Mitsubishi Xpander Resmi Meluncur di Palembang Dengan Harga Lebih Mahal 9 jutaan

Usai di Jakarta, dan kota besar lain, Palembang jadi persinggahan berikutnya bagi Mitsubishi Xpander untuk menebar pesona. Tidak hanya berstatus perkenalan, tapi sudah resmi diluncurkan dan siap untuk dipesan sesuai harga OTR disana. Adalah PT Berlian Maju Motor dan PT Lautan Berlian Utama Motor, dua dealer resmi Mitsubishi untuk wilayah Sumatera Selatan yang yang digandeng oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) dalam launching Mitsubishi Xpander. Bertempat di Palembang Icon Mall, acara peluncuran bertema “Mitsubishi Motors Special Exhibition Palembang” itu digelar mulai 30 Agustus 2017 sampai tanggal 3 September 2017.

Palembang merupakan salah satu kota besar di Sumatera yang dipilih pihak Mitsubishi untuk mengenalkan Xpander. Bukan tanpa alasan. Palembang dianggap sangat potensi untuk pasar Low MPV rasa SUV yang satu ini. Hal ini terbukti dari perolehan angka penjualan. Per tanggal 28 Agustus 2017 saja, Mitsubishi Xpander sudah dipesan sebanyak 426 unit khusus wilayah Sumatera Selatan. Dengan perolehan awal yang cukup besar ini, Mitsubishi berani memasang target 84 unit perbulan atau sekitar 20 persen market. “Kami mengucapkan terima kasih atas apresiasi dan dukungan konsumen Mitsubishi dan rekan media massa Indonesia terhadap Mitsubishi Xpander, sehingga produk ini memperoleh capaian penjualan dan penerimaan yang sangat baik dari masyarakat Indonesia," ujar Irwan Kuncoro, selaku Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI, kepada media Rabu (30/8/2017). Sementara itu, PT. Berlian Maju Motor selaku dealer resmi Mitsubishi di Sumatera Selatan mengaku sangat optimis dengan kehadiran Mitsubishi Xpander di kelas Low MPV tersebut. Susi Songgo, selaku Direktur PT. Berlian Maju Motor yakin kehadiran Xpander membawa efek positif baik itu bagi dealer selaku pelaku usaha maupun masyarakat. Bagi dealer, Xpander diharapkan mampu menjadi sandaran lain penjualan mobil penumpang selain dari Pajero Sport yang selama ini sudah beredar. Sedang bagi masyarakat, keterkenalan Mitsubishi Xpander berpotensi terhadap terbukanya lapangan kerja baru karena mau tidak mau bila terjadi peningkatan aktivitas, tenaga kerja pun harus ditambah.

"Tentunya kami sangat optimis bisa menambah aktivitas penjualan dan layanan purna jual dengan hadirnya Xpander. Secara main power (tenaga kerja) juga mau tidak mau harus ditambah, yang artinya kami bisa memberikan kesempatan membuka lapangan kerja baru," kata Susi. Selain yakin akan terjadinya peningkatan aktivitas penjualan, Susi berharap agar pengiriman Mitsubishi Xpander dari perusahaan PT. MMKSI ke dealer-dealer di wilayahnya tidak terlalu makan waktu lama sehingga bisa sampai ke tangan konsumen secepat mungkin. Dia tak ingin karena inden yang terlalu lama membuat konsumen mencancel pembelian karena tergoda merek lain. "Harapan kami kepada MMKSI (Mitsubishi Motor Kramayudha Sales Indonesia) pengiriman unit ke diler bisa lancar dan tidak terlalu lama. Pasalnya, banyak konsumen yang tidak ingin inden lama, dan bisa berpindah ke merek lain," sambung Susi. Untuk kawasan Palembang harga Mitsubishi Xpander memiliki selisih cukup besar dibanding Jakarta. Secara terperinci, berikut komparasi harga OTR Jakarta dan OTR Sumatera Selatan. Selisih harga OTR ini terjadi dikarenakan beberapa faktor penentu. Yang paling ketara adalah perbedaan pajak antara Palembang dan daerah lain. Menurut Ekianto Tellis, selaku Wakil Presiden Direktur PT. Lautan Berlian Utama Motor Palembang, pajak kendaraan baru untuk kawasan Palembang adalah 12,5 persen dari harga awal kendaraan. Lebih tinggi dari daerah-daerah lain khususnya di pulau Jawa. Belum lagi faktor lain seperti soal distribusi. Untuk kawasan luar Jawa tentu memakan biaya pengiriman lebih besar dari pada di Jawa yang bisa ditempuh sekitar 24 jam saja. Konsumen diharapkan bisa memahami alasan ini. "Harga OTR setiap daerah pasti berbeda-beda, karena ada beberapa faktor penentu harga. Tapi yang paling menentukan adalah pajak, karena Palembang memiliki pajak kendaraan baru yang lebih tinggi dibanding daerah lain, yakni sebesar 12,5 persen dari harga awal kendaraan tersebut," ungkap Ekianto.