Suzuki Beberkan Strategi Jaga Ertiga Tetap Bersaing

12/11/2017 | Mobilmo.com

Semakin ramainya pasar mobil Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) menuntut para pabrikan mencari akal untuk memenangkan persaingan. Mereka menerapkan berbagai strategi untuk tetap bisa menggaet konsumen sebanyak-banyaknya. Salah satunya Suzuki. PT Suzuki Indomobil Sales membeberkan strategi untuk MPV andalannya, Ertiga. Caranya dengan selalu melakukan penyegaran tiap tahun pada tiap produk. Hal itu seperti dikatakan Donny Sahputra selaku Direktur Pemasaran PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS). "Setiap tahun, kami akan ada penyegaran untuk Ertiga," tutur Donny kepada media di sela-sela peluncuran model baru SUV SX4 S-Cross, Jumat (10/11/2017) di Jakarta.

Seperti diketahui bersama, kelas LMPV dalam negeri makin ramai dengan hadirnya dua pemain baru yaitu Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero yang secara bersamaan diluncurkan pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Agustus 2017 lalu di BSD City Tangerang Banten. Keduanya hadir menjadi penantang model-model low MPV lain yang telah eksis terlebih dahulu seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Honda Mobilio dan juga Suzuki Ertiga. Donny Sahputra pun mengakui bahwa penyegaran Ertiga yang bakal dilakukan adalah respon dari munculnya dua Xpander dan Confero. Dan itu akan dilakukan setiap tahun agar Ertiga tetap kompetitif sehingga konsumen tidak ragu untuk membeli. "Ini (penyegaran Ertiga tiap tahun), kan buat impulse supaya produk tetap kompetitif," tulis Donny dalam pesan singkat via aplikasi Whatsapp kepada salah satu media, Sabtu (11/11/2017). "Setiap perubahan tentu mewakili masanya. Tren, kan, tidak konstan," sambungnya.

Bagaimana Suzuki menilai pasar pasca kemunculan Xpander dan Confero? Melihat penjualan model segmen Low MPV dalam waktu dua bulan usai diluncurkannya duo Xpander dan Confero, Suzuki mengklaim tidak ada yang perlu dicemaskan. Pasalnya, alih-alih mengancam para pendahulunya kehadiran dua model baru tersebut justru membuat pasar low MPV makin besar. "Sesuai prediksi saya sebelumnya, ada dua alternatif yang mungkin terjadi (dengan kedatangan Confero dan Xpander) yaitu pasar tak berubah tapi akan 'makan' yang lain, atau pasar berkembang. Kejadiannya kemudian pasar berkembang. Kalau kita lihat, Penjualan Ertiga dan beberapa model di merek lain hampir sama, pasar yang berkembang," paparnya.

Analisa lain dari berkembangnya pasar low MPV pasca munculnya Xpander dan Confero disebabkan karena dua model tersebut memiliki pangsa konsumen yang berbeda. Confero dengan banderol harganya yang relatif murahbila dibanding harga low MPV yang lain lebih menyasar pada konsumen LPMV kelas bawah. Model baru asal China ini dihargai antara Rp 128.8 juta hingga Rp 162.9 juta OTR DKI Jakarta. Sedangkan Mitsubishi Xpander yang harganya hampir setara dengan low MPV lain lebih banyak dipilih para pembeli pemula kelas atas. "Kalau kita lihat data , sekitar 75 persen konsumen LMPV adalah pembeli mobil pertama. Mereka ini, kan, pertimbangan, mind mapping, dan preferensinya macam-macam," paparnya.