan buat konsumen sebab memiliki banyak pilihan. Mitsubishi sendiri sangat percaya diri karena merasa sudah menemukan posisi segmennya yang paling tepat.
Kini giliran DFSK yang berkomentar. Merek China yang baru saja memperkenalkan model keduanya, Glory 560 mengaku tidak masalah penjualan produk pertamanya yaitu Glory 580 dikalahkan Wuling Almaz. Menurut Sales Director PT Sokonindo Automobile, Alex Pan, bukan masalah kalah atau menang saat keduanya berkompetisi. Tapi lebih pada kebanggaan atas diterimanya merek China oleh masyarakat Indonesia.
"Itu bukan menjadi satu masalah yang besar buat kita karena setiap perusahaan memiliki strategi dan penjualan. Wuling diterima baik oleh masyarakat kami juga cukup bangga, sebagai produk Cina," tutur Alex di sela-sela pengenalan Glory 560 di di Jimbaran Resto Ancol, Jakarta Utara, Selasa (26/3/2019). "Kami tidak mengganggapnya sebagai tantangan karena setiap produk memiliki keunggulan dan fitur masing masing," lanjutnya.
>>> Ingin membeli mobil bekas terbaik di pasaran? Dapatkan informasinya di sini
Model pertama kurang laris, DFSK resmi merilis model keduanya di Indonesia, Glory 560
Sebagai informasi, data penjualan (wholesales) pertama Wuling Almaz sebagaimana dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencapai 568 unit yaitu di bulan Februari 2019. Angka ini jauh lebih besar dibanding penjualan DFSK Glory 580 yang tidak memiliki catatan penjualan sama sekali di bulan yang sama. Entah karena tidak ada yang terjual atau karena DFSK tidak melaporkannya ke GAIKINDO.
Apapun alasannya, DFSK sepertinya harus berjuang lebih keras agar model-model andalannya lebih dikenal dan menarik minat masyarakat untuk membeli. Terlebih dengan kehadiran Wuling Almaz yang langsung tenar jadi pemberitaan di berbagai situs berita otomotif dan jadi perbincangan di media-media sosial.
>>> Klik di sini untuk mengetahui informasi tentang review Mobil terlengkap
>>> Beragam berita informatif dunia otomotif hanya di Mobilmo