Yaris dan Vios Bermasalah, Ribuan Unit Ditarik dari Pasar Indonesia

05/09/2017 | Mobilmo.com

Kabar yang kurang mengenakkan muncul dari pihak resmi Toyota yang menyatakan bahwa ribuan unit Yaris dan Vios ternyata punya masalah sehingga harus segera ditarik dari peredaran. Penyebabnya adalah komponen inflator air bag atau kantong udara yang terindikasi bermasalah. Alhasil, demi kenyamanan dan keamanan pengendara dua jenis mobil itu, pihak Toyota mengumumkan segera melakukan penarikan atau recall untuk melakukan perbaikan.

Berawal dari Vietnam Sebetulnya penarikan atau recall ini sudah dilakukan di Vietnam. Pasalnya, di negeri itu terindikasi ada sekitar 20.000 unit Yaris dan Vios yang punya masalah tersebut. Pihak resmi di sana langsung menerapkan kebajikan penarikan dua tipe kendaraan itu dari pasar otomotif. Ujung-ujungnya ternyata masalah yang sama terindikasi di unit-unit yang terlanjur beredar di pasaran Indonesia. Setelah melakukan pengecekan dan konfirmasi, komponen di kantong udara dua tipe kendaraan itu memiliki masalah yang sama seperti di Vietnam. Namun apakah kesalahan ini disebabkan oleh pihak Toyota? Menurut keterangan resmi dari pihak perusahaan, kesalahan tersebut bukan dari pabrik kendaraan melainkan oleh pihak penyedian airbag yang dalam hal ini adalah Takata. Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono. Menurutnya, kesalahan bukan dari Toyota yang merakit dua tipe unit tersebut, tetapi dari komponen dalam airbag yang diproduksi oleh Takata.

Kebangkrutan Takata Takata sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kesalahan produksi ini sudah menyatakan kebangkrutan mereka pada akhir Juni kemarin. Beban recall yang terus menerus dilakukan sejak beberapa tahun akhirnya berdampak pada anggaran perusahaan. Dinyatakan bahwa dana sebesar 10 milyar dollar harus dikeluarkan oleh Takata dan itu juga masih belum termasuk total biaya penarikan atau recall yang jumlahnya mencapai sekitar 66 trilyun rupiah. Besarnya pengeluaran perusahaan demi menanggung beban recall itu akhirnya tak mampu ditangani lagi. Pihak perusahaan ini pun sudah mengajukan permohonan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat dan Jepang.