Mobil Nissan Note e-Power yang Tidak Memerlukan Colokan Listrik

22/11/2017 | Mobilmo.com

Mobil Nissan Note e-Power adalah kendaraan asal Negeri Sakura yang sudah lama dipasarkan di Indonesia. Saat ini, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) memang makin serius dalam penggarapan mobil listrik di Tanah Air. Setelah memperkenalkannya di event pameran otomotif GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) beberapa waktu lalu, tepatnya pada bulan Agustus 2017 kini mereka mendemonstrasikan teknologi e-Power pada mobil Nissan terbaru.

Demo tersebut diadakan di Indonesia Covention Exhibition BSD City, Tangerang pada tanggal 13 November 2017 lalu di depan Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartanto dan sejumlah pejabat dari Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perhubungan, Ditjen Dikti serta President dan Vice President Director PT NMI, Eiichi Koito dan Davy J. Tuilan. Airlangga Hartanto adalah orang pertama yang berkesempatan mencoba test drive mobil Nissan Note e-Power mengelilingi kawasan ICE BSD City selama 15 menit. Merk mobil asal Jepang yang memanfaatkan program LCEV (Low Carbon Emission Vehicle) ini menggunakan sistem penggerak roda berteknologi sama dengan Nissan Leaf. Yaitu, memakai motor listrik berdaya tinggi yang tenaganya berasal dari baterai lithium-ion. Dengan kata lain, mobil bisa berjalan tanpa membutuhkan mesin bensin.

Tapi, berbeda dengan mobil listrik biasa, Nissan Note e-Power tidak memerlukan colokan listrik atau charger eksternal. Hal itu dikarenakan sumber pasokan energi listrik pada baterai mobil diperoleh dari mesin bensin berukuran kecil yang mengisi daya secara terus menerus ketika mobil dihidupkan serta dikendarai. Banyak keuntungan yang didapat dari mobil listrik Nissan Note e-Power. Selain efisien dan ramah lingkungan, pengendara serta penumpang bisa merasakan kesunyian kabin ketika mobil bergerak di jalan raya. Torsi yang didapat pun instan atau spontan dengan karakteristik performa yang cukup halus. Dan karena tidak memerlukan colokan listrik sebagai sumber tenaga untuk mengisi baterai, Nissan e-Power sangat relevan dengan keadaan di Indonesia. Eiichi Koito mengatakan bahwa penggerak listrik yang ada di mobil Nissan Note e-Power ini adalah teknologi inovatif yang nantinya akan menjadi tonggak penting bagi strategi elektrifikasi PT NMI di bawah arahan Nissan Intelligent Mobility (NIM). NIM sendiri ialah inisiatif Nissan untuk membawa perubahan bagi cara masyarakat dalam berkendara. Maksudnya, perubahan bagaimana mobil diberi tenaga, dikendarai dan diintegrasikan dengan lingkungan sekitar.

Di Jepang, Nissan Note e-Power tersedia dalam beberapa pilihan mesin, mulai dari listrik sampai ICE (Internal Combustion Engine). Program LCEV dipastikan oleh Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartanto akan rilis dalam waktu dekat. Tapi, masih belum pasti kapan mulai dijual di Indonesia, kemungkinan tahun depan. Sebab, regulasi LCEV juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Yang jelas, kendaraan ini bakal menjadi senjata bagi PT. Nissan Motor Indonesia di masa depan. Siap dengan kehadiran mobil Nissan Note e-Power di Indonesia?